Epilog

323 40 32
                                    

Sunoo masih merenung, dia berfikir bagaimana caranya membebaskan Jaebeom dari jeratan arwah itu. Bisa menjadi hal bagus jika Jaebeom mendapatkan nilai bagus tapi tidak hal bagus jika Jaebeom terjerat oleh sesosok arwah yang terlalu menginginkan ujian.

"Aku memiliki ide."

"Apa?"

Kini Sunoo hanya sendirian, lebih tepatnya dia bersama Jungwon di UKS. Tidak ada hal yang bisa dia lakukan di kelas, dia tidak ingin terus-menerus mendapatkan tatapan horor dari Jaebeom.

"Aku lupa."

"Sialan, aku serius! Ini tentang sahabatku."

Jungwon menatap Sunoo dengan tatapan yang sulit diartikan. Seperti itukah rasanya memiliki sahabat yang benar-benar peduli.

"Aku memiliki satu ide."

"Jangan bilang kau lupa."

"Tidak."

"Kau tau, arwah itu adalah arwah terkuat di antara kami semua. Di sekolah ini, hanya dia yang memiliki keinginan yang sangat kuat. Dia sangat ingin menang, ingin memperlihatkan pada orang tuanya bahwa dia bisa. Tapi dia hanya dipandang sebelah mata."

"Aku tau itu."

"Dia akan membawa siapapun yang sudah dia kuasai untuk ikut ke dunianya. Seperti ini sebuah paradigma kehidupan, saat dimana alur film menayangkan seseorang bunuh diri. Beberapa kali diulang pun, hal itu akan terus berlaku."

"Jadi maksud mu?"

"Siapapun yang sudah dimasuki oleh arwah Heeseung, dia akan ikut mati bersamanya. Tepat dua hari setelah ujian berlalu."

"Aku bukan arwah lama di sini tapi aku sudah berkali-kali melihatnya. Dia akan menang, tapi dia juga akan mati karena kemenangannya."

"Jadi maksud mu, Jaebeom benar-benar akan mati?"

"Aku tidak mengatakannya, kau yang berfikir seperti itu."

"Ini sudah hari pertama ujian, jadi besok?"

"Aku akan mengatakan hal yang lebih mengejutkan."

"Apa?"

"Kita tidak bisa menghentikannya."

"Kita bisa!"

"Tidak."

"Aku akan menyelamatkan temanku, apapun itu resikonya."

Sunoo berlari keluar UKS, dia memacu langkahnya menuju ke kelas. Dia tidak akan meninggalkan Jaebeom sendirian, dia harus bersamanya dan memastikannya benar-benar dalam keadaan baik.

Saat Sunoo sampai di kelas, dia tidak melihat kehadiran Jaebeom. Dia menelisik sekitar ruangan namun nihil.

Sunoo berlari ke sembarang arah, dia bingung mencari ke mana sahabatnya. Namun tidak lama, tatapannya menuju pada tangga Rooftop. Perasaannya tidak baik-baik saja, dia merasakan ada yang aneh.

"Jangan bilang."

Sunoo berlari menuju rooftop, benar saja. Temannya ada di sana dan juga arwah Heeseung masih tetap berada di tubuh itu.

"Yak!!"

Sunooo seperti sudah tidak bisa berfikir lagi, dia benar-benar menantang arwah itu. Hingga tatapan keduanya bertemu, bukan Jaebeom yang Sunoo lihat. Melainkan wajah lain.

"Kenapa kau membawanya ke sini?! Pergilah! Jangan mengganggunya! Setan sialan!"

"Aku tidak mengganggunya, dia menginginkannya."

"Pergi!!"

Teriakan itu seperti keputusasaan, Sunoo tidak ingin temannya dalam bahaya. Dia tidak bisa membiarkan hal seperti itu terjadi, hidup mereka masih panjang.

JINGGA | SUNOO KIM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang