masa lalu nya

29 3 0
                                    

"Akhh" teriakan (name) semakin kencang yang membuat suara nya menggema

"Jangan menyentuh nya!!" teriak shinsuke

Oikawa yang merasakan aura shinsuke semakin lama semakin terasa negatif hanya diam dan tak berkutik dari tempat nya berdiri

"Apa yang harus saya lakukan tuan shin" ujar aurel

"Selamatkan (name)"

"Baiklah"

Dari belakang tubuh shinsuke keluar semacam asap putih yang ternyata adalah aurel

Aurel merubah dirinya yang awal nya adalah asap, ia berubah menjadi bentuk nya semula dan mulai berbicara kepada osore

"Lepaskan nona (name)"

"Gak mau" balas osore

Tanpa ba bi bu lagi aurel menghilang Secepat kilat bahkan oikawa kehilangan jejak nya namun saat oikawa melihat osore, aurel berada di belakang osore dan siap menerkam nya

"Ck kau selalu merepotkan ku!!!" teriak osore menghindari serangan dari air kl

Aurel tidak menjawab karena apa pun yang terjadi aurel tidak akan berbicara jika tidak ada alasan penting baginya

Mereka bertarung di atas langit langit rumah yang cukup tinggi darah masih berjatuhan dan berceceran

"Cukup kalian keterlaluan" osore mengucapkan itu sembari melepaskan genggamannya dari kerah baju (name) sehingga (name) terjatuh ke bawah

Untung di bawah ada shinsuke yang siap menangkap adik nya sehingga (name) hanya pingsan karena luka itu

Akaashi menghampiri nya dan membuka jaket nya lalu memakaikan nya di tubuh (name) yang terlihat sedikit pucat karena kehilangan darah namun tidak sebanyak tsukishima
.
.
.
.
.

Osore menjentikkan jari nya dan munculah cermin kali ini bukan labirin tembok melainkan labirin kaca mereka lagi dan lagi terpisah kebetulan kenma dan kuro sudah sadar dari pingsannya

"Baru juga bangun udah mau pingsan lagi gue" ujar kuro

"Lo kalo pingsan lagi beban sih" ucap kenma membuat kuro sedih

"Jahat..."

"Ekhm, kasian sih" ucap daichi mengusap punggung kuro agar bersabar

"Kalian semua akan mati mati dan mati" ucap osore prustasi

Lantai itu bergetar seperti ada gempa yang akan datang menyerang mereka semua

Lagi dan lagi osore menjentikkan jari nya dan membuat cermin cermin itu pecah semua yang mengakibatkan mereka semua terluka parah akibat terkena serpihan kaca

"Akh" suna

"Ck, sakit" gumam osamu

"Aaaarrrgghh" teriak atsumu yang tdr dengar jelas di telinga mereka

Osamu menghampiri saudara kembarnya yang terkapar di lantai memegang dadanya yang sakit, dengan panik osamu bertanya

"Kenapa tsum?" tanya osamu

Atsumu tidak menjawab ia hanya membuka genggaman nya dari baju nya terlihat baju itu sudah berlumuran darah yang banyak dan terdapat pecahan cermin tertancap di dada milik atsumu

"Akh" atsumu

"Tsum"

Osamu menangis melihat kembaran nya yang sedang kesakitan, cermin itu memang tidak banyak namun ada pecahan yang masuk ke dalam dan mengenai jantung milik atsumu

Tangan atsumu yang menggenggam baju nya kini perlahan melemah dan tidak meringis kesakitan lagi kini atsumu menatap osamu yang menangis

"Jangan menangis, selamatkan dirimu" ujarnya pelan

"Gak gak lo gak boleh mati" osamu

"Tapi kacanya udan ngenai jantung gue gimana dong?" tanya atsumu tersenyum
"Udah gak apa, lo gak boleh mati ya selamatkan diri lo" sambung nya lagi

Osamu masih menangis begitu juga dengan atsumu yang meneteskan air matanya lalu memejamkan matanya secara perlahan

"Tsumu!!!!!" teriak osamu

"Hahaha" tawa jahat osore

"Gimana? Sedih gak? Sedih lah itu yang ku rasa sesaat dia membunuh adik ku dan diriku" gumamnya

Flashback

"Hentikan ku mohon"

"Maaf tapi kau bersalah jadi kau berhak menerima hukuman"

"Ya tapi jangan adik ku, ku mohon- akhhh"

"Kakkkkk!!!!"

"Aurel...selesaikan"

Aurel mengangguk lalu mulai menggigit kakak beradik itu hingga tewas terbunuh di suatu rumah di hutan

Flashback off

"Kakek mu membunuh ku dan adek ku" osore lirih "sekarang kau dan adek mu yang akan ku bunuh"

"Jangan menyentuh (name)" ujar shinsuke "kalau kau menginginkan nya maka lewati aku dulu" sambung nya lagi

Osore terdiam mendengar ucapan shinsuke ia hanya menatap kososng ke depan, ia mulai turun ke lantai dasar lalu terduduk lemas

Awal nya aurel ingin langsung melahap nya namun shinsuke melarang nya, shinsuke mendekati osore secara perlahan lahan dan mulai melihat wajah osore yang tertunduk

Osore mengeluarkan air mata yang cukup deras hingga mereka semua kaget melihat itu

"Kenapa dia?" tanya hinata

"Boge mana tau gue" ujar kageyama memukul belakang kepala hinata

"Sakit bakageyama"

"Aiko...."

"Ai...ko?" semi

"Hah?"

"Siapa aiko?" tanya suna sembari menenangkan osamu yang menangis

"Adik ku"

"Kau mempunyai adik?" tanya shinsuke

Osore mengangguk pelan dengan kepala yang bergetar oikawa menghampiri mereka berdua lalu mengusap kepala osore

"Jika kau menyayangi nya maka lepas kan kepergian nya ya" ucap oikawa
"Dia tidak akan tenang jika kau begini.. Dia juga pasti bakal merindukan mu maka susul lah sekarang tempat mu bukan disini" sambung oikawa

Tangisan osore semakin mereda ia menyeka air matanya lalu bangkit dari duduk nya

"Aku ingin kembali" ujar nya yang membuat shinsuke dan oikawa tersenyum

Seketika tubuh osore mengeluarkan cahaya yang membuat dirinya perlahan memudar bagaikan bayangan

Osore tersenyum lalu menghilang tanpa sadat mereka semua ikut menangis shinsuke kembali ke tempat (name) dan Akaashi ia menggendong adik nya yang masih pingsan dan mencari jalan keluar

"Kak shin apa itu pintu keluar?" tanya hinata menunjuk kesalah satu pintu

Mereka mendekati pintu itu daichi membukanya dan terlihat di balik pintu hutan yang luas Mereka bergegas keluar dari rumah tersebut dan ingin mencari bantuan

Mereka berjalan untuk keluar dari hutan tersebut, sampai lah di tempat yachi, (name), alisa dan kiyoko turun mereka semua menaiki jalan yang sedikit juram itu

Namun akhirnya mereka bisa bebas hutan itu

Bersambung ya guyss

Masih ada 1 bab lagi ya guyss

Sebenarnya pengen di buat lebih panjang tapi gak ada ide hahaha btew bab selanjut nya pendek jangan lupa vote terimakasih

Haunted houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang