Susahnya jadi anak dari seorang single parent itu bukan cuman masalah waktu bareng dan juga finansial.
Tapi juga soal menjaga satu sama lain.
Kenalkan... Raga itu anak satu satunya Miss Edna, guru bahasa inggris yang kebetulan mengajar juga di kelasnya.
Yang lain belum tahu jiga Raga adalah anak beliau. Menjaga privasi-begitu pikir Raga. Hal ini membuat dia bisa mendengar banyak perkataan enak dan gak enak tentang sang ibu.
Seperti...
"Gila, Miss Edna kalau ngasih tugas suka kelewatan. Masa kita ngerjain essay 20 soal? Mana jawabannya kudu make enggres lagi."
"Ya kan emang mapelnya, goblok!"
Atau...
"Miss Edna kalau mengajar suaranya lembut ya? Tapi kalau udah jadi pembina paskibraka galak nya minta ampun anjir..."
Yang seperti diatas sering sekali sampai ke telinganya. Apalagi ibunya itu memang tipikal guru yang mudah dikenal sama murid.
Meski begitu... Raga bisa menahan emosi, bahkan sudah sampai saat ini, kelas 2 semester awal.
Dia pikir, semua murid emang sering ngomel kepada guru yang kurang disuka kan? Guru guru juga pasti begitu jika di kantor, ngomongin muridnya. Jadi wajar lah...
Yang gak wajar itu... yang ini...
"Diliat liat Miss Edna cantik ya? Gue denger dia single parent... gue siap sih jadi Daddy buat anak nya."
Raga langsung melotot dan melihat siapa yang sudah ngomong barusan.
Itu! Si bontot doyan jajan! Afey! SAHABATNYA.
"Gak bisa Fey sorry... Miss Edna tipe nya bukan kayak lo."
"Emang gimana? kasih tau dong? Gue serius."
BANGKE!
Raga langsung memegangi dahi Afey. Perasaan kemarin kemarin anak ini masih normal, masih mengharapkan cintanya si Nina bendahara kelas. Kok hari ini jadi puter haluan begini?
Ya Raga sih gak masalah Afey suka sama siapapun... tapi! Dari banyaknya wanita di muka bumi ini, di Indonesia, di sekolah ini... Kenapa harus IBUnya! Yang memiliki jarak umur cukup jauh!
Apa katanya tadi? Dia siap jadi Daddy? ... emang si bontot ini gak tau apa kalau anaknya Miss Edna lebih tinggi dan lebih gede dari dia? Mana bisa siswa ceking, pucat, senggol dikit langsung jatuh...disebut daddy! Eh emang dia gak tau sih.
Tapi terserah! Intinya Raga kesel dan langsung panas.
Soalnya yang ini kedengeran gak bisa ditolerir.
Jadi, dia menghela nafas dan ngajak si Afey ngobrol berduaan sehabis pulang sekolah.
"Fey, memang tipe yang lo suka itu yang kayak gimana? Gue bisa bantu nyariin yang lebih cocok buat lo selain Miss Edna." Raga bicara diam dan tenang, soalnya si Afey selain bontot, dia juga lemot. Kudu sabar kalau ngomong sama dia mah.
"Yang lebih dewasa, cantik, pinter... siapa lagi yang bisa memenuhi kriteria itu selain Miss Edna ya kan?"
Duh... mana menjelaskannya pake wajah senang senang gitu lagi. Pupil matanya aja sampai keliatan lebih membesar. Raga jadi takut karena Afey kelihatannya serius soal perasaannya ini.
Pulang pulang dari acara ngobrol mengobrol sama Afey, Raga langsung menemui sang ibu lalu membicarakan ini dengan serius.
"Ma, Mama punya orang yang disuka?"
"Hm? Ada lah hihi."
Raga langsung terkena serangan jantung dadakan!
Gak gak... gak boleh! Jangan sampai ibunya ini suka sama si Afey.
"Siapa Ma!"
"Ya bapak kamu lah, siapa lagi coba."
Mendengar hal itu, Raga jadi lega. Sudah 4 tahun sang ayah meninggal tapi rasa cinta ibunya ini masih sama saja. Itu yang membuat Raga sangat sangat percaya jika ibunya tidak akan bermain hal hal aneh walau pun banyak pria pria yang mengejarnya.
Tapi entah kenapa kalau sama Afey rasanya jadi merinding dan takut saja!
Raga jadi bertingkah konyol begini.
"Maaf ya Ma... soalnya di sekolah aku denger ada yang suka sama Mama." Raga mulai tenang dan bicara perlahan.
"Aku gak membatasi Mama suka sama siapa, meskipun Mama akan membuka hati ke orang lain selain Papa. Aku gak masalah. Tapi... yang tadi bilang ke aku itu pokoknya gak cocok lah." Raga langsung menggeleng begitu kepikiran tentang Afey menjadi ayah tirinya. Menyeramkan!
Edna tersenyum hangat melihat anaknya ini. Dia langsung memeluknya dan memberi kalimat penenang.
"Jika Mama berakhir jatuh cinta sama orang selain Riandra-Papa kamu, Mama pasti akan kenalkan ke kamu dan akan Mama pastiin kalau dia juga jatuh hati sama kamu. Tapi, Mama lebih milih gak merasa cocok sama siapapun. Mama mau ketemu Papa kamu di surga. Heheh." Ujar wanita cantik itu sambil mengelus rambut Raga.
Raga bernafas lega. Benar benar lega begitu mendengar ucapan sang ibu.
Tapi...
"Jadi... lo mau kan bantuin gue buat confess ke Miss Edna?"
Esoknya, Raga kena todong pertanyaan itu dari Afey yang nampak lebih rapih dan wangi.
Oh ya Raga lupa, satu satunya masalah adalah Afey.
Raga akan bantu Afey. Tapi bukan untuk mendapatkan ibunya. Tapi untuk menyadarkan anak itu jika Miss Edna-ibunya ... sampai kapan pun akan mencintai Papanya. Tidak akan pernah oleng. Apalagi sama bocah baru gede.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You too!
Humor"Biar emak gue gak diincar si Afey, gue kudu jadi pawangnya dia." Pada hari itu, Raga tidak pernah menyangka hanya karena satu kalimat, pandangan terhadap sahabatnya jadi berubah drastis.