7

2.8K 34 2
                                    

Happy reading
.
.
.

mengingat sekarang sudah jam setengah 10 malam aku segera pamit pulang  kepada vio dan Xavier

"o-om ,vi gua pamit pulang ya soalnya udah malem"

Xavier menatapku dalam seolah bertanya kepadaku kenapa tidak menginap saja

"lohh udah malem nat ,nginep aja. lagian lo mau pulang makek apa??" tanya vio

"taksi. ini taksinya udah otw kesini"

"biar saya yang antar kamu" ucap Xavier lalu beranjak dari duduknya dan mengambil kunci mobil yang digantung

"e eh gausah om, itu taksinya udah ada didepan" ucapku lalu mengemasi barang-barangku

"sama saya saja ,biar nanti taksinya saya kasi duit ongkos minyak kesini" ucap Xavier menatapku datar

"iya nat. sama bokap gua aja" usul vio kepadaku

akupun pasrah dan memilih untuk diantarkan oleh Xavier

dijalan hening tidak ada pembicaraan antara kami. hanya terdengar suara radio mobil Xavier

"kenapa kamu tadi gak ada bicara ke aku?" tanya Xavier

"om ingat ya kalo dirumah om atau kita lagi bertiga sama vio. status kita itu kamu ayahnya vio terus aku temannya vio ,beda kalo diluar saat kita cuma berdua status kita sugar dady dan baby" jawabku panjang lebar

"lagian aku terlalu canggung untuk berbicara sama om ketika ada vio" lanjutku

lalu hening Xavier tidak menjawab

tiba tiba Xavier menepikan mobilnya ,aku melirik nya lalu dia melirikku seraya menatapku tajam

"om?" tanya Xavier

"om? kamu manggil aku om? , sesuai kata kamu tadi. kita hanya berdua dan status kita sekarang sugar dady dan baby ,dan sekarang kamu manggil aku om?" ucapnya sedikit menaikan nada bicara

"m-maaf dad aku lupa" ucapku lalu menunduk ,aku sedikit takut karna nada Xavier yang meninggi

Xavier menghela nafas lirih

Xavier mengangkat kepalaku agar menatapnya ,Xavier membelai pipiku lembut dan tatapannya begitu dalam

"siapa pria yang di mall tadi?" tanya Xavier tiba tiba seraya mengelus pipiku dengan sebelah tangannya

"pria yang mana" tanyaku

"yang bertukar nomor denganmu tadi"

"Revan?"

"jangan pernah menyebut nama pria lain disaat kita sedang berdua!" tegas Xavier menatapku tajam

"ishh gimana sih kan dady nanya" sebalku

"aku tanya apa hubungan kamu sama dia! bukan tanya nama dia"

"kan dady nanya siapa pria yang di mall tadi ,jadi aku kira dady nanya namanya"

"jangan mengalihkan obrolan! jawab pertanyaan ku tadi" aku heran kenapa Xavier begitu penasaran dengan Revan .

"dia temanku smp dulu kebetulan dia dulu tetanggaku tapi dia tiba- tiba pindah gatau kemana dan aku baru melihatnya lagi tadi waktu di mall" ucapku

" hanya teman?" selidik Xavier

"hanya teman dadyyyy" ucapku meyankinkan dan mengecup bibir dan pipi kiri kanan nya

Xavier hanya menatapku lekat

secara tiba tiba. bibir sexy nya menyambar bibirku ,melahap bibirku rakus! awalnya aku terkejut namun lama lama aku terbuai oleh permainan lidahnya. akupun memejamkan mataku lalu membalas ciumannya. aku kesusahan untuk mengimbangin ciuman panas Xavier

Xavier menciumku begitu kasar. seolah ingin memakan habis bibirku!

bibirnya memangut bibirku atas bawah ,sesekali menggigitnya kecil agar dia bisa memasukan lidahnya

Xavier melepas tautan bibir kami lalu memindahkan ku untuk duduk di pangkuannya. bisa kurasakan sesuatu menggembung dibawah sana.

Xavier mengelus bibirku secara sensual. lalu kembali menyatukan bibir kami. kali ini lebih panas dari sebelumnya!!

tangan Xavier sudah memasuki bajuku dan terhenti di kaitan bra ku dan melepaskannya. aku terkejut namun aku tidak menceganya aku malah menikmati sentuhan lembutnya di payudaraku

tiba tiba Xavier menggigit kuat bibirku. aku terkejut lalu memukul dadanya namun Xavier tidak merespon. lalu Xavier menyesap bibirku dalam

merasa aku sudah mulai kehabisan nafas. Xavier menyudahi aksinya.

"kita nginap dihotel malam ini" ucap Xavier

aku bergerak untuk pindah ke kursi sebelah namun dicekat oleh Xavier

"tetap disini" ucap Xavier serak

"kalo dady menginap dihotel bersamaku ,bagaiman dengan vio?" tanyaku

"nanti aku telfon dan mengabarinya bahwa aku kekantor untuk mengurus pekerjaanku yang belum selesai"

aku menghela nafas panjang. lagi lagi Xavier membohongi vio karna aku.

Xavier meraih ponselnya dan menelfon vio

"dady. kenapa blm pulang" sahut vio di telfon

"vii maaf dady tidak bisa pulang malam ini. Dady harus kembali kekantor untuk menyelesaikan pekerjaan dady"

Xavier pintar sekali dalam hal berbohong, pikirku

kudengar vio menghela nafas di ponsel

"baiklah dad ,vio matikan telfonnya"

tit! ,telfon dimatikan vio sepihak

"dad tidak baik membohongi vio seperti ini" ucapku

Xavier tidak menjawab memilih untuk menjalankan mobilnya untuk mencapai hotel

aku merasa risih karna sesuatu yang menggembung dibawahku ini ,akupun memilih posisi yang nyaman

"jangan banyak gerak nat!" peringat Xavier

akupun terdiam lalu memilih menyandarkan kepalaku di bahunya

"kita mau kemana dad" tanyaku sekali lagi untuk memastikan

"bukan kan sudah kubilang tadi bahwa kita akan kehotel untuk menyelesaikan semua ini" ucapnya ,lalu kutatap wajahnya bisa kulihat dia sedikit tersenyum usai mengatakan itu ,bukan tersenyum melainkan seperti smirk


.
.
.
.
.

masukin perpus dulu ya nanti aku lanjutin!

jangan lupa vote&komen ya!!

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang