Keturunan Madison

332 38 1
                                    

Di sebuah mansion mewah terletak di tengah-tengah hutan belantara di bawah kaki gunung Tetons, di Jackson Hole Wyoming. Bangunan besar dan megah itu sengaja berada sangat jauh dan mengasing dari kehidupan padat dan ramai di luar sana. Entah apa tujuannya, yang pasti untuk mencapai ke bangunan itu harus menempuh berkilo-kilo meter perjalanan dan melewati akses bandara jika dari pusat kota New York atau California. Disekelilingnya hutan lebat dengan pohon pinus yang hijau dan danau Moose terletak tidak jauh dari sana, tujan pendakian yang popler bagi wisatawan.

Mansion ini di dapat Gerrald empat tahun lalu. sebuah hadiah dari kolega bisnis yang sedang terpuruk, dan menyerahkan mansion ini kepada Gerrald. Sebenarnya Gerrald tidak begitu tertarik, selain mansion ini letaknya sangat jauh. Dia merasa tidak memiliki tujuan untuk berdiam diri melihat hutan kehijauan di bawah gunung Tetons, jikapun dia ingin bersenang-senang dan menyendiri dia lebih suka berlayar menikmati pemandangan laut dengan kapal pesiar atau superYacht ditemani gadis-gadis cantik dan sexi tanpa busana. Tapi akhirnya Gerrald mau tidak mau tetap menerima Mansion ini secara kasat mata tanpa tahu menahu manfaat dan kegunaannya. Dan ini kali pertama bagi Gerrald datang ke Mansion ini setelah resmi menjadi miliknya empat tahun lalu. Tujuannya bukan tanpa sebab, anak buahnya yang cerdas telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, mereka telah menemukan keturunan Madison.

Yang paling merasa berhasil dan merasa menang lebih dari dirinya sendiri adalah Ralph Marc Saunders. Tentu hal ini pencapaian tersendiri bagi Ralph yang memang sangat peduli terhadapanya. sahabatnya sangat mengetahui bagaimana dendam telah mebangkitkan semangat hidup Gerrald selama ini. Ralph yang selalu tampil apik dengan wajah tegang dan pemikirannya yang cerdas akhirnya mengendus keberadaan keluarga Madison. Ini karena Raplh sudah putus asa melihat Gerrald yang terus saja hidup dalam dendam terhadap kelakuan Madison di masa lalu. Dia harus berterima kasih atas jasa Ralph selama ini. Sahabatnya itu benar-benar mewujudkan mimpinya untuk mmebalaskan dendam, keinginan dirinya yang selalu di anggap tidak mungkin atau seperti bayangan semu karena frustasi tidak dapat menemukan keturunan Madison.

Pintu kaca ganda terbuka dengan sendirinya yang dikendalikan oleh dua penjaga di masing-masing tempat. Gerrald keluar dengan langkah tegap dan gagah dibalik setelan kerjanya yang rapi dan penuh kuasa. Pria itu mengenakan celana bahan navi dan kemeja biru mudaa dibalik jasnya. berjalan dengan tatapan dingin, di balik matanya elangnya yang tajam menyisiri apapun yang dia lihat. ada kilatan emosi yang menuntut disana, sangat tidak sabaran untuk melihat mangsanya yang telah ditemukan.

Seorang pria berbadan besar dengan otot menonjol mengenakan setelan kasual menghampiri Gerrald yang langsung berhenti melangkah.

" Sir. gadis itu ada di atas ! " lapor menunduk penuh hormat.

Gerrald hanya menahan napas, keda tangannya terkepal di masing-masing tubuhnya. Dia menangguk dingin. Tidak mengatakan apapun, dia melangkah begitu saja melintasi ruangan luas yang di desain rumah tropis modern, menonjolkan konsep open space dengan warna-warna eart tone, ada jendela-jendela kaca besar di bagian dinding dengan pemandangan hutan belantara yang hijau, dan suara aliran air yang tenang dari kolam kecil di bawahnya. Beberapa penjaga mengatakan pernah melihat beruang grizzly berwarna coklat berkeliaran di bawah kaki gunung Tettons ketika musim salju. Atau kawanan serigala Snake River yang menguasai lembah ini di Wyoming. Hutan ini masih memang sangat terjaga, belum tersentuh aliran kemewahan kota yang gemerlap selain para wisatawan yang memang mencari hiburan untuk bersenang-senang menikmati keindahan alam.

