[5] Tegapnya Yang Menahan Tangisan

240 38 8
                                    

Sunoo menikmati harinya, dia sudah bertemu dengan Nara dan semuanya selesai. Dia bisa melihat Jake yang menyebrang ke dalam cahaya. Dari sini Sunoo mulai mempercayai, tidak semua dari mereka itu jahat.

Sunoo penasaran, bagaimana dengan Jungwon dan juga Jay. Apa mereka juga melewati cahaya setelah dia mencoba menyelesaikan masalahnya? Sunoo juga berharap seperti itu, mereka harus segera pulang dan hidup kembali.

"Aku hampir egois untuk terus bisa melihat Jake. Tapi dia orang yang baik,"ucap Sunoo melihat ke arah jalanan yang basah.

Dia sengaja meninggalkan restoran dan berjalan, dia tidak memesan taksi. Lagipula kapan lagi dia bisa berjalan sendiri seperti ini. Sunoo menarik nafasnya panjang, dia merasa hidupnya berat ternyata ada banyak hidup yang lebih berat darinya.

Sunoo berjalan lebih jauh untuk sampai ke halte. Dia sengaja melihat ke sekeliling untuk menikmati pemandangan yang ada. Dia berhenti berjalan saat melihat ada orang yang kebingungan di depan pintu sebuah rumah.

Sunoo terus memperhatikannya, apa dia benar manusia? Tapi dia yakin itu manusia. Jika dia hantu, kenapa dia tidak menerobos masuk saja?

Sunoo tidak ingin ikut campur, dia melanjutkan jalannya tapi sepertinya ini hari sialnya. Dia terpeleset di genangan air yang membuat orang itu menolehkan kepalanya ke Sunoo.

Dengan kesal, Sunoo berdiri membersihkan bajunya dan tersenyum ke arah pemuda yang menatapnya. Dia seperti seumuran ku.

Tidak ingin berlama-lama di situ, Sunoo segera melanjutkan jalannya. Sambil bergumam, Sunoo membersihkan bajunya. Sekarang dia melihat ke depan, dan betapa terkejutnya dia melihat orang yang tadi melihat ke arahnya sudah berada di depannya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"tanya Sunoo.

Orang itu tidak menjawab, wajahnya sangat putih pucat. Sunoo yakin yang di hadapannya ini bukanlah manusia. Dengan sekuat tenaga dia mengabaikannya, tapi terlambat.

"Kau bisa melihat ku."

Sunoo mengabaikannya, dia berjalan ke halte dengan terburu-buru sampai angin pun mengalah pada Sunoo. Tidak lama bus datang, Sunoo segera masuk dan mengabaikan orang itu ralat, hantu itu.

Sedikit rasa lega muncul saat sosok tinggi berwajah putih itu menghilang. Sunoo akan mengabaikannya lagi mulai sekarang. Jika dilihat dari auranya, arwah ini baik tapi dia membuat Sunoo terintimidasi.

Pukul 10 malam Sunoo sampai di rumah, dia segera masuk dan membersihkan tubuhnya. Dia mandi dan juga menjernihkan pikirannya. Tidak ada yang aneh terjadi, syukurlah dia berhasil mengabaikan sosok itu sampai di sini.

Sunoo tidur saat itu juga, Bundanya juga pasti sudah tidur. Sunoo tidak mengatakan apapun kepada Bundanya, dan yang Bunda tau Sunoo sudah tidak berurusan dengan hal-hal mistis lagi.

Dan semoga besok semuanya akan baik-baik saja.

Pagi menyambut, Sunoo bangun siang. Untuk saat ini dia tidak berangkat sekolah, kunjungan mereka belum selesai dan dia memutuskan untuk tidak ikut. Jadi dia mendapatkan libur.

Sunoo bangun untuk sikat gigi dan mencuci muka setelah itu dia berjalan keluar kamar, seperti biasa mengganggu Bunda membuat sarapan. Tapi anehnya, saat di dapur dia tidak menemukan siapapun.

"Bunda?"

Tidak ada. Sunoo semakin bingung, kenapa Bunda belum bangun? Dia berjalan ke kamar Bunda, memastikan Bunda baik-baik saja tidak sakit.

"Bunda?"

Saat Sunoo masuk terasa dingin, seluruh kamar seperti ada AC yang menyala dengan suhu rendah. Sunoo masuk, menghampiri Bunda yang tumben masih tertidur.

JINGGA | SUNOO KIM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang