24

4.9K 635 39
                                    

Cahaya bulan bersinar menyinari bumi dimalam hari disaat semua makhluk beristirahat.

Aster yang kini berada di dalam pangkuan Stefano, duda anak lima dengan tampang yang masih terlihat sangat muda saat dirinya sendiri mulai memasuki usia kepala empat.

Aster masih setia tidur dengan nyenyak serta selimut berupa jas milik Stefano yang menutupinya.

Beberapa menit berlalu mereka akhirnya sampai di mansion. Saat mulai memasuki kawasan mansion semua pekerja dan bodyguard berbaris menyambut tuan mereka.

Stefano yang masih menggendong Aster dengan gaya koala serta jas yang masih senantiasa menyelimuti nya melangkah masuk mansion.

Didalam terdengar amat sangat berisik karena pertengkaran antara empat bersaudara.

"KENAPA DIA BELUM KEMBALI HAH? "

"AKU JUGA TIDAK TAU KEMANA DIA PERGI BODOH! "

"SEHARUSNYA KALIAN TAU KARENA DIA ADIK KALIAN"

"SEANDAINYA DIA MENURUT DAN TIDAK BERBUAT SEENAKNYA DIA PASTI TIDAK AKAN MENGHILANG SEPERTI INI! "

"Sialan, kenapa dia bisa menghilang"

"KENAPA DIA HARUS BERUBAH! "

"SEANDAINYA DIA MASIH SAMA SEPERTI DULU DIA LM DIAM MENURUT DAN TIDAK AKAN MEMBANGKANG"

"JIKA SAJA DIA BERSAMAKU DIA AKAN MENURUT"

"JANGAN HARAP KAU BISA MENDAPATKANNYA"

"APA? KALIAN TIDAK TAU APA APA! "

"RENCANA BUSUKMU SUDAH KAMI KETAHUI KAK ESTEVAN! "

"Kau gila karena sudah merencanakan semuanya dari awal! "

"KAU YANG MEMBUNUH MOMMY DAN JUGA NENEK"

"KAU SUDAH MERENCANAKAN SEMUA UNTUK MENJERATNYA KE DALAM SANGKAR EMASMU! "

Stefano terdiam, mengingat surat yang ia temukan dan memutar kilas balik insiden insiden tidak wajar terjadi.

Ahh... Seperti bukan dirinya saja yang tidak waras. Semua, semua anak-anaknya menggila karena mahluk yang ada didalam pelukannya saat ini.

Terkejut? Tidak terlalu. Stefano hanya menatap datar ke-empat anaknya.

Dari Awal Aster adalah sebuah bencana. Bencana yang terlahir dan membuat keluarga nya sendiri menjadi gila karena nya.

Sosok yang menjadi inti dari ke obsesi an dan juga inti dari segala permasalahan berpusat pada Aster.

Ia tidak bersedih, tidak dari awal semua kesedihan itu hanyalah bentuk dari simpati impati saja.

Tak terkecuali anak anaknya sekarang. Lalu bagaimana dengan semua drama serta kebencian yang mereka berikan? Itu hanya langkah awal, langkah awal untuk membuat semu orang menjadi berbahaya bagi Aster dan hanya mereka yang masih menerimanya.

Langkah awal untuk membuat Aster perlahan masuk ke dalam gerbang istana indah di tengah tengah lautan darah dengan mayat disana.

Langkah awal untuk membuat Aster menjadi bergantung, dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada mereka.

Langkah awal untuk membuat Aster menjadi boneka porselen yang sangat indah  didalam sebuah tabung kaca.

---

Beberapa detik ke depan pertengkaran mencekam yang masih berlanjut hingga salah satu dari mereka melihat siluet seseorang yang selama ini mereka perdebatkan dalam gendongan Daddy mereka.

"ASTER" Teriak Estevan mendekati Stefano yang menatap dirinya tajam.

"Menjauh" Ucap Stefano menghentikan langkah nya membalas tatapan tajam Stefano.

Melihat Aster dalam gendongan sang Daddy membuat mereka bergegas mendekati Stefano dan juga Estevan yang saling melemparkan tatapan tajam.

"Apa yang kau lakukan pada nya Dad" Itu adalah suara Kleo melihat Aster tertidur pulas dengan bercak merah pada lehernya.

Jas yang menutupi Aster bergeser kebawah membuat merek bisa melihat leher Aster yang penuh dengan bercak merah.

Bahkan suasana disana menjadi sangat mencekam dengan aura yang mereka keluarkan dapat membuat kalian sesak nafas.

"Kau menurun kan sepenuh nya gen ku boy" Stefano menyeringai menatap Estevan yang menggeram menahan amarah nya.

"Kau memonopoli nya dad" Gerrald menggeram marah dengan menggertakan giginya.

"Aku hanya mengambil bagianku dan mencicipi nya" Seringai Stefano makin lebar dengan mengecup bibir Aster didepan semua anaknya.

Wajah mereka seketika memerah dengan urat urat yang tercetak jelas pada rahang mereka.

Tersenyum penuh kemenangan Stefano melangkah meninggalkan ke-empat anaknya yang telah menggila membuat mansion kacau. Bahkan sekarang, beberapa pekerjaan harus kehilangan nyawa mereka menjadi korban kegilaan dari tuan mereka sendiri.

"Bagaimana kau hidup dengan normal Baby? Kau sudah membuat semua orang sepenuhnya gila karenamu"

Di kamar bernuansa hitam pekat ,Stefano menidurkan Aster diatasnya dan memeluk erat sosok tersebut dengan kecupan pada seluruh wajah Aster sebelum menjelajahi alam mimpi dengan tenang.






...

Di sebuah rungan gelap tanpa penerangan, terlihat sosok pemuda yang menggeram marah mengepalkan tangannya lalu mengobrak-abrik semua barang barang yang berada disana.

Ia melihat semuanya, selalu mengawasi pergerakan miliknya dimana pun kapan pun itu. Tidak meninggal akibat se perdetik pun untuk selalu mengawasi miliknya yang masih berkeliaran bebas di sana.

"Sial, Sial, Sial"

"Kau Hanya Milikku, Punya Ku, Kau Hidup Hanya Untuk Diriku Seorang Bukan Yang Lain. "

"KAU HANYA MILIK ALEKTO, ASTERION STEFANO"







TBC

Gue ubh nama tengah Aster. Sumpah ni pda knp ngegas bg cuk. Santuy napa. Minggu ini gue udh up double " anjrit

Uncertain feeling [END S1] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang