Treasure x lisa.
Mommy lisa.
...
" Hyung maafkan aku" Asahi berlutut di sebelah tempat tidur junkyu.
" Asahi!! " Junkyu segera membantu Asahi untuk bangun dari berlutut nya.
" Aniya Hyung, aku tau aku salah jadi aku mohon maafkan aku"
" Kau ini apa apaan sih, tentu saja aku sudah memafkan mu bahkan sebelum kau berkulut!!!" Ucap junkyu.
" Hyung enggak marah? Kalo Hyung mau, Hyung bisa pukul aku! Ayo Hyung pukul aku" Asahi mengambil tangan junkyu dan di arahkan ke pipinya, junkyu segera menarik tangannya dan memeluk Asahi.
" Mana mungkin aku marah, kau kan adiku sama seperti Haru, jeongwoo dan junghwa. Mungkin benar jika aku bukan saudara kandung kalian tapi aku sudah menganggap kalian adik kandung ku dan mommy adalah eomma yang melahirkan ku, itu saja sudah cukup untuk ku!" Mendengar itu Asahi menangis, Asahi menangis di dalam pelukan junkyu dan mengeratkan pelukannya terhadap junkyu.
Sedangkan yedam dan doyoung yang berada di luar kamar hanya menghela nafasnya setelah melihat Asahi menangis didalam pelukan junkyu.
" Yoshi belum tidur? "
" Mommy...?!! belum mommy" Yoshi hanya bisa mengelus leher belakang nya ketika melihat mommy nya memergoki dirinya sedangkan di dapur sambil melamun.
" Kamu ada masalah sayang? "
" Aniya mommy! yoshi hanya kepikiran sesuatu aja."
" Kepikiran? Apa yang kamu pikirkan sayang? Jangan terlalu membuat otak kamu berkerja, berikan istirahat sedikit."ucap lisa sambil mengelus pundak sang anak.
Lisa melangkah menuju kulkas untuk mengambil buah dan mencucinya di wastafel. Yoshi memandang punggung mommy nya itu dan kepikiran pertemuan pertama mereka.
.
.
."Sudah ku katakan, sebar selembarannya dengan benar sialan! " Ucap pria berpakaian kemeja kotak-kotak memaki kearah yoshi.
Saat ini yoshi yang berumur 8 tahun harus berjuang untuk dirinya sendiri agar dapat makan sehari sekali di sebuah panti. Panti harapan ini adalah tempat berkumpulnya anak-anak imigran seperti dirinya ataupun anak-anak jalan yang di buang oleh orang tuanya.
" Paman... Dapatkan aku makan roti sedikit saja? Aku belum makan dari semalam dan sekarang badanku sangat lemas... " Ucap yoshi menggenggam tangan pria disebelahnya.
" Apa kau bilang!? "
" Akkhh... "
" Itu salammu yang tidak becus dalam berkerja "
Pria itu meremat dagu yoshi dengan kuat, hingga yoshi dapat merasakan dagunya mengeluarkan darah akibat kuku si pria. Rasanya sakit yoshi ingin menangis tapi takut akan di pukulin jika ia menangis.
" Kau masih ingin makan roti heumm?! " Sang pria kembali menekan dagu yoshi dengan kuat.
" Arghh... Ampun, ampun paman"
" Sana berkerja sialan! " Pria itu mendorong yoshi hingga terjatuh.
.
.
.Sore telah datang, yoshi telah kembali dari pekerjaannya. Saat ini yoshi telah berada di panti harapan, ketika masuk yoshi dapat melihat eunjo sedang di pukulin oleh perawat, yoshi ingin membantu tapi dia tidak bisa.
Tangisan eunjo terdengar diseluruh ruangan, tapi tidak ada yang membantu, semua anak takut ingin membantu.
Anak-anak di panti harapan hanya tinggal 7 orang, dulunya panti harapan diisi banyak anak tapi sekarang hanya tinggal beberapa anak yang tidak beruntung karena tidak ada yang ingin mengadopsi.