15

9 1 1
                                    

REKONSILIASI: 15

Bayu

─────

Selama ini, Bayu tidak pernah mengerahkan banyak tenaga menjadi orang yang ramah kepada semua orang. Ia memang dibesarkan menjadi seseorang yang ramah. Namun, dengan begitu, ia kesulitan untuk melakukan yang sebaliknya, termasuk saat orang-orang yang ia perlakukan dengan baik malah menaruh perasaan padanya.

Bayu tak pernah bisa menjalin hubungan romansa setelah usainya ia dengan Juliana. Acap kali laki-laki itu menangkap sinyal ada yang tertarik padanya—itu pun karena terlihat jelas sekali—hal pertama yang pasti akan ia lakukan adalah mencari Juli di dalam diri mereka. Dan saat ia tak menemukan Juli misalnya, ia akan membuka diri dan membiarkan mereka masuk ke dalam lingkar batasnya. Namun, ia hampir selalu tak bisa melangkah lebih jauh lagi karena hal kedua yang akan Bayu lakukan adalah membandingkan mereka dengan Juli. Dan itu menjadi tanda bagi Bayu untuk segera menyelesaikan apa yang seharusnya tak ada di sana.

Kecuali perempuan bernama Khalisa yang entah mengapa Bayu tak pernah sama sekali mencari Juli ataupun membandingkannya. Dan Bayu menyukai hal itu. Dan Bayu bisa segera mengenyahkan perasaan bersalahnya pada Kila.

Iya, kan?

"Bay."

"Oit?"

"Lo ngelamun lagi deh," Khal, begitu ia minta dipanggil saat pertama kali datang di studio, cemberut. "Lo kenapa sih? Ini nggak cuma sekali loh?"

Bayu menggeleng. "Nggak. Gue cuma lagi banyak kepikiran sesuatu."

"Dan sesuatu itu?"

Bayu hanya mengedikkan bahu.

"Besok lo jadi nggak mau nemenin gue nonton?" tanya Khalisa.

"Jadilah?"

"Mana tahu lo masih banyak pikiran."

Bayu tertawa. "Justru nonton bikin kepala seger, kan?"

"Itu kalau gue nonton lo."

"Dih..."

Kini giliran Khalisa yang tertawa. Entah mengapa ia tiba-tiba merasa bersalah lagi. Pada Kila. Dan ia benci sekali perasaan itu.

─────

"Bayu."

"Khalisa."

"Gue mau ngomong," perempuan itu berdeham sebentar sebelum akhirnya melanjutkan, "soal lo dan gue."

Bayu mengangguk.

"Jujur, gue bingung," Khalisa menatap matanya. "Maksudnya, lo ngasih gue lampu ijo Bay. Lo tahu gue suka sama lo dan lo nggak canggung sama gue dan lo malah makin deket sama gue akhir-akhir ini. And it feels so special for me, yes, and I also feel special."

Bayu berusaha mendengarkan. Entah mengapa, perasaannya sedikit tidak enak. Apakah ia salah perhitungan? Apakah ia masih mencari dan membandingkan Khalisa dengan Juli tanpa ia sadari?

"But then... when you took a time to repose, I know something is kind of off..."

"Hah?"

"Iya," Khalisa menghela napas. "Lo kayaknya belum bisa move on, Bay... Please jangan kasih gue harapan kalau lo belum selesai sama mantan lo..."

Bayu mengerutkan keningnya. Ia benar-benar tak memikirkan Juli lagi semenjak Juli mengutarakan alasannya memutuskan Bayu. Bayu sudah berdamai dengan dirinya sendiri dan laki-laki itu lebih dari tahu soal itu.

RekonsiliasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang