Chapter 23

772 60 7
                                    

Apart Membaca🎉

Vote dulu dong

Komen juga

Ayo dong follow akun aku.
Biar makin semangat up

Udah double up
Janji Aku udah lunas ya berarti.

Terimakasih buat yang sudah vote, komen dan sabar menunggu update an cerita ini.

Sungguh dari lubuk hati aku yang paling dalam sangat-sangat berterimakasih kepada teman-teman semua yang selalu men support aku.

Tanpa kalian mungkin cerita ini ga akan dilanjutin lagi.

Jujur saja waktu itu saya sudah kepikiran untuk berhenti di tengah jalan karena vote nya sedikit dan komen pun sedikit.

Saya akui bahwa saya masih penulis amatir yang saat ini sedang berusaha memperbaiki tulisan saya supaya para pembaca senang dan betah dalam membaca cerita ini.

Untuk itu saya mohon kepada teman-teman untuk menghargai karya saya dan saya tegaskan CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN DAN IMAJINASI SAYA, SAYA TIDAK MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN KARENA SAYA JUGA SEORANG PENULIS SAYA TAU BAGAIMANA LELAH NYA OTAK BERPIKIR UNTUK MENJALANKAN SEBUAH CERITA YANG DI GEMARI PEMBACA.

JADI UNTUK TEMAN-TEMAN KALAU ADA YANG MELIHAT ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, JALAN CERITA ATAU APAPUN ITU SAYA TEGASKAN BAHWA ITU SEMUA TIDAK DI SENGAJA.

TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN NYA.

***

Di ruangan rawat Ara yang layak nya di sebut ruangan kelas atas. Kini sudah sangat berisik dengan kehadiran teman-teman nya, setelah lima menit yang lalu Leonnard keluar dari ruangan tersebut, di karenakan ada urusan mendesak yang tak bisa di tinggal.

"Eh ra, mau tau ga lo" Tanya Zai sambil mengupas kulit kuacinya.

Saat ini mereka kecuali Ara duduk di sofa lengkap dengan TV dan Wi-Fi yang tersedia.

"Apaan?" Kepo Ara sambil memposisikan tubuhnya duduk bersandar di hospital bad empuk nya. Ya walaupun meringkis ngilu tapi tetap ia paksakan.

Dengan heboh zai pun berkata "Dewa, orang yang nyusuk lo udah mati mengenaskan di kontrakannya dengan kepala yang putus dengan tubuh nya. Bagian tubuh nya juga sudah hancur lebur dengan isi-isi nya yang keluar. Dan yang paling serem tu kepala di gantung di depan pintu kontrakan nya."

"Siapa dalangnya?, nggak mungkin lo? "Heran ara sambil menatap Richard

"Apa lo"kini ia menatap Xendriks

" Kaka gue"kini giliran Richard yang bersuara.

"Lah"kompak mereka semua sambil ternganga.

" Kenapa? " Kini Richard di buat heran dengan teman-teman nya ini, kan tadi ia sudah bilang dalangnya kaka nya kenapa mereka terkejut. Aneh!

"Fiks ra, bang nard itu udah bucin ama lo. Yakin deh ma gue" Heboh Zai

"Ra, semisal nya lo jadi pacar bang nard nih ya gue kasih saran buat lo" Kini Dion yang heboh. Bagaimana mereka tidak heboh keluarga Aldenatra adalah salah satu keluarga terhormat dan terkaya yang di segani seluruh Negara-negara yang ada di kawasan Eropa maupun Asia.

"Jangan aneh-aneh deh lo" Ujar Xendriks sambil melempar kulit kuaci ke arah Dion.

"Yah kan gue kasih saran, secara nih ya Bang nard itu orang kaya raya dua puluh turunan pun hartanya kagak bakal abis-abis. Nah lo ra, sebagai pacar yang baik mintak lah Gold Card. Setau gue Gold card itu hanya dimiliki lima orang saja di dunia ini. Kan bisa foya-foya kita" Sambil terkekeh manis

"Udah gue rekam nih, btw" Tunjuk Ara ke Handphone yang di genggamannya.

"Ah lo mah, ga asik"ujar nya sambil mengerucutkan bibirnya.

" Yang... " Rengeknya mengadu ke arah issa yang duduk tepat di sebelah nya. Yang langsung di beri pelukan hangat oleh issa.

"Ngadu mulu" Cibir Zai

Dion mendenggus sinis "Makanya punya ayang, iri kan lo? "

"Dilarang bucin"

"Ha kan, ini nih ciri-ciri orang yang iri dengki. Tobat lo sebelum hati lo jadi busuk bau bangkai" Ujar Dion lagi yang belum melepaskan pelukan nya.

Ara, Richard, dan Xendriks Hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Zai dan Dion yang sudah sering mereka lihat bahkan sekarang mereka sudah jengah melihat perdebatan mereka.

Cocoknya sekarang mereka pergi ke kompetisi debat biar berfaedah.

***

Btw Follow akun Aku dulu dong, hehe
Biar semangat up kelanjutan cerita nya.

Bad Girl And King MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang