(2) mimpi

238 9 0
                                    

" hey... kenapa kau begitu Manis hm.."
ucap Cedric pada orang di depannya. ia memegang dagu pria di depannya itu lalu menciumnya. Cedric memegang erat tengkuk pria itu. pria itu pun sama, Ia memeluk erat leher Cedric.
Cedric tak tinggal diam, ia mulai menurunkan ciumannya dan mencumbu pria itu di lehernya,
rengkuhan dan Desahan lembut menghiasi telinga pria tampan itu.
cumbuan demi cumbuan ia layangkan pada pria itu. setiap senti tubuhnya sudah habis dijarah dengan meninggalkan bekas merah di tempatnya.
aksinya terus berlanjut, yg dilakukannya semakin liar
"kh... pelan pelan.... ah..."

brak..
Cedric terjatuh dari ranjangnya.
semua itu cuma mimpi.
ia terdiam sejenak.

" akh... kenapa nih..?" ucapnya dengan memegang bagian bawahnya yg terasa menyembul. celananya juga basah.

apa karna mimpinya? ia kembali teringat akan mimpi indahnya itu
" masa ia gw.... gay?" ucapnya ngeri

" bodo ah, mandi dulu" ia berniat mengurus 'itu nya' sambil mandi"

" ced, kenapa gak di makan itu nasi gorengya, biasanya kamu suka. apa lagi ga enak badan?" ucap bundanya dengan lembut.

" ga papa bun, lagi mikirin sesuatu aja" ucap Cedric disusul senyum Manis berlesung darinya.

" is..., gantengnya lanang bunda..." ucap bunda sambil mencubit gemas pipi anaknya.

" udah udah, cepetan abisin. kita kan mau ke rumah calon mantu bun, jangan canda mulu" ucap Oliver. bule cakep itu yg kini sudah sangat melokal

...

sesampainya di rumah keluarga dijaya Cedric masih bingung dengan siapa pria yg ada di mimpinya itu.

" ced, c'mon kita dah telat ini" ucap sang ayah
" yes dad.. I'm coming"

di meja makan terasa sangat boring, ia sungguh sebal melihat Veronica yg sangat amat cafer pada orangtuanya

" iya om, tante. Vero tuh kan gak Suka kucing, tapi Cedric suka lemparin kucing ke aku, jail banget emang dia dari kecil" ucap Veronica sambil tertawa kecil menjijikan dengan memegang lengan Cedric.

ia mual dengan kelakuan gadis centil itu yg terus mencari perhatian orangtaunya dengan hal hal yg bahkan tak pernah ia lakukan.

ia melirik Sana sini dan tak sengaja melihat sosok yg tak asing di matanya.

" om, tante maaf. itu tadi Cowo yg lewat itu siapa ya?" tanya cedric.
" oh, itu. jangan di peduliin. anak pembantu itu mah" ucap bu Dian, cepat cepat. seperti ada yg di sembunyikan oleh mama Veronica dijaya itu.

keluarga Benedict menginap di kediaman dijaya untuk beberapa minggu ini, sambil merencanakan pernikahan. khusus untuk Cedric, karna ia akan segera menikah dengan Veronica ia akan menginap selama beberapa bulan sambil menunggu pernikahan.

" ver, kamu anter calon kamu tuh ke kamarnya. ngantuk tuh dia, besok harus kerja juga kan" ucap bu Dian dengan senyum yg terlihat licik dan penuh kepalsuan.
" ia ma, yuk ced aku anter" ucap Veronica yg terlihat sama saja dengan ibunya.

di tengah perjalanan Veronica terus ngebacot hal hal yg tidak guna. Cedric melirik dengan jengkel ke arah lain. ia muak. tak di sangka ia melihat lagi sosok yg menbuatnya tertarik saat di meja makan tadi.

" eh ver, lo balik aja deh ke kamar lo. cukup tunjukin jalannya aja. gw mau ke kamar mandi dulu" ucap pria tampan itu.

"di kamar kamu juga ada toilet ko" ucap Veronica bingung atau tak peka

" dah kebelet gue, gk sempet. kamar mandinya ke arah situ kan" ucap Cedric sambil menunjuk arah pria tadi pergi. sekaligus arah kamar mandi yg sempat ia datangi tadi.

" oh iya, terus kamar kamu ada di lantai Tiga, paling pojok deket tangga" ucap gadis itu.

Cedric segera berlari. dalam hati ia mensyukuri karna bisa lepas dari gadis cerewet itu. ia mencari arah perginya sang pria yg terus mengganggu pikirannya sejak di meja Makan tadi.

ia melihat pintu yg sedikit terbuka, ia pikir pria itu pasti ada di Sana. dengan segera ia masuk. benar saja, pria itu memang ada di Sana. ia sedang bertelanjang Dada menampakan tubuh seksi berototnya.

" eh, lo siapa? main masuk masuk kamar orang sembarangan aja" ucap pria itu dengan Kaget

" em, gw Cedric Benedict. gw ..... tadinya lagi jalan jalan aja. gw gak tau ini kamar orang" boong pria tampan itu.

" oh, calonnya kak Veronica toh. yaudah Sana pergi" cuek pria itu

"lo siapanya Veronica?" tanya Cedric, sebab ucap bu Dian ia hanyalah anak pembantu.

" adek tirinya" ucap pria itu dengan datar sambil memakai baju.

" tapi katanya.." belum selesai Cedric berkata ia Sudah di selak

" anak pembatu" ucap pria itu yg kini menengok ke arah Cedric, memperlihatkan wajah tampannya.

" emang begitu. btw ko lo ga pergi pergi , kan dah gw suruh pergi" ucap pria itu masih memandangnya.

" gak tau jalan" bohong Cedric. ia tau jalan tapi ia masih ingin banyak mengobrol dengan pria itu.

" ck, ayo gw anter" ucap pria itu menampakan wajah kesal tapi sama sekalian tak tampak emosi jengkel di wajahnya.

" sekalian ajak gw keliling bisa?" ucap Cedric
" kayaknya lo gak sibuk" ucapnya lagi

" lo ngelunjak ya" ucap pria itu

" bisa ga?" balas Cedric

" kan gw nanya" ucap Cedric lagi

" yaudah ayo" ucap pria itu. ia terlihat ingin menunjukan wajah kesal, tapi gagal. malah justru ia tampak agak seneng.

ia mungkin kesepian. pikir Cedric. *imut banget sih* batin Cedric.

" btw kita pernah ketemu gak si?" tanya Cedric serius.

" gak kayaknya, baru gw liat lo" timpal pria itu.

" kayaknya lo gak asing di mata gw" ucap Cedric.
~~~
mereka berkelilingmalam itu. dari bagian dalam hingga luar rumah.
mereka banyak bercanda. jadi sudah tak terlalu asing lagi bagi Satu sama lain.

karna sudah terlalu malam akhirnya Cedric di antar ke kamarnya oleh pria itu. setelah sampai ke depan kamar pria itu pun hendak pergi meninggalkan Cedric.

" eh lo gak mau gw anter lagi? kan gw yg udah ganggu lo" ucap Cedric.

" nah tu tau lu itu ganggu" balas pria itu

" gw itu lebih Tua dari lo tau, sopan dikit ke" ucap Cedric

" terus maunya gimana kak ced..." balas pria itu.

" dah lah, dah malam. mau tidur gw besok sekolah" ucap pria itu lalu berbalik

" eh, tunggu" triak cedric. jangan di tanya kenapa ia bertriak, ia pun tak tau.

"kenapa?" ucap pria itu lebih lembut dari yg tadi.

" hm.. btw nama lo siapa?" tanya cedric.

" Rio. panggil aja gitu" ucap pria itu sambil menyeringai

" dah, gw mau tidur. jangan ganggu" ucap pria yg di ketahui bernama Rio itu

*oh, namanya Rio toh, imut bet, kek orangnya* batin Cedric.

secret lover (bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang