Chapter 7

335 30 12
                                    




Seungkwan menatap puas pada layar ponselnya yang menunjukkan beberapa foto yang sudah ia ambil dengan berbagai macam angle dan jarak yang berbeda. Sedangkan Seokmin hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat apa saja yang sudah Seungkwan lakukan terhadap dua orang yang sedang tertidur pulas sambil berpelukan di atas ranjang.

“Kau ini jahil sekali, Boo”

“Biar saja~”

“Apa kau memang menaruh dendam kepada Mingyu atas insiden konyol beberapa jam yang lalu? Pftt—”

Seokmin mati–matian menahan tawanya agar tidak membangunkan Mingyu dan Jun.

“Sebenarnya tidak juga sih...”

“Lalu?”

“Ini kan kesempatan”

“Kesempatan untuk?”

“Maksudku, kapan lagi moment seperti ini terjadi..? Aku menganggap ini kesempatan untuk mengerjai pak tua itu.. Hihihihiii”

Seungkwan memelankan nada bicaranya dan juga tawanya.

“Pftt— Ada–ada saja..”

“Oh ya, hyung tidak menginap malam ini?”

“Sebenarnya aku ingin menginap, tapi urung karena ada janji dengan seseorang”

“Woah.. Apa dia kekasihmu?”

“Bukan kekasih, tapi rekan kerja”

Seokmin yang merasa gemas pun mengacak–acak surai blonde Seungkwan.

“Kau ini.. Seperti tidak ada hal lain saja yang ada di pikiranmu selain masalah percintaan”

“Hehehee..”

“Ya sudah, kalau begitu aku pulang dulu”

“Biar ku antar ke depan, hyung

“Baiklah, ayo”

Kedua orang itu langsung keluar dari kamar yang ditempati Mingyu dan Jun, tak lupa Seungkwan menutup pintunya kembali lalu segera menyusul Seokmin yang sudah lebih dulu menuruni anak tangga ke lantai bawah.



Setengah jam setelahnya, Mingyu terbangun dari tidurnya dan pandangannya langsung terfokus ke jam dinding yang ada di dalam kamar yang ternyata sudah menunjukkan jam 7 malam.

“Sudah malam rupanya”

Mingyu tidak menyangka jika dirinya terbangun di malam hari, padahal niatnya hanya menemani Jun tidur siang sebentar lalu terbangun pada sore harinya; paling lambat jam 5 sore.

“Apa berpelukan denganmu bisa membuatku jadi lupa waktu?”

Tangan kanannya yang memeluk pinggang Jun perlahan turun lalu menepuk–nepuk pelan bokong Jun yang agak berisi—montok. Entah keberaniannya datang dari mana, yang jelas Mingyu melakukannya secara sadar dan atas kemauannya sendiri.

“Nghhh~”

Lenguhan pelan yang Jun keluarkan refleks membuat Mingyu menghentikan tepukan pelan pada bokongnya dan tangannya kembali ke posisi semula yaitu memeluk pinggang Jun. Mingyu lebih memilih untuk diam sambil memandangi wajah cantik Jun. Sebenarnya Mingyu merasa sangat gemas dan ingin sekali menghujani wajah cantik Jun dengan ciumannya, tapi sayang Mingyu tidak bisa melakukan itu sekarang karena Mingyu sadar ia baru sehari mengenal Jun. Baru kenal sehari sudah berani mencium orang lain, apa kata dunia..?

“Selamat sore, paman tampan~”

“Tapi ini sudah malam, sayang”

“Eh??”

𝙽𝚊𝚞𝚐𝚑𝚝𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang