Maaf update nya kemaleman, soalnya tadi ketiduran hehe.. :)
Jangan lupa vote dan komen (づ ̄ ³ ̄)づ
Lope sekebon ♡♡♡♡♡***
"Kenapa saya pak? Kenapa nggak peringkat pertama saja yang menjadi partner Athaya?" Protes Eilin.
Saat ini Eilin dan Athaya sedang berada di ruang guru, menghadap pada salah satu guru bernama Pak Rosyid.
"Eilin, dengarkan bapak. Bukankah kamu sudah tau kalau Varz itu sulit sekali disuruh ikut olimpiade seperti ini, kalau dipaksa yang ada dia akan bolos sekolah selama sebulan seperti waktu itu. Lagipula, bapak heran kenapa kamu protes, biasanya kamu mau-mau saja mengikutinya " Ujar Pak Rosyid.
"Oh my.. Pak Rosyid sayang.. Gue juga mau-mau aja kali asalkan gak sama si Athayanjing. " Batin Eilin gondok.
"Gak ada penolakan Eilin, olimpiade ini akan diadakan minggu depan. Jadi bapak harap kamu dan Athaya bisa membawa nama baik untuk sekolah kita. " Final Pak Rosyid yang membuat Eilin tak bisa lagi membantah.
Athaya menutup pintu kantor dengan pelan. Sementara Eilin diam sedari tadi, ucapan pak Rosyid tadi terus terngiang-ngiang ditelinga Eilin.
"Ei, besok pulang sekolah kita ada bimbingan sama pak Rosyid. Walau gue tau lo gak suka sama gue.. Gue harap kita bisa jadi partner yang kompak, demi nama baik sekolah kita. " Ucap Athaya sambil tersenyum tenang.
Eilin hanya mengangguk sekilas dengan datar tanpa niat mengeluarkan suara. Tak lama Athaya pamit pergi kekantin karena katanya sudah ditunggu teman-temannya. Bel istirahat memang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.
Hah.. Sepertinya Eilin harus rajin makan terong balado agar makin seterong!
****
"Buset! Lo gak makan berapa hari?" Tanya Spora sambil geleng-geleng kepala melihat porsi makan sahabatnya yang melebihi kuli.
Eilin tak menjawab pertanyaan cewek yang berstatus sahabatnya itu. Dia Spora Danizha Liezer, satu diantara dua sahabat Eilin, sayangnya.. Mereka beda kelas.
"By the way Ei, tadi nama lo dipanggil pake pengeras suara. Kenapa? " Tanya Spora kepo.
Eilin meletakkan gelas berisi jus jerus yang baru diminumnya. "Biasa, olimpiade lagi. And lo harus tau kalo partner gue itu pacarnya si ketua geng jablay. " Ucap Eilin.
Spora terlihat masih loading dengan perkataan Eilin barusan. "Geng jablay apa njir? Sejak kapan disekolah kita ada geng jablay. " Ucap nya setelah loading tiga menit lamanya.
"Black Wolf apaan tuh kalo bukan geng jablay, mana ketuanya titisan jamet. "
Tak
Spora menggetok jidat Eilin pelan.
"Jablay-jablay gitu disono ada abang lo."
"Bukan urusan gue. " Ucap Eilin santai.
Mathera mudah akrab dengan Spora karena cewek itu hampir sefrekuensi dengannya. Apalagi ucapan Spora yang ceplas-ceplos dan tidak mudah mati topik membuatnya santai berbicara dengan cewek itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/329602332-288-k822233.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Figuran? [New Version!]
Novela Juvenil"Kok gue jadi figuran sih! Kurang asem banget!" Konyol, sangat konyol. Cuma karena kepleset di kamar mandi Mathera si kapten basket putri SMA Lima Sila berakhir mati dan terdampar di dunia novel. Kurang ajarnya lagi, kenapa dirinya dijadikan Figur...