" Kau yakin akan pergi sendiri? "Mashiho mengganggu kan kepalanya. Setelah masalah kemarin terselesaikan. Mashiho setuju untuk menemui orang tua kandung nya. Mashiho berusaha berdamai dan akan bertemu dengan orang tua kandungnya, dia akan berbicara kepada mereka.
" Iya, Doyoung-ah. Kau segera berangkat sekolah, gomowo sudah mengantarku sampai sini hmm. "
" Telepon aku juga sudah siap hyung, aku akan menjemput mu. Okey? " Doyoung, berkata sambil memeluk saudaranya itu. Lalu Doyoung melepaskan pelukan nya dan pergi meninggalkan mashiho.
Mashiho, menarik nafasnya dan membuang semua rasa gugupnya. Gwenchana cio, kau pasti bisa. Pikirnya.
Hari ini semua berjalan seperti biasa. Hyunsuk, jihoon, junkyu dan yoshi yang pergi kuliah dan yang lainnnya pergi untuk kesekolah kecuali mashiho. Lisa? Dia sedang ada di kantor, bersama eunbi mereka membahas kontrak yang akan mereka tawarkan kepada klien.
Tok...
Tok...
Tok...
Lisa mengalihkan pandangan dari dokumen dokumen yang ada dimeja nya, bertanya tanya siapa yang mengetuk pintu ruangan miliknya.
Tidak lama, pintu itu terbuka menampilkan wajah kim jisoo. Yang tersenyum dengan lebar kearahnya. "Suprise! "
"Eonni! " Lisa berdiri dari duduknya menghampiri jisoo. Saat memeluk wanita itu, sebuah suara menginstruksik kegiatan mereka.
"Hai lis... "
"Oppa! Kau juga kembali? "
"Hmm, aku menemani adik nakal ku ini. Dan tentu saja, aku merindukan mu. " Suho tersenyum kearah lisa.
Lisa yang mendengar itu hanya tertawa, sudah lama dia tidak bertemu dengan teman nya yang satu ini.
"Bagaimana kabar mu? "
"Aku baik eonni. Eonni sendiri bagaimana? Kok pulang gk ngabarin? "
Jisoo tertawa, di cubit pipi gembok milik lisa. " Kan mau ngasih kejutan. Kalau ngomong gk kejutan dong namanya. "
" Duduk dulu didalam eonni, oppa. "
***
"Astaga! Sayang.... Anak kita " Sepasang suami-istri itu menangis ketika melihat mashiho duduk di depan mereka.
"Mashiho. Anak ku... " Wanita itu menggenggam tangan putih milih mashiho.
Tidak dapat mashiho pungkiri bahwa, di hati kecilnya dia merasa sakit, melihat wanita yang mana itu adalah ibu kandung nya sedang menangis.
" Kau sangat tampan. Ayah tidak mengangkah bisa bertemu dengan mu lagi. Maafkan ayah dan ibu mu yang pernah meninggalkan mu dan lalai menjagamu. "
Pria tua itu menangis sambil bberapa kali mengucapkan maaf. Mashiho pun ikut menangis. Dia merasakan sedih, bahwa selama ini dia berpikir orang tuanya sengaja membuangnya.
" Mashiho ayo pulang ke Jepang. Saudara mu yang lain menunggu mu. Kami semua selalu menantikan hari hari ini. "
"Benar, ayo kejepang. Ayah dan ibu pasti akan memberikan apapun yang kau inginkan. "
Mashiho yang mendengar itu melepaskan genggaman tangan ibunya, dia menundukkan kepalanya. Lalu, berkata " Maafkan aku. Aku tidak bisa ikut dengan kalian. "
Tentu orang tua mashiho terkejut. "Mengapa? Mashiho mengapa? Apakah kau masih belum bisa memaafkan kami? "
Mashiho terdiam beberapa saat, hingga mulutnya mulai berbicara dengan suara yang pelan, dia menceritakan kehidupannya. Ber awal dirinya yang ditemukan oleh suster merie hingga pertemuannya dengan lisa, yang seperti takdir yang ajaib.