kini Cedric tengah berada di toilet ditemani oleh Rian selepas menaiki wahana roller coaster. dirinya bingung mengapa ia setuju saja naik wahana itu. pasalnya ia sangat benci dengan wahana yg sangat tinggi dan sangat cepat itu. selama di wahana ia bahkan tak bertriak sama sekali saking ingin muntahnya.
" yaelah gw kan dah bilang lo kagak usah ikut naik. ngeyel si lo" ucap Rian
" tapi gw seneng banget tau gak si. lo liat Rio gandeng tangan gw kan tadi" ucap Cedric dengan senyum bahagia mengembang di wajahnya yg langsung dihadiahi tawa geli dari sahabatnya itu.
" yaelah bucin bucin.., Ced, lo jadi aneh gitu tau gak semenjak ketemu pujaan hati lo itu" ucap Rian sambil memandang mata Cedric dari pantulan kaca.
" masa sih?" tanya pria tampan itu
" iye.., dah buruan tembak tuh, dah dapat lampu ijo ini dari empoknye" ucap Rian sambil menepuk punggung sahabatnya itu.
~~~~
" aduh... gw harus gimana ngomongnya?!" panik Cedric
" yaelah Ced. lo gak pernah nembak orang atau ditembak orang apa sebelumnya" tanya Rian pada sahabatnya itu. meski sebenarnya ia sudah dapat menduga jawaban dari pria di sebelahnya itu.
" kalo nembak gak pernah, tapi ditembak sering" jawab Cedric serius.
" dah gw duga. yaudah lo ikutin aja gimana waktu mereka nembak lo" jelas Rian
" gw tinggal bilang 'gw suka lu, lu mau gk jadi pacar gw' gitu?" ucap Cedric menirukan kata kata Para gadis yg pernah menembaknya dulu.
" iya, tapi lebih romantis. lo kasih hadiah apa gitu terus kata katanya ganti yg lebih romantis lagi" tutur Rian
Cedric mendadak menggenggam tangan Rian tepat di depan dadanya dan menatap dalam pada mata Rian.
" gw jujur, gw suka sama lo dari pandangan pertama. gw perlu tau perasaan lu juga. tapi kalo lu juga ada perasaan sama gw gw mau lo jadi pacar gw" ucap Cedric dengan tangan yg menggenggam hangat tangan Rian, dan tatapan dalam. bahkan Rian yg cowo normal pun jadi baper di buatnya.
belum sempat Rian mengatakan apa pun tiba tiba ada suara batuk yg dibuat buat. yah ngertikan?
" maaf mas kalo saya ganggu. tapi perlu diingat ini di toilet umum mas" ucap seorang Pria paruhbaya yg baru saja masuk ke toilet itu.
suasana toilet pun sontak saja langsung sangat canggung. mereka berdua pun bergegas pergi dari tempat itu.
" btw tadi gw gimana?" tanya Cedric seolah tak ada yg terjadi.
" Kaku banget lo. kayak anak SMP aja" jawab Rian. yg padahal ia saja sempat baper olehnya.
~~~~
kedua sahabat karib itu kini tengah berada di depan toserba setelah membeli dua batang coklat yg hendak diberikan pada Rio nantinya.
" yaelah santuy aja kali, rileks bro jangan tegang gitu" ucap Rian menenangkan Cedric yg sangat gugup di seblahnya.
mereka pun berjalan menuju kios eskrim tempat Rio berada
" eh bang, dari mana aja, gw cariin juga lo" ucap Rio sambil memegang sebuah Eskrim di tangannya.
" ada deh. yuk kita pergi aja." ucap Cedric yg lalu membawa Rio pergi meninggalkan Rian yg sedang membeli eskrim begitu saja.
" eh, yaelah anak kintil. gw di tinggalin" ucap Rian dengan dua buah eskrim di tangannya.
~~~~
Rio dan Cedric kini tengah berada di sebuah taman bunga yg tak terlalu ramai di taman hiburan itu.
di sini lumayan sepi. dan hanya beberapa pasangan saja yg terlihat ada di Sana. jadi mereka leluasa bergandengan tangan kemana saja tanpa mendapatkan tatapan sinis dari orang di sekitarnya.
mereka pergi ke sudut yg paling sepi di taman itu. Rio segera pergi menghampiri seekor kucing yg ada di Sana. sedangkan Cedric hanya duduk di bangku taman dan memerhatikan.
" wah, gw gak tau ada tempat kayak gini di dalam taman hiburan super rame." ucap Rio sambil menggendong kucing yg ia temui dan lalu duduk di Samping Cedric.
