[10] Terhempas Ke Tanah

311 45 18
                                    

Angin berhembus kencang membuat beberapa anak rambut Sunoo berterbangan ke sana kemari. Tegapnya yang masih berdiri di rooftop dengan tatapan kosongnya.

Banyak teriakan siswa dan siswi mencoba menyadarkan Sunoo agar turun dari atas sana tapi nihil. Dia tidak merespon apapun.

Jauh di bawah suara langkah kaki yang begitu cepat dan bergemuruh mencoba mengejar waktu untuk segera sampai di rooftop. Dengan tatapan kebingungan dan juga wajah yang pucat pasi, Sunoo melihat ke arah seseorang yang berdiri di depannya.

Itu benar dia, tapi nyatanya Sunoo sekarang sedang berdiri jauh dari pembatas. Dia berlari untuk memastikan apa yang terjadi.

Sunoo melihat ke dalam tubuhnya dan dia mulai sadar. Seseorang yang berada di tubuhnya, lebih tepatnya roh di dalam tubuhnya sedang mengendalikan tubuhnya. Tapi dia? Kenapa dia bisa terlepas dari sana?

"Jangan macam-macam dengan tubuhku, tolong."

Tubuh Sunoo tidak mereaksi apapun kecuali menatap Sunoo dengan tatapan datarnya. Sunoo menahan tubuhnya agar tidak bisa berjalan lebih jauh ke ujung pembatas.

Tapi sayangnya Sunoo tidak bisa menyentuh tubuhnya sama sekali. Dia seperti tembus dan tidak bisa merasakan apapun.

Tubuh itu terjatuh dengan begitu keras. Sunoo berteriak melihat apa yang terjadi kepada dirinya. Dia hanya menunggu nyawanya benar-benar terbang.

Bruk!!

"KYAAAA!!"

Sunoo menatap ke bawah, dia terkejut karena tidak ada tubuhnya di bawah sana. Hanya orang yang dia kenal sedang terjatuh di bawah sana.

"JAEBEOM!"

Sunoo berlari ke bawah, dengan sekuat tenaga dia meyakinkan dirinya bahwa dia bisa berlari lebih jauh untuk menghampiri sahabatnya. Sunoo melihat kerumunan yang semakin banyak, dia mencoba menerobos tapi dia merasa sangat mudah. Dia tidak tertabrak oleh siapapun, jadi dia bisa berjalan sampai depan.

"Jaebeom, oh tidak. Maafkan aku!"

Sunoo meraih tangan Jaebeom walaupun tidak bisa dia genggam. Sunoo menangis sejadi-jadinya, walau tidak ada seorang pun yang mendengar tangisannya.

Sunoo bisa merasakan dirinya mulai tertarik, dia menatap sekeliling. Hingga akhirnya dia melihat ada sesosok hitam yang menatap ke arahnya.

"Aku menyelamatkan mu,"ucap sosok itu.

"Apa? Apa ini yang kau sebut menyelamatkan?!"

Sosok itu mulai terlihat jelas. Sosok yang pernah Sunoo temui. Sunoo segera mundur, dia takut jika sosok itu akan melukainya lagi.

"Aku tidak akan seperti itu lagi, aku hanya ingin membantumu."

"Tapi temanku! Kau mencelakainya."

"Aku hanya membawa tubuhmu pergi dan menggantikannya dengan dia. Jadi arwah gila itu bisa jatuh bersama tubuh temanmu, tenang saja. Arwah teman mu baik-baik saja, dia tidak akan mati. Tapi arwah itu yang menyukai rasa sakitnya,"jawab sosok itu.

"Aku harus membawanya ke rumah sakit,"ucap Sunoo.

"Bawa saja jika mereka bisa mendengar mu."

Sunoo terdiam mendengar ucapan Jungwon, benar. Tidak ada orang yang bisa mendengarnya dengan keadaannya yang seperti ini. Tapi Jaebeom bisa dalam bahaya karenanya.

"Dimana teman ku sekarang?"

"Dia? Dia sedang tertidur,"ucap Jungwon.

Sunoo mengedarkan pandangannya untuk mencari dimana Jaebeom berada. Dia mulai berjalan ke segala arah hingga akhirnya sinar cahaya terang membutakan penglihatannya.

JINGGA | SUNOO KIM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang