***
Mendapat pelukan dadakan dan mendengar tangisan Nata yang pilu, membuat hati Lisa seperti tertusuk pisau.
"Baby kenapa?" Tanya Lisa lembut
Nata hanya menangis dipelukan Lisa tanpa niatan menjawab pertanyaan Lisa. Melihat Nata yang tidak menjawab pertanyaan Lisa hanya diam. Ia bingung untuk berbuat apa karena ini pengalaman pertama baginya.
Flashback
Nata POV
Nata berhagia karena dapat bermain bersama anak-anak yang lain dan Lisa menemaninya.
Keasikan bermain membuat mereka lelah, sehingga memutuskan untuk istirahat sejenak. Disela istirahat mereka mengobrol tentang keluarga mereka dan segala aktivitas yang mereka lakukan.
"Hm semalem kami main ke pantai seru loh" ucap salah seorang anak.
Nata hanya diam mendengarkan karena ia tak memiliki kenangan apa-apa bersama keluarganya. Ia hanya dibesarkan oleh sang Dady yang gila kerja sehingga mimin akan kebersamaan yang terjadi.
"Kalo kamu bagaimana nata?" Tanya seorang anak
"Dia kan gak punya ibu. Bagaimana mungkin dia bisa bermain" ucap seorang anak yang bernama Kevin.
"Hei kau tau dari mana dia tidak punya ibu?" Tanya anak lain
"Ayahku bekerjasama dengan dadynya, jadi kami tau kalau dia tidak punya ibu" jelas Kevin
Nata hanya diam dengan semua ucapan teman-temannya itu. Mau menyangkal kalau ia punya ibu tapi itu benar, ia memang tak punya ibu. Bahkan rupa ibunya saja ia tidak tahu.
"Hei apa jangan-jangan ibu dia seorang pelacur" ucap anak yang bernama Dito.
"Atau ibu dia penjahat"
"Bisa jadi ibunya sudah meninggal" ucap anak yang lain
"Atau dia anak pungut"
"Bisa juga ibunya ninggalin dia"
Semua anak-anak di taman tersebut saling mengutarakan pemikiran mereka tentang ibu nata.
Sedangkan Nata hanya diam dengan muka menahan tangis. Walau ia tidak tau beberapa kata yang mereka ucapkan. Tapi ia yakin bahwa itu kata hinaan untuk dia dan ibunya.
"Hei Nata pergi kau jangan bermain lagi dengan kami" ucap Kevin
"Benar itu aku tidak mau berteman dengan orang yang tidak punya ibu" ucap anak yang lain
"Kata ibuku kalau tidak punya ibu, pasti anaknya nakal. Aku tidak mau berteman dengan anak nakal" jelas Dito
"Nata tidak nakal, Nata anak baik. Dady selalu berkata aku anak baik" batin Nata
"Pergi kau jangan kesini lagi"
"Iya jangan dekat-dekat dengan dia, karena dia gak punya ibu.... Haha... Haha" ucap anak itu dengan tawa di akhirnya.
Nata yang mendengar kata-kata kasar itu tidak dapat membendung tangisannya. Apalagi ketika ia melihat Lisa yang berjalan ke arahnya dengan pandangan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect love story
Fiksi PenggemarTakdir yang mempertemukan mereka, hanya tinggal mereka yang menjalani takdir yang telah diberikan. Apakah akan berakhir bahagia atau berakhir kesedihan