Lisa x treasure.
...
"Apa kau yakin itu yoshi? "
" Entahlah, aku langsung pergi ketika dia menanyai ku" Sollyon menghelas nafasnya dan memandang kosong kearah televisi.
" Haruskah kita menemuinya? Dan mengajak berbicara bertiga?"
" Jacob apa-
" Panggil aku jake! "
" Arraseo... Jake apakah kau tau, yoshi terlihat bahagia. Aku takut dia tidak mengingat kita atau yang lebih parah dia berpura-pura tidak ingat kita..."
" Tapi apa salahnya jika kita mencoba, mungkin saja dia masih ingat kita. Kita juga harus tau keadaan yang lain kan?"
" Tapi bagaimana jika dia tidak ingat! " Entah kenapa melihat keadaan yoshi yang terlihat baik-baik saja membuat emosinya sedikit terguncang.
Entah kenapa Sullyon merasa dia di hianati ketika melihat yoshi bisa tertawa tanpa beban. Tidak seperti dirinya ataupun Jake yang harus menderita bahkan setelah lepas dari panti asuhan sialan itu.
" Kau ini kenapa sih? " Jake memandang heran kearah Sullyon. Sullyon yang mendengar pertanyaan itu hanya menggusap wajahnya dengan kasar.
" Entahlah, melihat Yoshi tertawa membuat sisi lain ku marah." Sullyon merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya. Rasanya ia ingin memecahkan kepalanya saja.
" Jangan bilang.... Kau iri dengan kehidupan yoshi yang sekarang?! " Jake memandang tak percaya kearah sullyon, sedangkan sullyon hanya diam saja sambil memegang kepalanya yang terasa berat.
" Apakah itu benar sullyon? Sullyon, yoshi juga berhak bahagia bagai-
" Jadi, maksudmu aku tidak?!! Apakah hanya yoshi yang berhak bahagia?!! " Sullyon memandang sengit kearah Jake.
" Aniya... Sullyon tenangkan dirimu, kau kehilangan kontrol dirimu lebih baik kau beristirahat dikamar. Kita lanjutkan pembicaraan ini besok lagi" Jake bangkit dari duduk nya Setelahnya Jake meninggal kan sullyon yang menatap sebuah foto kecilnya dengan yang lain dengan tajam.
.
.
.
." Bisakah kau berikan aku seikat bunga?"
" Bunga apa yang kau inginkan nak? "
" Mawar putih"
" Baiklah "
Junghwan memandang kearah bunga daisy yang tidak jauh dari tempat dia berdiri, bunga daisy adalah bunga kesukaan mommynya. Haruskah ia beli seikat untuk mommy?
" Itu bunga daisy " Ucap seorang wanita yang sedang asik mengikat seikat mawar putih ditangannya.
" Aku tau itu, aku hanya melihat saja karena bunga itu kesukaan mommy"
Sedangkan sang wanita hanya menganggu mendengar ucapan pria tampan di depannya.
" Apakah kau ingin menembak seseorang? Jika iya, kau pria yang romantis " Wanita itu tersenyum, walaupun sudah tidak mudah lagi tetapi senyum wanita di depannya sangat manis.
" Hahaha aniya... " Junghwan tertawa canggung.
" Ini untuk appa ku, hari ini hari peringatan kematiannya " Junghwan berbicara dengan senyum di wajahnya.
" Benarkah, appa mu pasti senang melihatmu membawakan nya seikat mawar putih" Ucap sang wanita sedangkan Junghwan hanya tersenyum.
" Taraa... Sudah selesai, ini ambilah dan tidak usah di bayar" Sang wanita tersenyum. .