keinginan cio

428 52 4
                                    

Suster marrie berjalan menurut tangga rumah milik lisa, diikuti oleh mashiho dibelakangnya. Mereka berjalan menuju ruang TV tempat dimana lisa dan saudara mashiho berada.

Saat sampai disana dapat suster dan mashiho liat bahwa lisa sedang terlelap di pelukan junghwan. anak laki-laki termudah itu nampak menyanyikan sebuah lagu dengan suara liriknya diikuti oleh elusan halus di punggung lisa.

Jihoon, junkyu dan hyunsuk yang melihat mashiho otomatis berdiri dari duduk. Yang mana, itu membuat lisa yang sedang tertidur sedikit terganggu oleh suara.

"Mashi!" Junkyu bersuara tertahan. Lisa masih tidur. Jangan sampai lisa terbangun itu pikir mereka semua.

Begitu juga junghwan, dia mengalihkan pandangan setelah mendengar suara junkyu. Dapat dia lihat saudaranya itu sudah mau keluar dari kamarnya. Junghwan tersenyum.

"Cio duduk lah terlebih dahulu. Kita tunggu mommy bangun" Ucap hyun suk

Hyunsuk menuntun mashiho, untuk duduk disofa tepat di depan lisa. Lihat mommynya yang nampak terlihat pulas dalam tidurnya.

Apakah mommy sakit?

Sedangkan jihoon hanya memperhatikan saja. Suster marrie yang melihat itu pun, menghampiri jihoon dan mengelus kepalanya dengan sayang.

" Jihoon, suster akan pulang. Panti tidak ada yang menjaga. Suster titip salam kepada mommy mu, nee? "

Jihoon memandang suster marrie dan mengganggukan kepalanya. Tidak lupa dia mengucapkan terimakasih.
" Suster, gomawo. Supir akan mengantar mu sampai panti. Berhati-hatilah. "

Suster marrie hanya mengganggukan kepalanya. Dan berpamitan kepada hyunsuk dan junkyu, tidak lupa membisikkan kata penyemangat untuk mashiho. Lalu berjalan pergi, menghilang dari balik pintu.

"Cio, kau baik baik saja, uhm? " Junkyu mengelus lengan mashiho dengan lembut.

Mashiho hanya terdiam dan bersuara dengan suara lemahnya. "Mommy, kenapa? "

" Mommy hanya kelelahan, tidak tidur tadi malam. Kamu tidak perlu khawatir."

" Apa karena ku? "

" Ani-

" Tentu saja! " Jihoon menjawab.

Jihoon memandang kearah mashiho. Jihoon masih cukup kecewa dan kesal kepada mashiho yang sudah membentak dan membuat lisa tidak tidur semalaman.

"Jihoon! " Hyunsuk tanpa sengaja membentak jihoon.

"Wae? Memang kenyataan mommy tidak tidur karenanya kan? Apa aku salah? " Jihoon menatap hyunsuk dengan bertanya.

"Kau keterlaluan. Tidak bisakah kau tidak seperti ini? "

Jihoon memandang kearah hyunsuk dengan marah. Jihoon berdiri dan berkata dengan suara tebalnya.
" Tidak bisa. Selama ini kesehatan mommy adalah tanggung jawabku! Mommy gampang sakit jika melewati jam tidurnya! Aku seperti ini karena mashiho bahkan berani membentak mommy dan membuat mommy tidak bisa tidur, karena menghawatirkannya! "

Junkyu dan junghwan hanya mampu terdiam. Mereka tidak akan bisa menghentikan ini. Jihoon dan hyunsuk sama sama keras. walaupun jihoon orangnya sangat humoris dia adalah sosok yang tegas apalagi menyangkut lisa. Sedangkan hyunsuk, sebagai yang tertua. selalu berusaha membela adik-adiknya walaupun harus melawan saudaranya sendiri.

Lisa yang berada dalam pelukan junghwan terbangun. Akibat, suara hyunsuk dan jihoon yang menggemah disatu ruangan. Dia mendudukkan badannya. Memandang hyunsuk dan jihoon lalu berkata dengan suara khawatirnya. "Berhenti! Hentikan anak-anak. Ada apa ini? Kenapa bertengkar? "

Jihoon dan hyunsuk memandang kearah lisa, dan terdiam. Mereka saling menutup mulutnya. Engga memberitahu apa yang terjadi.

Lisa bangun dan menghampiri anak tertuanya. Berjongkok di depan hyunsuk yang menundukan kepalanya. Dia menggenggam tangan anaknya, mengelus tangan itu dengan jari jempolnya. Dia bertanya dengan suara lembutnya. " Apa yang terjadi hyunsuk-ah? "

Tapi hyunsuk hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum kearah lisa.

" Tidak ada yang ingin menjawab? Junkyu? "

Sama, junkyu hanya menundukkan kepalanya. Membuat mashiho yang berada di sampingnya merasa bersalah. Semuanya karena dirinya, saudaranya menjadi bertengkar satu sama lain.

Mashiho mengangkat tangan dan berkata dengan suara lirih. "Aku, akulah penyebab semuanya... "

Semua orang memandang kearah mashiho, begitu juga dengan lisa.

Dia terkejut, melihat mashiho sudah keluar dari kamarnya. Dia segera menghampiri anaknya dan memeluknya dengan erat. Mengucapkan kata maaf disela-sela tangisannya.

Mashiho terkejut, tetapi akhirnya membalas pelukan itu tidak kalah erat. Memeluk lisa dengan erat dengan bulir air matanya yang terus menerus berjatuhan tanpa bisa dicegat. Menggelengkan kepalanya pertanda tidak setuju, dengan lisa yang menyalahkan dirinya sendiri.

Lisa melepaskan pelukannya, menyentuh wajahnya mashiho yang terlihat pucat. Dan berkata dengan "Cio, mommy tidak akan memaksa kamu. Kamu tidak ingin berjumpa dengan mereka, uhm? Mommy akan mengaturnya untuk kamu. Jangan mengurung diri seperti itu. Mommy menghawatirkan kamu. "

"Aniya, mommy hiks... Cio akan menemui mereka. dan, mengatakan kepada mereka. bahwa cio tidak akan pernah ikut dengan mereka. Cio gak mau pisah dengan mommy dan yang lain. Bolehkan, mommy? Hiks..."

"Tentu! Sayang. ini rumah kamu. Kamu selalu diterimanya disini! " Lisa mengecup wajah mashiho dan kembali memeluknya. Menghilangkan rasa rindu kepada anak manisnya, satu ini.

Junghwan menghampiri lisa dan mashiho, dan ikut masuk kedalam pelukan mereka. Lisa yang mengetahui itu. Ikut memeluk junghwan bersamanya dan mashiho.

Hyunsuk dan junkyu hanya memandang dengan perasaan lega.

Jihoon memandang kearah mereka, dengan senyum lirih di wajahnya. Dia sedikit lega setidaknya masalah mereka akan terselesaikan dengan segera. Mungkin jika masalah ini selesai mereka harus pergi piknik sesekali bersama mommy dan paman jiyong yang akhir-akhir ini sering berkunjung. Atau dengan paman suho?

"Eh? "

"Mashiho Hyung! "

Si kembar yang habis pulang dari kerja kelompok mereka, terkejut melihat mashiho yang sudah keluar dari kamarnya. Mereka berteriak dan berlari, berhamburan ikut kedalam pelukan itu.

"Eoh? Sahi-ya... Kemari " Junkyu memanggil asahi yang berdiri di tangga.

Tidak ada yang menyadari kehadirannya. Bahwa, sedari tadi asahi turut hadir diantara mereka. Dia sudah ada disana sejak mendengar suara menggema hyunsuk, ketika menyebutkan nama jihoon. Asahi yang kebetulan berada dikamar karena kesehatanya  pun keluar untuk mengecek.

Melihat junkyu melambangkan tangannya kearahnya. Asahi, tersenyum dan berjalan menghampiri junkyu. Ketika sampai dihadapkan junkyu. Pria manis, lucu itu memeluknya dengan erat. Dia ingat pertengkaran mereka beberapa bulan lalu. Dan itu, cukup membuat Asahi lebih dekat dengan junkyu dari sebelumnya.

"Kau sudah minum obat kan? "

"Sudah, hyung"

"Bagus. Jangan sampai sakit, mommy pasti khawatir nanti"

"Nee, hyung"



Hey semunya.

Untuk Chapter ini, segini dulu ya. Aku belum bisa update panjang lebih dari 1000 kata.

And see you guys, ⭐

Mommy lisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang