[6] Dendam Kasih Sayang

232 42 0
                                    

Rasa dingin yang menghantam tubuhnya kini terasa semakin dingin menikam. Sunoo membuka matanya, dia berada di ruangan yang tidak diketahui tempatnya. Sunoo duduk, menatap sekeliling.

"Kau sudah bangun nak?"tanya seseorang pada Sunoo.

"D-dimana saya?"

"Kau ada di rumahku, jangan panik. Ada yang kau lihat sebelumnya?"

Seperti mengerti dengan keadaanya, Sunoo menatap wanita itu. Apa dia juga bisa melihat?

"Iya aku melihatnya. Memang laki-laki itu sangat keji, tapi semuanya akan baik-baik saja. Dia sudah pergi dan dia akan kembali kepada penciptanya."

Sunoo terdiam, jadi yang dia lihat tadi bukanlah rekayasa ataupun imajinasinya semata? Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa arwah Sunghoon sudah menghabisi ayahnya.

"Nak, sebenarnya ibu juga bisa melihat Sunghoon."

Wanita itu membuka tirai rumahnya, dia melihat ke luar jendela. Terlihat jelas rumah Sunghoon yang sudah tua.

"Ibu membiarkan saja dia di sana, dia tidak bergerak. Dia tetap mencari ibunya, padahal ibunya sudah pergi."

"Tapi bagaimana bisa mereka tidak bertemu?"

"Dimensi mereka berbeda. Mereka mati di waktu yang berbeda, itu membuatnya sudah berjalan jauh dan kehilangan jejak kembali. Mereka sebenarnya ada, mereka sedang bersama. Hanya saja mereka tidak menyadarinya."

Sunoo terkejut, setelah wanita itu berucap. Seorang wanita tua dengan wajah yang penuh dengan darah sedang berjalan keluar masuk dari pintu rumah, dia menembus pintu.

"Sunghoon tidak bisa bertemu dengan ibunya karena dia bersikeras ibunya masih ada di dalam. Memang ada, tapi matanya tidak bisa terbuka. Dia mati dalam keadaan dibuang oleh ayahnya, dan itu membuat arwahnya tidak bisa masuk ke rumah."

"Seperti saat kau diusir oleh tetanggamu, apa kau memiliki keinginan untuk masuk ke sana lagi? Tentu tidak, hati nuraninya yang meyakinkan dirinya tidak bisa masuk. Dia hanya bisa berdiam di depan pintu untuk menunggu ibunya membukakan pintu."

"Lalu bagaimana sekarang?"

"Dia tidak akan pernah bisa melihat ibunya lagi."

Sunoo merasa iba melihat rumitnya keluarga ini.

"Tapi dia bisa kembali ke sisi penciptanya, jika dia sudah menemukan ibunya. Atau seseorang yang bisa menemaninya sampai ke langit ke-7."

"Seseorang?"

"Iya. Biasanya seorang arwah akan menandai manusia yang akan dibawanya. Dia akan menunggu manusia itu sampai mati, setelah itu dia akan membawanya pergi bersamanya sampai ke alam sana."

"Bunda!"

"Ada apa denganmu?"

"Bunda dalam bahaya. Ahjumma saya izin pulang, terimakasih banyak!"

Sunoo berlari keluar. Dengan sekuat tenaga dia berlari ke jalanan untuk menghentikan taksi yang lewat. Tidak perlu menunggu lama, taksi yang lewat itu segera menepi dan mengantarkan Sunoo pulang.

Sunoo sangat khawatir, dia tidak ingin Bundanya berada dalam masalah. Sesampainya di rumah Sunoo berlari masuk. Sunoo semakin terkejut saat melihat Bunda tertidur dengan seseorang memeluknya.

"Sunghoon!"

Arwah itu menolehkan kepalanya, menatap Sunoo dengan tatapan riang. Dia tersenyum lebar menatap Sunpo.

"Jangan ganggu Bunda! Pergi kamu!"

Sunghoon terbangun dari baringnya, dia berjalan menghampiri Sunoo. Mencekik Sunoo dengan kuat hingga Sunoo tidak lagi menapak tanah. Dengan sekali gerakan Sunoo terpental ke tembok.

JINGGA | SUNOO KIM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang