10

1.6K 24 6
                                    

HAPPY READING
.
.
.

SATU MINGGU BERLALU

seminggu setelah kejadian kemaren aku tak mendapat kabar dari Xavier maupun vio

aku sibuk memikirkan bagaimana hubungan anak dan ayah itu sekarang

bodoh kau bodoh nat! rutuk ku pada diriku sendiri yang telah tanpa sengaja menghancurkan hubungan anak dan ayah itu

aku tak bisa membayangkan jikalau nanti vio memutuskan hubungan persahabatan kami, karna saat ini hanya vio yang aku punya.

aku memeriksa handphone berharap pesanku dibalas oleh vio namun tidak satupun pesan yang dibalas oleh vio

VIO

Vi gua bisa jelasin/
vi gua mohon dengerin penjelasan gua/
vi/
maafin gua vi/
gua ga bermaksud buat goda Daddy Lo/
vi gua tau lo sekarang lagi marah ke gua, tapi kalau nanti lo udah ga marah tolong bales chat gua ini vi, gua mau jelasin ke lo semuanya/
kalau Lo ga keberatan nanti kita ketemu aja vi, biar gua jelasin semuanya/

melihat tak ada satupun pesan yang dibalas oleh vio, aku menghela nafas panjang dan memikirkan bagaimana solusi dari semua ini.


.
.
.
.
.

xavier pov

aku meremat rambutku kuat, pening. itu yang kurasakan saat ini.

selama seminggu ini vio enggan berbicara bahkan bertatapan denganku, ia juga jarang keluar kamar bahkan sering sekali melewatkan waktu makan.

aku beranjak dari duduk ku dan menuju ke kamar vio

tok.. tok.. tok..

ketukan pertama tak ada jawaban dari dalam

tok.. tok... tok...

"vi, vio daddy masuk ya" karna tak mendapat jawaban apapun aku pun menekan tuas pintu kamarnya, aku mendesah lega saat mendapati pintu vio tak terkunci,  sudah seminggu aku tak bertegur sapa dengannya bahkan ia juga sering melewatkan waktu makan. dan itu membuat ku khawatir

"are u oke, vi?" masuk dengan perlahan, aku terkejut ketika mendapati vio dengan keadaan yang kacau dengan wajah sembab akibat terlalu banyak menangis

"D-daddy" panggil vio dengan suara serak khas abis menangis

aku segera mendekat dan mendekap vio erat, aku tau vio sangat kecewa denganku, vio yang berada di dekapan ku pun langsung menuangkan tangisannya, ku elus surai vio dengan lembut, agar tangisnya lebih reda, namun bukannya reda tangis yang semulanya tak memiliki isakan kini terdengar menyedihkan

kudekap lebih erat lagi tubuh vio, dan kuusap lembut surainya seraya mengucapkan kalimat penenang

"kenapa? apa yang membuat putri daddy menangis, hmm??" tanyaku lembut

vio tak langsung menjawab pertanyaanku, aku pun tak memaksa ia menjawab, kubiarkan tenang dulu tangisan nya agar ia lebih mudah untuk menjawab apa alasan dia menangis

setelah tangisnya mulai mereda
akupun menanyakan lagi apa yang membuat ia menangis, dengan suara yang lirih vio menjawab

"d-dad, kenapa harus natta dad? k-kenapa harus natta yang daddy jadikan sugar baby, bukan kah banyak wanita lain diluar sana, kenapa tidak mereka saja yang daddy korbankan, kenapa harus sahabat vio?"

aku menghela nafas panjang
"Daddy memilih Natasya karna awalnya Daddy melihat dia yang mirip sekali dengan mendiang ibu kamu vi, tapi seiring berjalan nya waktu Daddy sadar kalau, nata dan ibu mu itu berbeda, daddy sadar kalau zia itu sudah meninggal, dan nata itu bukan zia, setelah sadar dari semua itu Daddy merasa nyaman didekat nata dan ingin selalu berada didekat nata dan tanpa sadar ingin memiliki nata seutuhnya" ucapku dengan nada lemah

"dad tau gasi gimana perasaan nata kalau dia tau Daddy tertarik dengan dia karna dia mirip dengan ibu, Daddy jahat! kasian nata dad."

hening beberapa saat setelah vio mengucapkan kalimat tersebut

huft..
aku menghela nafas berat seraya meremas rambut ku kuat

"Daddy akan memperbaiki semuanya vi...
Daddy akan meminta maaf kepada natta, dan kalau kamu merestui kami, Daddy akan memulai dari nol hubungan Daddy dan natta"

"DAD! jangan egois bisa gak si, Daddy kira setelah natta tau alasan Daddy itu natta bakal Nerima Daddy lagi?!" ucap vio dengan nada yang meninggi

"Daddy tau vi kalau Daddy egois, tapi rasanya Daddy gabisa ngelepasin natta begitu saja, Daddy terlanjur nyaman dan sayang sama dia vi" aku memukul kepala ku sendiri, aku merasanya sangat pening saat ini

hening
setelah aku mengucapkan kata tadi vio tidak menyahut apapun

kulirik putriku dan kugenggam tangannya
"vi, izinkan Daddy dan natta bersama ya, Daddy janji akan membahagiakan natta vi Daddy janji ga akan buat dia sakit, tolong jangan minta Daddy buat tinggalin natta vi karna untuk membayangkan nya saja Daddy gabisa vi"

.
.
.
.
.

akhirnya aku ada niatan buat ngelanjut cerita ini lagi haha, jangan lupa vote&komen ya!! biar aku semangat ngelanjutinya lagi!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang