Bagaimana Jika ...?
Tiga puluh menit telah berlalu
Selama itu aku terpaku berdiri sendiri
Hujan sedang turun dengan derasnya saat itu
Sengaja aku diam di bawah guyuran hujan untuk menenangkan diriKu pandangi semua yang ada di sekitarku
Sebuah batang pohon pisang di tengah derasnya aliran sungai
Burung-burung kecil berterbangan di langit
Lalu seekor burung di dalam sangkarnyaBagaimana jika...
Aku menjadi sungai deras itu?
Apakah aku bisa tetap mengalir deras ?
Meskipun batang pohon pisang menghalangiku?
Begitu hebat sungai itu, ia tetap mengalir tanpa perduli apapun yang menghalanginyaBagaimana Jika...
Aku menjadi burung kecil yang berterbangan di langit?
Bisakah aku mampu untuk tetap terbang meskipun di timpa hujan?
Sungguh kuat sekali burung-burung itu
Mereka terjang hujan yang menimpa, lalu berteduh jika terasa sakitBagaimana Jika...
Aku menjadi seekor burung di dalam sangkar?
Tentu saja aku akan aman dari guyuran hujan
Tapi, kasihan sekali burung malang yang melihat temannya terbang bebas
Merasa aman, tapi tertekanAku selalu berandai-andai, bagaimana jika...
Lalu aku akan merasa putus asa seolah hidupku tidak berguna
Tapi setiap hal di sekitar dapat mengembalikan kewarasan ku
Tertampar tapi tak sadar, itulah akuTTD,
Aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendiri Dalam Sunyi
PoetryTulisan ini di tulis dengan sungguh, dalam diam di kesendirian untuk meratap kesunyian penuh damai. Si penulis pun manusia, bukan setan apalagi jin. Aku ini nyata. WARNING : ❗Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang. 100% pemikiran, dan dari hat...