Banyak uneg-uneg yang ingin aku ungkapkan,
Ingin aku tumpahkan agar semua orang mengetahui apa yang sedang aku rasakan saat ini. Tapi, tidak bisa. Otak ku melarang aku melakukannya.Banyak sekali rasa yang aku dapatkan dari setiap sudut pandang berbeda. Aku ingin memahami semuanya, walaupun tau aku tidak mampu untuk melakukannya.
Awalnya aku berkeyakinan, semua manusia itu tulus. Aku yakin, dan mempercayakan hati ku kepada semua orang. Aku beranggapan bahwa semuanya berjalan mulus, dan yang mereka rasakan sama seperti aku. Ketulusan. Tapi, tidak. Ternyata semuanya hanya timbal balik yang saling menguntungkan.
Hari demi hari berlalu, semua yang ku rasakan menjadi abu-abu. Warna yang semula terang benderang, kini meredup.
Hatiku rasanya hampa, lidah ku kelu, tubuhku kaku. Aku masih beruntung karena memiliki Allah sebagai perisai, dan rumah tempat ku pulang untuk menghilangkan penat.
Untuk sekarang, mungkin akan tetap seperti ini dengan hati dan pikiran yang telah berubah haluan. Mungkin bukan pasrah, tapi berserah kepada yang maha kuasa. Berusaha menjadi yang terbaik untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya.
Dunia ini fana. Terlihat nyata, aslinya palsu.
TTD,
Aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendiri Dalam Sunyi
PoetryTulisan ini di tulis dengan sungguh, dalam diam di kesendirian untuk meratap kesunyian penuh damai. Si penulis pun manusia, bukan setan apalagi jin. Aku ini nyata. WARNING : ❗Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang. 100% pemikiran, dan dari hat...