Chapter 6

430 39 23
                                    





Suasana sarapan pagi –menjelang siang– ini tidaklah sepi walaupun beberapa menit yang lalu ada insiden kecil yang membuat Mingyu diam seribu bahasa(?) sekaligus membuat Jun tersipu malu. Semua ini berkat kehadiran Seokmin sebagai happy virus yang berhasil menghilangkan kecanggungan di antara mereka, juga Jun yang ceria dan mudah mengakrabkan diri dengan orang yang baru dia kenal seperti Mingyu dan Seokmin. Lalu bagaimana dengan Seungkwan? Bocah pendek kesayangan Mingyu itu lebih memilih untuk bersikap biasa saja walaupun sebenarnya ia penasaran dengan hubungan Mingyu dan Jun. Biarlah. Lagi pula bukankah sudah sepantasnya Mingyu mengurus, mengobati dan memperhatikan Jun sebagai bentuk tanggung jawabnya atas kejadian konyol yang membuat Jun pingsan?

“Boo, Junnie mau es jeruk~”

“Uhuk!”

Katakan saja Mingyu berlebihan. Hanya karena mendengar rengekan manja yang Jun tujukan untuk Seungkwan saja ia sampai tersedak minumannya.

“Paman tampan tidak apa–apa???”

“Hmm”

Mingyu hanya bergumam karena tidak mampu berbicara dengan benar. Ia lebih memilih untuk membersihkan area bibir dan dagunya terlebih dahulu, tapi saat ingin mengambil tisu ternyata Jun sudah lebih dulu melakukan apa yang ingin ia lakukan. Mingyu mendadak diam membeku saat mendapati Jun yang dengan pelan membersihkan bibir serta dagunya dengan tisu. Perasaan aneh macam apa ini? Kenapa Mingyu merasa berdebar? Apa ini artinya Mingyu jatuh cinta kepada Jun? Tapi, tidak mungkin. Jun saja belum tentu menyukai sesama jenis seperti Mingyu kan?

“A–aku tidak apa–apa”

“Tidak apa–apa..? Lihat. Hidung paman sampai merah begitu. Apanya yang tidak apa–apa?”

Seungkwan sih tidak heran melihatnya, karena memang Jun seperti itu. Selain ramah dan mudah berbaur dengan orang lain, Jun juga agak cerewet tapi perhatian. Kekurangannya hanya pelupa, kadang nakal, kadang keras kepala, terlalu polos dan terlalu masa bodoh dengan keadaan di sekitarnya. Contohnya seperti sekarang ini, Jun tidak peduli dengan bagaimana reaksi dan pemikiran dua orang lainnya yang duduk di depannya dan di depan Mingyu saat melihatnya begitu dekat dan perhatian kepada Mingyu yang merupakan orang yang belum lama ia kenal. Selain itu Jun juga tidak peduli dengan perasaan orang–orang yang sering salah fokus melihat penampilan sexy nya setiap kali bajunya tersingkap ke atas hingga perut, pinggang dan pinggulnya terekspos. Tidak peduli karena memang dirinya terlalu polos sih.

“Junnie hyung sangat ingin meminum es jeruk?”

Jun mengangguk imut.

“Sangat. Makanya aku membawa jeruk kesini”

“Tapi kan Junnie hyung harus minum obat setelah selesai makan, jadi tidak boleh meminum minuman yang dingin dulu”

“Tidak mau! Junnie mau es jeruk”

Nah kan. Sikap manja, kekanakan dan keras kepalanya kambuh lagi.

“Minum obat dulu hyung

“Minum es jeruk. Boleh yaaa..”

Jika sudah begini, siapa yang mampu menolak keinginan dan permintaan Jun? Wajah memelas yang ditampilkan Jun sangat menggemaskan dan juga membuat siapa saja yang melihatnya menjadi tidak tega menolak permintaannya. Apalagi jika permintaannya merupakan hal yang wajar seperti ingin dibuatkan dan meminum es jeruk.

“Hhh.. Baiklah, tapi satu atau dua jam setelahnya jangan lupa untuk meminum obat ya hyung

Okay, Kwannie~”

𝙽𝚊𝚞𝚐𝚑𝚝𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang