13

7.6K 820 28
                                    

Hey you! Wow klian hebat!
Silahkan baca jan lupa coment, vote and share!

Warning Fulll Blood

'Tok

'Tok

'Tok

'Berisik' Kesal Erlan.

Pikir saja kenapa tengah malam seperti ini ada yang menganggu nya tidur. Dengan berat hati dia bangun dengan sempoyongan berjalan membuka pintu kamar.

'Ceklek

"Selamat malam Alan... "

'Deg

Terdiam kaku dengan wajah memucat Erlan menatap sosok di depannya dengan tubuh yang mulai gemetar.

'Tap

"Kau meninggalkan ku... "

'Tap

"Kau sungguh jahat padaku... "

'Tap

"Kau begitu tega kepadaku... "

'Tap

"Hatiku sakit... "

'Tap

Berjalan mendekati Erlan, sedangkan Erlan berjalan mundur mencoba menjauh dari sosok didepannya ini.

Keadaan kamar yang hening dengan kegelapan kamar tersebut membuat suasana semakin mencekam.

"G-gio... " Satu kata keluar dari mulut Erlan dengan suara yang begitu pelan.

Terus berjalan mundur sampai dimana ia terjatuh karena sebuah ranjang yang berada tepat dibelakang nya.

Terduduk di atas ranjang mendongak menatap mata hitam legam milik gio.

Gio berdiri tepa di depan Erlan. Menunduk menatap balik mata yang gemetaran membuat seringai terbit di sudut bibir Gio.

Mencengkram kuat pergelangan tangan Erlan lalu menariknya dengan cepat mempersempit jarak diantara mereka berdua.

'Cup

Mencium telapak tangan itu, Gio menatap penuh cinta kearah Erlan yang gemetaran.

Menuntun tangan tersebut membelai sebagian wajahnya dengan mata tertutup.

"Tidak akan ku biar-kan kau lari lagi... "

"Dan tidak akan membiarkan mu pergi meninggalkan ku... "

Membuka matanya perlahan lalu dengan perlahan mendekati Erlan sampai dimana posisi mereka tumpang tindih dengan Gio yang berada di atas mengukung Erlan.

Erlan masih tidak bergerak, tubuhnya terasa kaku. Wajah nya memucat dengan tubuh bergetar hebat menatap penuh dengan ketakutan pada sosok yang berada di atasnya saat ini.

Tangan Gio terangkat untuk membelai lembut sebelah pipi erlan. Tatapan mata yang tidak terlepas pada wajah pucat milik erlan membuat sebuah gejolak panas timbul pada tubuh Gio.

Mata erlan sudah berembun. Nafasnya mulai tidak beraturan. Kenapa ia merasa atmosfer sekitar sini begitu berat yang begitu menekan dadanya.

"Hhhh... Ah~ aku mencintai-Mu... "

'Bite

Dengan tidak terduga Gio membuka lebar kerah baju erlan lalu menggigit Kuat Leher jenjang itu sampai mengeluarkan begitu banyak darah yang keluar hampir mengotori sebagian seprai ranjang yang mereka tempati.

Uncertain feeling [END S1] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang