Hari ini entah keajaiban petir dari mana Aster mengikuti pelajaran yang amat sangat ia hindari yaitu Olahraga, beberapa waktu lalu ia lebih memilih untuk membolos pelajaran olahraga tetapi kali ini tidak. Ia tidak membolos karena ajakan Melvin yang ingin duel Basket dengan dirinya.
Dan yah... Seperti nya bukan hanya kelas mereka, kebetulan yang sangat jarang melihat kelas Cale, Fallon, bahkan kelas Geng inti GD.
Wah, Seperti ini sedikit.... Haaah!
Melvin dan Cale menunggu Aster di depan pintu pintu ruang ganti. Tak sedikit beberapa murid yang berlalu lalang mencuri-curi pandang secara terang-terangan kepada keduanya.
Bahkan memberi pengakuan atau semacamnya kepada Melvin dan Cale hingga akhir Aster keluar dari ruang ganti.
'Ceklek
Pintu terbuka mengalihkan semua atensi murid yang ada disana. Tubuh putih susu dengan badan yang cukup atletis dan lekuk tubuh sempurna sungguh perpaduan antara Tampan Dan... Cantik? Entahlah.
"Sudah selesai? Mari pergi ke luar, semua sudah berkumpul" Aster mengangguk dengan ucapan Melvin, Cale menarik pergelangan tangan Aster tiba tiba membuat sang empu tersentak kaget.
Melvin yang melihat itu pun mengikuti Cale dan menggandeng tangan Aster layaknya anak kecil. Dalam benaknya, Aster menggerutu merasa bahwa dirinya seperti anak kecil yang selalu akan hilang.
Astaga kenapa dengan mereka berdua Aster merasa begitu sangat mungil, ia hanya bisa sebatas dada Melvin di tambah Cale yang... Ya tuhan bahkan tingginya melebihi 195 cm.
Mungkin jika Aster dalam dekapannya ia akan remuk? Tanpa terasa bahwa ia telah sampai di luar dimana semua murid sudah berkumpul untuk pelajaran Olahraga.
Semua atensi tak ayal mengarah kepada kedua pemuda yang berada di samping kanan kiri Aster.
Aster memilih menjauh secara diam diam mencari tempat teduh diantara kelas nya dan juga kelas-kelas lainnya terlihat Fallon yang di keliling oleh Geng GD serta Noel.
Aster menatap langit-langit biru yang membuatnya merasa tenang dengan seminar angin yang menyejukkan.
Melvin dan Cale yang kehilangan Aster dan mendapati sangat empu sedang berteduh pun menghampiri nya.
"Aster!...? " Ucap Melvin sedikit berteriak tetapi kembali diam.
Semilar angin menerbangkan helaian rambut Aster menampakkan wajah yang selama ini tersembunyi. Tatapan memuja seketika terlihat dari beberapa murid menahan nafas melihat hal tersebut.
Bulu mata panjang yang lentik, hidung mancung serta bibir peach alami terbentuk sempurna, Disertai rahang yang tegas tetapi juga lembut, perpaduan antara tampan dan Cantik? Tentu.
Mata yang terpejam itu terbuka memperlihatkan tatapan Mata tajam yang sayu dengan pupil bergerak secara perlahan kearah samping menatap Melvin dan Cale.
Beberapa orang dengan paksa harus menelan ludah mereka sendiri dengan kasar merasakan betapa halusnya pupil mata itu bergerak ke samping.
Cale memasang wajah dingin dan bergegas menuju Aster lalu menariknya dengan kuat menuju lapangan diikuti Melvin yang telah sadar pada realita mengikuti keduanya.
Fallon menggigit jarinya geram dengan wajah memerah karena menahan amarah. 'Anjing lo Aster! Eh, ukhmm... Awas kamu Aster... 'Batin Fallon rada-rada gak bener.
Olah raga dimulai, tak sedikit beberapa murid kelas lain maupun kelas mereka mencuri-curi pandang ke arah Aster.
Lihatlah tubuh Atlet Aster yang lentur itu. Jangan berpikir bahwa Aster yang mageran tingkat kampung ini tidak melakukan olahraga, oh tentu pikiran anda salah. Ia selalu berolah terasa didalam kamar atau terkadang jalan pagi seminggu 3 kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncertain feeling [END S1] [REVISI]
Mystery / ThrillerStart : 30 Nov 22 End : 10 Mei 23 Kehidupan baru untuk Erlan yang tak semulus pantat bayi. Dingin diluar receh didalam. Luka dan siksaan, kegilaan yang tersembunyi perlahan mulai menampakan diri. Terlihat sangat Brengsek tapi sebenarnya Bangsat...