Rio sedang sibuk bermain dengan kucing itu sementara Cedric sedang bingung dan gugup dengan kata kata apa yg akan ia ucapkan saat menembak Rio nanti.
" bang, lu kenapa? ekspresi lu gak kayak biasanya. lu gak sakit kan?" khawatir Rio.
" gak. btw Rio, ada yg mau gw omongin" ucap Cedric membulatkan tekatnya." hmm? ngomong aja" ucap Rio yg mengalihkan fokusnya pada Cedric
" mmm.., g gw suka sama lo. lo mau gak jadi pacar gw" ucap Cedric dengan wajah yg sepenuhnya merah karna malu, namun ia sudah memutuskan tak akan memalingkan wajahnya dan terus menatap Rio yg membuatnya semakin gugup saja.
keadaan menjadi hening selama beberapa saat sampai kucing yg ada di pangkuan Rio melompat dan kabur.
" yah, kucingnya..." ucap Rio kecewa. ia hendak pergi mengejar kucing itu. namun Cedric menahan tangan nya.
" lo harus jawab pertanyaan gw dulu" ucap Cedric menatap Rio dengan intens
" gw butuh waktu. gw gak bisa jawab sekarang" ucapan Rio yg kali ini agak mengganggu di hati Cedric.
" gak gw mau lu jawab gw Sekarang" ucap Cedric yg dihadiahi tatapan aneh dari Rio.
" gak bisa nanti aja?" tanya Rio
" gak. gw gak akan maksa kalo lu gak mau. jadi jawab aja" ucap Cedric serius
keheningan lagi lagi menyelimuti mereka berdua
" hah... tapi gw..." ucap Rio yg lalu menatap mata Cedric yg penuh dengan keyakinan.
" o, oke... gw mau jadi pacar lo" ucap Rio yg lalu memalingkan wajahnya yg kini telah memerah sempurna.
jantungnya berdetak tak karuan, tapi ia sangat senang saat ini hatinya berbunga Bunga, begitu juga dengan Cedric yg kini menarik Rio kedalam dekapannya.
ditariknya tengkuk pria yg hampir sama tingginya dengannya itu lalu dilumatnya bibir seksi milik pria itu.
Rio pada awalnya menolak. ia takut apa bila ada yg melihat mereka, namun yg di lakukan Cedric pada bibirnya membuatnya tak peduli lagi apa yg terjadi. ia serasa melayang saat ini. ia bahkan berani bersumpah kalau ciuman Cedric seribu kali lipat lebih baik dari Noval.
cukup lama mereka bertautan. sampai Nafas masing masing yg hampir habis.
" kenapa jadi lo yg ke enakan gitu. padahal tadi lu yg nolak gw kan?" goda Cedric pada pria yg kini adalah kekasihnya itu.
Rio yg sangat salting dan kesal dengan kelakuan kekasihnya itu segera melepaskan pelukan mereka dan memasang wajah kesal.
" apaan sih! emangnya lu gak Suka ciuman sama gw?" ucap kesal Rio yg malah di hadiahi tatapan gemas dari pacarnya.
" ya suka lah baby. you know, your lips have a good taste." ucap Cedric dengan suara berat yg sangat seksi.
Rio yg malah di buat baper pun dengan segera memalingkan wajahnya yg memerah. sedangkan Cedric hanya bisa menahan gemas melihatnya.
" tapi lu tau kan kalo hubungan kita ini terlarang?" ucap Rio dengan wajah yg nanar.
" ya tau dong sayang. tapi gw gak peduli selama lu masih sama gw" jawabnya Cedric yg sangat santai membuat Rio bingung namun ia juga tak peduli dengan bagaimana mana orang lain memandang mereka selama ia masih bisa bersama dengan Cedric.
" tapi gw rasa lebih baik kita sembunyiin dulu hubungan kita" ucap Cedric lalu mengecup sekilas bibirnya ranum kekasihnya.
" yeah... lu bener" jawab Rio
dan mereka pun memutuskan untuk merahasiakan hubungan mereka mulai saat ini. Backstreet lah istilahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/329071036-288-k894803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
secret lover (bl)
Romanceini cerita yaoi!! Cedric Benedict, blasteran indo-inggris yg tak punya hasrat seksual pada wanita akhirnya dijodohkan dengan Putri rekan bisnis ayahnya, Veronica dijaya. benar saja, Cedric pun merasakan cinta pertamanya di tempat itu. tetapi bukan d...