Chapter 3

543 43 13
                                    





Seperti buah simalakama(?), Mingyu benar–benar serba salah jadinya. Ingin menjawab salah, tidak menjawab pun salah. Jadi lebih baik diam saja bukan? Toh sama–sama salah. Lagi pula pertanyaan macam apa itu? Adik sepupunya bertanya ada hubungan apa di antara Mingyu dan sleeping beauty yang berada dalam pelukan Mingyu. Hubungan? Kenal saja tidak. Baru pertama kali bertemu, itupun secara tidak sengaja dan sang sleeping beauty sedang tidur. Jadi, bagaimana bisa mereka memiliki hubungan? Mingyu saja tidak menyangka kalau rencana yang sudah ia susun dengan rapi malah hancur berantakan seperti ini. Niatnya sih ingin membuat sang sleeping beauty jijik dan menjauhi adik sepupunya karena mengira ia dan adik sepupunya saling mencintai padahal mereka memiliki hubungan darah. Bahkan Mingyu sangat yakin rencananya berhasil.

Mana ku tau kalau orang yang kupeluk ternyata sleeping beauty mu, Boo’

“Kenapa hyung diam? Diam berarti iya, hahaha..”

“Boo, lebih baik kau membantuku memindahkan tubuhnya. Tanganku mulai kebas”

“Tidak mau. Jawab dulu pertanyaanku”

“Pertanyaanmu tidak penting dan tidak perlu dijawab, Boo”

“Begitu? Okay, hyung. Setelah ini jangan marah ya..”

Setelahnya Seungkwan tertawa lagi. Entah apa yang sedang dia lakukan Mingyu tidak tau, karena posisi Mingyu tengah memunggungi Seungkwan.

Sleeping beauty gembulku sedang berpelukan dengan Mingyu hyu—”

“Hentikan, Boo”

Mingyu terkejut bukan main saat melihat Seungkwan yang terus berjalan dari sebelah kanan hingga ke sebelah kiri ranjang yang ditempati Mingyu dan sleeping beauty. Bagaimana Mingyu tidak terkejut? Seungkwan memegang ponselnya lalu mengarahkannya ke dirinya dan sleeping beauty yang tengah ia peluk. Ia sedang direkam. Sekali lagi, DIREKAM. Entah dosa apa yang pernah Mingyu lakukan di masa lalu hingga ia memiliki adik sepupu yang luar biasa jahilnya seperti Seungkwan? Tidak ada yang bisa Mingyu lakukan selain berdoa dalam hati, semoga sleeping beauty tidak terbangun dan semoga Seungkwan segera menghentikan kejahilannya. Mau ditaruh kemana wajah tampannya jika sleeping beauty terbangun dan menganggapnya melakukan pelecehan terhadap seseorang yang sedang tertidur pulas?



Akhirnya Mingyu bisa bernapas dengan lega walaupun ia harus menunggu sekitar 5 menit. Tidak apa–apa, yang terpenting adalah Seungkwan sudah berhenti merekamnya. Sekarang Seungkwan sedang membantunya memindahkan tubuh sang sleeping beauty kembali ke sisi kiri ranjang. Posisi mereka tidak lagi berpelukan dan lengan kiri Mingyu yang dijadikan bantal pun terbebas. Tapi ada sesuatu yang membuat Mingyu terkejut setengah mati. Saat Seungkwan berhasil mengubah posisi tubuh sang sleeping beauty menjadi terlentang, Mingyu melihat pemandangan yang bisa dikatakan menggiurkan. Mingyu melihatnya dengan jelas. Perut yang putih, pusar yang indah, juga pinggul dan pinggang yang ramping itu terekspos karena sweaternya tersingkap ke atas. Mingyu menganggapnya sebagai pemandangan yang menggiurkan karena kancing celana jeans yang dikenakan sang sleeping beauty terbuka. Bahkan zipper nya juga terbuka hampir setengahnya, yang menyebabkan celana dalam berwarna hitam itu juga ikut terekspos. Hanya terekspos sedikit sih. Tapi.., tetap saja menggiurkan di mata Mingyu.

“Aku berani bersumpah, Boo. Aku tidak melakukan apapun selain memeluk dan mengusap punggungnya. Aku tidak tau sejak kapan celananya terbuka seperti itu”

Seungkwan sebenarnya ingin tertawa lepas saat melihat wajah panik Mingyu, namun ia mengurungkan niatnya karena tidak ingin membuat tidur Jun terganggu. Ia cukup tau diri karena ia sempat beberapa kali mengganggu dan menjahili Jun saat melakukan live streaming.

𝙽𝚊𝚞𝚐𝚑𝚝𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang