Chapter 4

1.1K 46 0
                                    

Keesokan paginya ara kembali ke sekolah namun kali ini ia tak langsung ke kantin seperti biasa melainkan naik ke atas roof top gedung sekolah itu.

Ia duduk di salah satu sofa usang namun masih layak pakai yang terletak di sana sambil menatap langit biru yang cerah namun hati dan pikirannya tak secerah langit yang ia tatap saat ini.

Drrtt drrttt drrttt

Bunyi ponsel nya yang nyaring membuyarkan lamunan gadis itu dan menatap ponsel nya dengan tatapan malas karena yang menelpon adalah papanya.

"Ya, halo pa?"tanya ara setelah panggilan itu tersambung

"Masalah apa lagi yang kau buat Azurabella Georgette Wilson?"tanya papanya sambil menekankan nama lengkapnya

"Dia yang duluan pa"sangkal ara membela diri

"Bisa tidak sekali aja kamu tidak membuat masalah?"tanya papanya yang bernama David Wilson

"Kan udah Ara bilang pa, dia duluan yang mancing emosi Ara"jelas Ara lagi berusaha untuk tidak meninggikan suaranya karena ia masih menghormati kedua orang tuanya termasuk mama yang sudah bersusah payah melahirkan dirinya ke dunia ini walaupun ia kekurangan kasih sayang mereka namun ia sangat menyayangi keduanya melebihi apapun.

"Jadi kamu kepancing gitu, nggak usah diladeni bisa nggak?"bentak sang papa yang sudah habis batas kesabaran nya

"Akhir bulan ini papa sama mama kamu nggak pulang, papa ada meeting penting di LA begitu juga mama kamu yang ada pemotretan di sana"ujar David memberi tahu anak semata wayangnya itu

Ara tertawa miris

"Padahal aku udah nunggu setengah tahun untuk bisa bertemu mereka secara langsung lagi, tapi apa?, mereka lebih mementingkan urusan pekerjaan masing masing"batin Ara. Orang tuanya pulang satu kali enam bulan itupun di akhir bulan dan tinggal disini selama dua sampai tiga hari paling lama satu minggu kemudian pergi lagi

Dua dua nya memang penggila kerja!

"Aku udah nunggu setengah tahun lho pa, biar bisa liat kalian secara langsung lagi!,masa papa sama mama nggak balik sih?"ujar Ara sambil menaikkan intonasi suaranya biarlah kali ini ia menjadi anak durhaka tapi saat ini sangat kecewa dengan orang tuanya ia tidak butuh duit, ia butuh kasih sayang!

"Jangan egois ra, papa sama mama kerja juga duit nya buat kamu"bentak David

"Egois?,aku egois?, PAPA SAMA MAMA YANG EGOIS TAU NGGAK!, KALIAN PIKIR DENGAN DUIT AKU BAHAGIA?,ENGGAK PA AKU NGGAK BUTUH ITU!,AKU CUMA BUTUH KASIH SAYANG KALIAN!!,YANG KALIAN TAU CUMAN KERJA!,KERJA!,DAN KERJA!,KALIAN ENGGAK INGAT BAHWA KALIAN JUGA PUNYA ANAK!!"Bentak Ara ia sudah tak tahan lagi memendam perasaan yang selama ini ia pendam biarlah sekarang ia mengeluarkan unek uneknya

"Kalau papa sama mama tidak kerja, kamu mau makan apa ara?,sudah dulu papa mau meeting"jawab david kemudian mematikan sambungan telepon dengan putrinya

"Aarrrgghh ANJING!!!,GUE BENCII LO BERDUAAA BANGSAATTT"Teriak ara namun tak lama ia menangis sejadi jadinya.

Ia sudah sangat rindu dengan kedua orang tuanya yang super duper sibuk itu bahkan hanya untuk Vidio call saja sangat susah apalagi untuk pulang ke negara ini

Setelah agak lama menangis kini ia merias wajah nya dengan polesan tipis sangat tipis karena yang ia butuhkan cuma menyamarkan sisa sisa tangisan nya tadi

"Baiklah ara mari memasang topeng kembali"ujarnya sambil tertawa kecil

Inilah dia yang sebenarnya gadis yang di luarnya kuat, ceria, dan badgril namun di dalamnya hanya terdapat luka,kecewa, rindu, ke rapuhan.

Bad Girl And King MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang