iv. u messed up my mind

167 30 4
                                    

Seoul,
Monday, 2018 March 19ᵗʰ
Celine Maddison.

Celine tidak tahu mengapa dirinya berguling di kasur selama lima belas menit tanpa alasan yang jelas. Setelah membalas pesan Katharina yang berkata, "Aku punya villa di daerah ujung, mau kesana?" Lalu isi otaknya penuh dengan Katharina, Katharina, dan Katharina.

Entah kenapa sejak pertemuan di Myeongdong, hingga kemarin malam saat Katharina menjemputnya, menggandengnya, meminta izin untuk mendekatinya, Celine semakin merumitkan segala hal dalam pikirannya. Bahkan sempat berkata, "Kenapa harus Kath? Kenapa nggak yang lain? Kenapa bisa Kath? Gimana kalau Kath--" Dan segala macamnya. Celine seolah memforsir dirinya sendiri untuk terus overthinking akan semuanya.

Ting

"Lagi apa?" Gumam Celine membaca pesan Katharina. "Aku gak mungkin bilang lagi guling-guling sambil mikirin kamu, Kath.."

Lagi tiduran aja, gak ada kerjaan..

Seperkian detik kemudian tubuhnya terlonjak, dering telepon yang memenuhi seisi ruangan membuatnya terlonjak. Ketika nama 'Katharina' muncul paling atas pada pop up notifikasinya, dirinya terduduk menegang.

Hey, Cel? What happen?

Perlahan, ibu jari Celine menggeser icon hijau dan menyalakan speaker. "Halo? Lama banget, habis ngapain?" Suara Katharina terdengar menyeruak seisi kamar Celine. Sementara tangannya sedikit bergetar, Celine meraih bantal dan merebahkan dirinya secara tengkurap, menatap ponsel yang digeletakkan tidak jauh dari posisinya.

"Cel?"

"Ah, iya?"

"Kamu kenapa kayak nggak fokus begitu?"

"Gapapa, habis kunciran," padahal nyatanya, Celine jarang menguncir rambut iconic-nya. Paling hanya dengan jedai hitam berbentuk kupu-kupu miliknya yang entah dimana.

Deheman Katharina membuat Celine tersadar kembali dari lamunannya. Tidak ada sesuatu khusus yang harus dibahas secara intens. Keduanya pun tidak berpikir harus membahas apa dalam percakapan via telepon kali ini.

"Udah makan, cantik?"

"Kath! Jangan begitu.." Rengekan Celine memancing tawa Katharina. Bisa dipastikannya, Katharina tahu betul bagaimana Celine setiap kali salah tingkah.

"Aku tanya aja lohh?"

"Iyaa, udah."

"Kangen deh aku."

"Kath!"

Percakapan berlanjut, seiring keduanya semakin terlarut dalam berbagai topik yang tidak ada habisnya. Dan terhenti ketika Celine tidak mendengar lagi tawa Katharina. Perempuan tersebut tertidur. Helaan napas Celine juga senyuman tipis, diikuti semburat kemerahan pada pipinya menandakan kesalah tingkahan yang sengaja dipendam.

Cklek

"Mereline?!"

Mereline Yasmin Maddison. Sepupu Celine. Ia berdiri di ambang pintu dan meluruhkan seluruh papper bag yang dibawanya. Celine berdecak, ada apa dengan Mereline?

"Kamu kenapa sih datang-datang cemberut, belanjaan nggak dibawa masuk sekalian?" Celine bertanya dengan heran.

"Aku mau ketemu teman lamaku, kata Shella dia ada cuti dan kabarnya sih di Seoul. Tapi aku sama sekali gak bisa hubungin dia. Aku harus apa?!" Mereline nampak frustasi.

Business Class [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang