TRING!
Xiao Zhan sedang mengerjakan tugas sekolah saat ponselnya berbunyi pendek, memberitahu bahwa ada pesan yang masuk. Ia meraih ponselnya dan membuka aplikasi chatting-nya untuk melihat si pengirim pesan: Alpha85
[Di malam yang diisi sunyi, ingin aku memelukmu dengan bermiliar rasa rindu. Kenapa hadirmu yang sekejap meninggalkan jejak rindu yang memikat?
Jika bertemu denganmu adalah takdir Tuhan, dan berteman denganmu adalah pilihan, maka jatuh cinta padamu bukanlah sesuatu yang aku rencanakan]
Xiao Zhan tidak bisa tidak tersenyum saat membaca empat baris puisi tersebut yang entah mengapa selalu bisa membuat hatinya melayang. Lalu ia pun membalas pesan tersebut.
[GOMBAL]
Tak lama kemudian muncul lagi balasannya.
[Gombal, aku tak tahu artinya. Tapi kalau dirimu, aku tahu artinya di hidupku.]
Xiao Zhan terlena sudah, ia seakan meleleh dengan semua kata-kata manis yang dilontarkan pemuda yang bahkan belum pernah ia temui. Xiao Zhan heran kenapa Xuanlu berkata bahwa pemuda yang dikenalnya melalui online dating ini begitu membosankan. Apa mungkin karena Xuanlu tidak menyukai kata-kata manis nan gombal yang diucapkan padanya.
Satu minggu yang lalu, Xuanlu datang padanya meminta tolong untuk menjauhkan pemuda yang menurutnya sangat menjengkelkan baginya. Padahal awalnya dia sendiri yang ingin berkenalan dengannya karena direferensikan oleh temannya. Karena tidak enak, Xuanlu menerima permintaan pertemanan pemuda itu di aplikasi chatting-nya secara pribadi, padahal ia sendiri waktu itu sudah menyukai pemuda lain. Di sinilah, Xiao Zhan juga heran terhadap teman baiknya itu, kenapa ia tidak menolak saja permintaan pertemanan pemuda itu dengan alasan sudah mempunyai orang yang disukai. Kan beres!
"Tadinya aku memang mau menolaknya tapi temanku bilang kalau bisa berteman saja dulu, siapa tahu cocok. Selagi belum menikah, kita harus mengenal banyak pria dan memilih yang terbaik. Jangan dibatasi pada satu pilihan saja." Begitu jawab gadis itu dengan meniru kata-kata dari temannya, membuat Xiao Zhan memutar matanya dengan malas.
Setelah hampir tiga minggu Xuanlu berkenalan melalui chatting, ia mengeluh bosan dan tidak tertarik. Tapi masalahnya cowok itu tidak menyerah padanya dan masih terus mengiriminya pesan, padahal gadis itu sudah sangat sangat sangat jarang membalasnya.
Akhirnya dengan terpaksa dan disertai imbalan traktir makan siang selama satu bulan di kantin sekolah, Xiao Zhan menolong Xuanlu menggantikan dirinya untuk berkomunikasi dengan pemuda tersebut. Niatan Xiao Zhan dari awal hanya ingin membuat pemuda, yang menurut Xuanlu menjengkelkan itu, pergi selamanya dari dunia per-chatting-an milik gadis itu!
Awalnya Xiao Zhan masih menggunakan ID dan nomor ponsel milik Xuanlu, tapi itu tidaklah efisien karena pada malam hari, gadis itu harus terus berada di rumah Xiao Zhan selama pemuda tersebut menghubunginya – mereka adalah tetangga, rumahnya bersebelahan, sekolah juga bareng – kemudian Xiao Zhan mengganti dengan ID dan nomor ponsel miliknya sendiri agar lebih efektif untuknya. Ia memberi alasan pada pemuda itu bahwa ponselnya baru saja hilang jadi ia ganti nomor. ID miliknya sendiri adalah Sweetbunny, agar terkesan seperti seorang gadis.
[Bunny, kau sedang apa?]. Muncul lagi pesan dari Alpha85.
[Mengerjakan tugas. Kalau kau?]
[Memikirkanmu]
Tanpa disangka wajah Xiao Zhan terasa panas. [Memang apa untungnya memikirkanku? Kau tidak ada tugas?]
[Dengan memikirkanmu, hidupku yang tadinya hitam putih jadi penuh warna. Tugasku sudah selesai.]
[fotocopy kali hitam putih!] gurau Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN DISGUISE ✓
FanfictionSemuanya bermula dari chat yang tidak diinginkan. Xiao Zhan membantu temannya yang sudah eneg untuk membalas chat seorang pria. Wang Yibo dipaksa sepupunya mendekati gadis yang disukainya melalui chat. Chat yang tadinya berisi hal-hal yang membos...