ALL ABOUT YOU

01. All About You

Siapa bilang, cinta pertama tidak akan bisa berhasil..? Aku ingin mencari orang yang pertama kali mengatakan itu. Bukan, aku bukan ingin membunuhnya. Aku ingin memberi apresiasi, karena apa yang ia katakan itu benar. Mungkin, untuk beberapa orang, cinta pertama itu bisa berhasil, tetapi kebanyakan orang tidak mengalami hal serupa. Aku salah satunya. Cinta pertamaku..? Sudah pasti, tidak berhasil sama sekali.

Cinta pertamaku adalah sahabatku sendiri. Aku cukup yakin, bahwa aku juga adalah cinta pertamanya. Alasannya? Karena, kita bersahabat sejak kecil. Kita sering menghabiskan waktu bersama. Aku mengetahui semua tentangnya, dan begitu pun sebaliknya. Hari-hariku dipenuhi kehadirannya, dan begitu pula sebaliknya. All about you, begitulah istilahnya. Sama seperti judul lagu kesukaan kami berdua. All About You. Tetapi, lucunya, itu bukanlah satu lagu yang sama. Lagu yang ia sukai dan lagu yang aku sukai merupakan dua lagu yang berbeda, namun memiliki judul yang sama.

Aku lupa, aku belum menyebutkan nama sahabatku ini. Namanya Rasi. Nama yang indah, bukan? Kalau di Kamus Besar Bahasa Indonesia, rasi artinya sekumpulan bintang. Oke, cukup perkenalannya. Kembali ke lagu kesukaan kami. Lagu kesukaan Rasi adalah All About You milik NCT U, sedangkan lagu kesukaanku adalah All About You milik THE BOYZ. Keduanya merupakan lagu lama, yang dirilis pada tahun 2020 dan 2022. Wah, bahkan saat itu, orangtuaku belum berpacaran, apalagi menikah.

Suara ketukan di pintu kamarku membuyarkan lamunanku. Itu pasti Ibuku.

"Kai..!" Tuh, 'kan, benar, suara Ibuku yang sangat tidak santai. "Kaira! Kakak!"

"Iya, Mama, ini udah hampir selesai," sahutku dari dalam kamar, setengah berteriak. Aku sudah tau, pasti Ibuku mau mengomel, karena aku bersiap-siap ke kampus lebih lama dari biasanya. Bagaimana tidak? Rasi baru saja mengirimkan pesan, bahwa ia akan segera kembali dari Madrid. Membuatku terus memikirkannya.

"Oke, cepat keluar, ya!" perintah Ibuku. "Sarapannya udah siap."

"Oke, Ma," sahutku, sekali lagi, kemudian membereskan tasku, setelah melirik sekilas, sekali lagi, pesan Rasi di layar handphone-ku. Rasi akan segera kembali.

***

Menjadi mahasiswa semester lima tidaklah mudah. Apalagi, kalau jurusannya adalah Arsitektur, sepertiku. Biasanya, semester lima merupakan semester terberat, karena di semester itulah mahasiswa merasakan fase dilema: di satu sisi, lelah, ingin berhenti berkuliah, tetapi di sisi lain, merasa sayang, karena sudah setengah jalan.

Tepat seperti itulah yang aku rasakan saat ini. Ditambah lagi, suasana kampus sama sekali tidak membantu. Sejak setahun yang lalu, para penghuni kampus masih mempercayai, bahwa aku memiliki hubungan spesial dengan Ketua Himpunan kami, Kak Harel. Kak Harel merupakan kakak tingkatku, jurusan Arsitektur, semester tujuh. Memang harus aku akui, ia sangat baik dan perhatian kepadaku. Tetapi, itu masih dalam batas wajar, menurutku. Aku tidak pernah menangkapnya sebagai sesuatu yang lebih. Aku hanya menganggapnya sebatas kakak tingkat yang memperhatikan adik tingkatnya, atau Ketua Himpunan yang memperhatikan Staf Himpunannya.

Walaupun begitu, seantero kampus tetap saja suka menjodoh-jodohkan kami berdua. Aku pernah melihat sahut-sahutan para mahasiswa di kolom komentar pada base kampus. Kebanyakan dari mereka menjodohkanku dengan Kak Harel, karena Ayah kami sama-sama menyukai olahraga bola. Padahal, itu merupakan dua hal yang berbeda. Ayah dari seorang Hareliano Lez Rraine adalah Haniel Rraine, mantan pemain sepak bola andalan Tim Nasional Prancis. Ayah Kak Harel memiliki darah campuran Prancis-Indonesia. Sedangkan, Ibu Kak Harel merupakan orang Bandung. Bagi Ayah Kak Harel, olahraga sepak bola itu merupakan pekerjaannya. Kariernya.

Sementara, Ayahku, Sagara Whirada, dikenal sebagai pemain futsal, sekaligus pemilik beberapa tempat futsal di banyak kota di Indonesia. Futsal merupakan hobi bagi Ayahku, karena pekerjaan utamanya adalah seorang pengusaha. Walaupun dari cerita Ibuku, Ayahku pernah menjadi Kapten Tim Futsal di sekolah dan di kampusnya dulu, tetapi tetap saja, pekerjaan utamanya bukanlah seorang atlet. Itu hanyalah sebuah hobi. Sama seperti adikku, Sora, yang juga memiliki hobi bermain futsal, dan aku yang memiliki hobi menonton pertandingan futsal, ataupun sepak bola.