***
Saat ini mereka bertiga telah sampai di taman yang nata sarankan. Terlihat jelas ekspresi Nata yang bahagia karena busa pergi bersama Daddy dan Momynya walaupun bukan kandung
"Mom Nata ingin bermain disana" tunjuk Nata pada permainan ayunan pada Lisa
"Hm boleh tapi hati-hati ya" nasehat Lisa
Mendengar persetujuan Lisa Nata langsung berlari ke arah ayunan tersebut.
Lisa dapat melihat Nata yang tersenyum senang. Melihat itu Lisa tidak dapat untuk tidak tersenyum.
Sedangkan Jungkook dari tadi ia hanya melihat apa yang dilakukan Nata dan Lisa. Ia dapat melihat senyum Lisa yang begitu tulus untuk Nata. Sekali lagi senyuman itu membuat Jungkook tertegun sesaat.
Lama mereka berdua hanya berdiam sambil melihat kegiatan Nata. Hingga Lisa Merasa bosan sendiri. Hei ini Lisa si hyper aktif, berdiam saja dari tadi membuat dia bosan.
"Kalau tau membosankan lebih baik aku tidur dirumah" batin Lisa kesal
"Pak ini kita cuman dieman aja gitu" kesal Lisa
"Berhenti memanggil saya bapak Lisa" ketus Jungkook
"Lah situkan memang bapak-bapak" polos Lisa
"Tapi saya bukan bapak kamu" kesal Jungkook
"Saya juga gak mau punya bapak kayak situ" balas Lisa
"Hah. Mau sampai kapan kamu seperti ini terus sa" kali ini Jungkook bicara serius
"Pura-pura gak kenal aku dan menganggap aku orang asing" lirih Jungkook
"Kamu yang membuat semua jadi seperti ini Jung" balas Lisa
"I know, but how long are you going to pretend? Kamu tidak lelah dengan kepuraanmu sendiri"
"Lelah sangat malah. Tapi ini cara paling ampuh untuk tidak mengingat masa lalu"
"Tidak bisakah kita memulai semua dari awal sa" lirih Jungkook
"Memulai dari mana? Kamu terlalu egois Jung, kamu tidak pernah memikirkan perasaan aku. Ingat kamu dulu menjanjikan bahwa kita akan menikah, membangun keluarga impian hingga tua. Tapi apa setelah usaha kamu mulai berkembang kamu memilih dia" mata Lisa mulai berkaca-kaca, luka lama yang ia coba kubur sedalam-dalamnya di buka kembali.
"Aku minta maaf sa. Aku yang lupa diri ketika sudah mulai jaya. Aku yang salah meninggalkan kamu. I already got karma, seeing Nata being bullied because her mother wasn't there was very painful. Bahkan lebih sakit dari dia yang ninggalin aku" suara Jungkook mulai parau.
"Bukankah sudah jelas jika orang tua yang berbuat maka anak yang akan menanggung karmanya"
"Itu juga menjadi penyesalan terbesar aku setelah kehilangan kamu sa. Kenapa harus Nata ikut kena karma aku" jelas Jungkook
"Gelas kaca yang sudah retak tidak akan sama hasilnya jika kamu satukan kembali" terang Lisa
"Aku tidak ingin gelas lama sa. Aku ingin gelas baru yang akan ku jaga sepenuh hati" balas Jungkook
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect love story
FanficTakdir yang mempertemukan mereka, hanya tinggal mereka yang menjalani takdir yang telah diberikan. Apakah akan berakhir bahagia atau berakhir kesedihan