Gerrald membuka pintu tebal berwarna hitam di hadapannya yang cukup berat. dia menelan ludah, langkahnya terhenti saat melihat tubuh manusia yang tidak terlalu jelas wajahnya sedang terkulai di atas tempat tidur. Gerrald menekuk wajahnya, memicingkan mata siap menghadapi buruannya yang terlihat tak berdaya karena tidak sadarkan diri. Pria itu tetap melangkah tenang, berjalan mendekat ke arah ranjang.

Gerrald menahan napas, kedua tangannya terkepal. matanya yang tajam tidak berkedip menatap apa yang dilihatnya saat ini, sangat terkejut dan sangat sulit untuk mengakui bahwa dirinya tidak menerima apa yang ada di hadapannya. Seketika dia tidak bisa merasakan emosi apapun, melihat gadis cantik terkulai dengan tenang di atas ranjangnya. Dia tidak yakin jika gadis itu benar-benar keturunan Madison. Gerrald yang menyimpan luka dan kesedihan dalam sebuah dendam dan kebencian yang dia pelihara sejak kecil kepada Madison, selalu membayangkan dapat menuntaskan dendam pada pria laknat itu, kini hanya tingal angan-angan dalam amarahnya saja. Sosok Madison yang sudah seperti hantu baginya, tidak berwujud dan tidak dapat diliat namun bisa dirasakan keberadaanya melalui dendam yang dimiliki Gerrald. Kini bayangan kepuasan itu beralih kepada sosok yang benar-benar nyata di hadapannya.

Tanpa sadar Gerrald mengamati tubuh gadis itu dibalik tatapan tajam dan dingin dengan menahan napas. Gadis itu memiliki rambut coklat yang panjang dengan helai gelap yang lebih terang, mengingatkan Gerrald akan cahaya matahari yang menjelang malam. Berwajah mungil, tidak tahu warna apa bola mata gadis itu yang tertutup dibawah alis tipis hitam yang panjang berbentuk, bulu matanya lentik tak mencolok. Hindungnya mancung sempurna tanpa cela, mulutnya gadis itu terpahat sepurna, bibir bawahnya yang merah sedikit lebih penuh daripada bibir atasnya, tertutup berkedut dengan pipinya yang putih mulus dengan beberapa bintik kecoklatan di dekat telinga, wajah khas keturunan Armenia. Perawakan gadis itu tidak terlalu tinggi dibanding tubuhnya yang memang besar dan menjulang, tapi Gerald tahu wanita itu menyimpan banyak keindahan dibalik tubuhnya yang terbungkus kaos putih dan jins biru ketat itu. Seperti tubuh gadis di zaman Victoria, dengan pinggang ramping dan dada serta pinggul yang besar, payudaranya yang tersebunyi di balik kaus putih, tapi Gerrald dapat memastikan ukurannya penuh, pinggul gadis itu lebar dan memiliki pergelangangan kaki yang jenjang.

Sialan ! kenapa Madison memiliki putri secantik ini, ini terlalu memesona bagi dirinya yang memang lapar. Ini bukan situasi yang tepat untuk memanfaatkan situasi yang sempit untuk sebuah kesenangan. Gerrald menghembuskan napas kasar mendengus, memperingati diri bahwa gadis di hadapannya putri Madison,di tubuh indah gadis itu mengalir daraj pembunuh keji yang telah menewaskan ayahnya dengan sangat memilukan. Gerrald memundurkan tubuh dan memejamkan mata. Harusnya sebelum ini terjadi dia harus bisa mengendalikan diri, memperingati bahwa Madison memang memiliki wajah tampan dan Anne Garner yang menjual kecantikan dan tubuh untuk mendapatkan apapun dengan kelicikkan. Tapi Mana Gerrald tahu bahwa fisik keduanya akan turun berbentuk menawan pada tubuh gadis di hadapannya.

ANNINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang