Tanggal 23 Juni telah tiba, dimana hari ini hasil SBMPTN akan diumumkan pada pukul 15.00 WIB, sedari pagi nara merasa tidak tenang karena ia takut akan hasilnya nanti yang bisa jadi akan mengecewakan apalagi ketika tes UTBK Nara merasa kesulitan hal ini lah yang membuat Nara tidak yakin dan takut gagal. Dan besoknya adalah hari dimana pernikahan antara Nara dan Dipta akan digelar di rumah Nara. Acaranya kecil – kecilan hanya di datangi oleh keluarga dan beberapa sahabat Nara dan Dipta sesuai dengan permintaan keduannya.
Nara dan sahabatnya sudah janjian untuk membuka pengumuman bersama – sama di rumah Nara, sekaligus Nara meminta sahabatnya untuk menginap di rumahnya sebelum Nara menikah dan berpisah karena beberapa dari mereka mendaftar di universitas yang berbeda. Pukul 14.00 sahabat Nara sudah mengumpul di kamar Nara, mereka ada empat orang tiga perempuan dan satu laki – laki.
“ Sumpah anjir sue ga pernah ketemu kon makin cantik ae.” puji sahabat Nara yang bernama Marcel ( Sumpah anjir lama ga pernah ketemu kamu makin cantik aja )
“ Awww maacii Acel ”
“ Biasa cel aura – aura calon pengantin.” celetuk Sheva.
“ Cie yang besok udah sold out.” ujar Karin.
“ Ga rugi kon gelem nrimo perjodohan iki ra soale Mas Dipta ganteng, putih, dukur, anak tunggal kaya, pinter iso melbu ugm, opo maneh yo wes pokoke bagiku Mas Dipta iku perfect.” Maya sangat memuja – muja Dipta ( ga rugi kamu mau nerima perjodohan ini ra soalnya mas Dipta ganteng, putih, tinggi, anak tunggal kaya raya, pinter bisa masuk ugm, apa lagi ya pokoknya mas Dipta itu perfect.)
“ Tapi aku ga siap nikah anjir.” balas Nara.
“ He aku lo kok wedi yo ga ketrimo sbm, koyoke lek aku ga ketrimo sbm bakal gap year deh soale mandiri larang coy duit dari mana aku.” tiba – tiba karin menganti topik pembicaran. ( he aku takut ya ga keterima sbm, kayaknya kalo aku ga keterima sbm bakal gap year deh soalnya mandiri malah coy duit dari mana aku)“ Iyo anjir podo aku pas garap utbk akeh ngawure soale angel – angel cik.” ujar Maya. ( iya anjir sama aku waktu ngerjain utbk banyak ngarangnya soalnya sulit – sulit)
“ Sumpa si temenan aku yo wedi lek ga ketrimo eh tapi lek aku ga ketrimo nikah e batal gasii kan gasido nde Yogyakarta.” ucap Nara. ( sumpa sii beneran aku ya takut ga keterima eh tapi kalo aku ga keterima nikahnya batal gasii kan gajadi ke Yogyakarta)
“ Tapi aku yakin se awakmu bakal ketrimo, tapii semisal lek ancen awakmu gagal awakmu yo tetap nikah kan awakmu bakalan coba mandiri nde ugm.” ucap Sheva, Nara hanya mangut - mangut. ( tapi aku yakin si kamu bakal keterima, tapi semisal kalau memang kamu gagal kamu ya tetap nikah kan kamu bakalan coba mandiri di ugm)
“ Isone kon seng pintere koyok ngunu tapi insecure bakal ga keterimo, nyoh aku utbk bondo cap cip cup opo ga ketar ketir.” ujar Marcel. ( bisa – bisanya kamu yang pinternya seperti itu insecure bakal ga keterima, ini aku utbk modal cap cip cup apa ya ga ketar ketir)
“ Hahaha anj, koen ga ketrimo iso daftar mandiri soale duitmu akeh lah aku gigit jari, duit tekan ndi tak gawe daftar mandiri.” Ujar Karin ( hahaha anj, kamu ga keterima bis daftar mandiri soalnya uangmu banyak lah aku gigit jari, uang dari mana buat daftar mandiri)
“ Wes – wes kok podo ribut, kabeh pasti yo merasa wedi wong aku dewe yo wedi. Saiki wes kate jam 3, wes adzan ashar pisan mending sholat sopo ngerti onok keajaiban iso keterimo kabeh.” ucap sheva si paling penengah. ( sudah – sudah kok jadi ribut, semua pasti ya merasa takut orang aku sendiri juga takut. Sekarang mau jam 3, sudah adzan ashar juga mending sholat siapa tahu ada keajaiban bisa keterima semua)
“ Masyaallah tabarakallah terimakasih suhu atas pencerahannya, berkat omongan anda kami semua merasa tenang” ucap Nara dengan tangan memohon bak orang menyembah.
“ Yaudah sholat yuk.” ajak Marcel
.
“ Loh kon lapo melok? Kon ape sholat pisan ta?” tanya Maya kepada Marcel dan dibalas anggukan tak berdosa Marcel ( loh kamu ngapain ikut? Kamu mau sholat juga apa?)“ Blok kon kristen lali ta” ujar Karin emosi. (bodo kamu kristen lupa apa)
“ Jarno marcel ape login kok, agi cel ashadu” ucap Nara ( biarin marcel mau login kok, ayo cel ashadu)
“ Blok sholato aku tak turu bye.” Ucap marcel lalu meninggalkan teman – temannya yang mau sholat. (bodo sholat sana aku mau tidur bye)
Setelah semua selesai sholat, mereka kumpul kembali dengan laptop masing – masing yang sedang membuka web pengumuman sbmptn.
“ Alhamdulillah meskipun utbk bondo cap cip cup akhire ketrimo.” Ucap Marcel yang lebih dulu mengklik hasilnya. (alhamdulillah meskipun ubbk modal cap cip cup akhirnya keterima)
“ Keterimo nang ndi?” tanya Sheva. (keterima dimana?)
“ Teknik mesin UGM.”
“ Ngeri anak teknik ini bos.” ujar Maya.
“ Hoki anjir, eh tapi aku ga percoyo se lek koen cap cip cup wong tak pikir - pikir lesmu nang ndi ndi.” ucap Sheva ( hoki anjir, eh tapi aku ga percaya si kalau kamu cap cip cup orang di pikir - pikir bimbel kamu di mana mana)
Kini giliran sheva yang mengklik “ Bismillahirrahmanirrahim, weee lolos alhamdulillah ya allah. Psikologi Undip.”
“Masyallah ukhti satu ini sangat keren.”
Kini giliran maya yang mengklik “ b
Bismillah, yeyy lolos psikologi ugm coyyy ga sia sia aku linjur” mendengar maya diterima di prodi yang Nara inginkan ia semakin dag dig dug akan hasilnya.“ Ayo ra ndang di klik!” suruh Karin. ( Ayo ra buruan di klik)
“ kamu duluan ae aku terakhiran.” ujar Nara.
Akhirnya karin mengklik duluan “ bismillah klik, wow anjirr keterima farmasi unair”
Kini giliran Nara yang mengklik, perasaannya campur aduk takut “ bismillah ya allah, wee keterimaa psikologi ugm aaaa”
“ Ealah kabeh podo nde Jateng, aku nde Jatim dewe” ucap Karin ( oalah semua pada di Jawa Tengah, aku di Jawa Timur sendiri)
“koen se milih daftar unair.” (kamu si pilih daftar unair)
Nara senang sekali karena akhirnya ia keterima di prodi serta universitas impiannya. Nara mengabarkan keluarganya dengan vc grup keluarga karen Nara malas turun dan keluarganya sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya besok tak lupa juga ia turut mengabari calon suami lewat wa karena mereka sedang di pingit jadi tidak diperbolehkan untuk bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARADIPTA
Ficção AdolescenteBercerita tentang Nara dan Dipta yang akhirnya menjadi satu bagian keluarga karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Nara yang terpaksa menikah karena sebuah impian sedangkan Dipta sebagai anak tunggal terpaksa menikah karena sebuah keinginan pa...