Extra Story 5: Sahabatnya dari Madrid

14 5 0
                                    

EXTRA STORY 5 – Sahabatnya dari Madrid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EXTRA STORY 5 – Sahabatnya dari Madrid

Harel mengantarkan Haniel dan Leona sampai di pintu keberangkatan internasional. Belum sampai seminggu sejak kedua orangtuanya datang dari Paris untuk menengoknya, mereka sudah harus kembali pulang karena satu dan lain hal.

Haniel menepuk pundak Harel. "Datang aja, ketemu sama Papanya si anak cantik yang Harel suka itu," ujarnya, meyakinkan Harel. "Bilang, ada salam dari Papi."

Harel memang sudah menceritakan dengan lengkap, kepada orangtuanya, tentang Kaira dan keluarganya, termasuk yang baru-baru ini, Harel tidak sengaja bertemu dengan Ayah Kaira, Sagara Whirada. Harel juga memberitahu, bahwa Saga adalah penggemar berat Haniel, dan Saga ingin mengajak Harel bertemu lagi.

Harel mengangguk, sambil tersenyum. "Safe flight, ya, Pi, Mi," ia memeluk Ayah dan Ibunya. "Kabarin Harel pas boarding nanti, dan kalau udah landing besok."

Leona mengelus-elus pipi Harel. "Nanti Papi-Mami datang lagi, ya," ucapnya, dengan raut wajah sedih, akan berpisah lagi dengan putranya. "Hati-hati pulangnya.."

"Siap, Madame Rraine!" sahut Harel, mantap. "Ayo, masuk sana, udah jam 11!"

Haniel dan Leona berpamitan dengan Harel, dan akhirnya mereka berpisah. Harel masih memperhatikan punggung Ayah dan Ibunya sampai akhirnya sudah hilang dari pandangan matanya. Ia berbalik hendak pulang, namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti, ketika ia menengok tempat ia bertemu Kaira beberapa tahun lalu.

Mengapa hal baik dan hal buruk harus datang secara bersamaan..? Sore tadi, Harel baru mengalami sesuatu hal yang baik, dan juga yang menurutnya kurang baik. Tanpa sadar, ia tersenyum, terbayang lagi kepada "hal baik" yang baru saja terjadi.

"Jadi, gimana, Kak, soal apa yang gue bilang tadi..?" suara Kaira kembali terngiang di telinga Harel. "Kira-kira, Kak Harel mau dan bisa ketemu, nggak?"

"Bisa," sahut Harel. "Nanti kabar-kabaran lewat chat aja, ya, Kai..," usulnya.

Itulah "hal baik"-nya. Jalur komunikasi Harel dan Kaira akan semakin terbuka lebar, karena selama ini, mereka hanya berkomunikasi apabila diperlukan, atau jika ada hal-hal penting yang harus dibicarakan mengenai Himpunan Mahasiswa. Dan, kali ini, mereka akan membicarakan sesuatu hal yang lain, dan terlebih lagi, itu akan melibatkan, atau ada hubungannya, dengan keluarga Kaira juga, yaitu Ayahnya.

Harel sangat bersemangat untuk mengetahui apa yang menjadi alasan Saga mengajaknya bertemu, bersama Kaira juga. Akankah itu menjadi sesuatu hal baik lainnya, atau justru malah merupakan sesuatu yang akan membuat Harel menjauh..?

Harel masih memandangi tempat di mana dulu ia menemukan Kaira menangis seorang diri di sana, dan kemudian ia memberikan saputangannya kepada Kaira.

Telah terjadi suatu "hal kurang baik" juga tadi, yang membuatnya bimbang; apakah ia harus mulai mengambil langkah maju, atau justru ini saatnya ia mundur..?

Sejak pertemuan Harel dengan Kaira di sana beberapa tahun lalu, Harel sudah banyak mencari tau tentang Kaira. Ia langsung mengetahui bahwa Kaira adalah anak sulung dari pasangan pengusaha terkenal, Sagara dan Katara Whirada. Ia tertawa ketika mengetahui bahwa alasan Kaira langsung dapat mengenali sepatu Puma-nya yang merupakan koleksi paling baru saat itu, adalah karena Kaira dan adiknya, Sora, sudah sering mengikuti pemotretan sebagai model Puma Indonesia, sejak mereka remaja. Ia juga sangat bangga ketika mengetahui bahwa Kaira adalah salah satu anggota Paskibraka, yang mewakili Bogor dan Jawa Barat, dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dan Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-101 di Ibu Kota Negara, Nusantara.

Pencarian menyeluruh Harel juga membuatnya mengetahui bahwa Saga merupakan penggemar Ayahnya, Haniel Rraine. Ia juga mengetahui tentang Klub Futsal Sparta yang didirikan oleh Saga, yang kemudian membawanya mengetahui Keluarga Asturias, Hiranata, dan Betsean, yang dikenal luas sebagai sahabat terdekat Keluarga Whirada dan Arlandi. Menariknya, ia sudah mengetahui lebih dulu tentang Keluarga Betsean, sebelum ia mendapat informasi bahwa Betsean adalah sahabat dekat keluarga Kaira. Ia sudah sering mendengar tentang Keluarga Betsean, yang memang adalah keluarga Prancis, dan merupakan pemilik Betsean Contents, yaitu sebuah perusahaan perencanaan pameran seni yang pusatnya berada di Paris.

Kini, ia sudah bertemu langsung dengan Sora Whirada, Elrinai Asturias, Gamaliel Hiranata, dan baru saja tadi, dengan Elrasi Asturias, yang dulu hanya ia tau dari internet. Bahkan, Sora dan Liel sudah bersamanya di klub futsal kampus, dan Rinai juga merupakan adik tingkatnya. Tinggal Zelan Betsean yang belum ia temui.

Tentu saja, Harel sudah tau, bahwa sahabat Kaira yang pergi bersekolah di Madrid itu, adalah Rasi. Harel sudah tau, bahwa sahabat yang Kaira tangisi di sana waktu itu, adalah seorang sahabat laki-laki. Tidak mungkin Harel tidak menduga ada sesuatu yang lain di antara mereka. Karena, hampir semua persahabatan antara laki-laki dan perempuan itu melibatkan perasaan. Jadi, mereka mungkin saling menyukai.

Selama ini, Harel selalu merasa aman, santai, dan menurutnya, ia masih punya banyak kesempatan untuk mendekati Kaira. Itu semua karena ia mengetahui, bahwa Rasi, yang sangat mungkin menjadi saingannya, masih berada di Madrid. Tetapi, sekarang ia tidak bisa berpura-pura tidak memikirkannya. Sahabat yang Kaira tangisi itu sudah kembali, dan kemungkinan besar mereka akan menjadi semakin dekat.

Inilah "hal kurang baik" yang baru saja terjadi, dan membuat Harel bimbang; apakah ia harus mulai mengambil langkah maju, untuk memperjuangkan Kaira, atau justru ini saatnya ia mundur, karena sudah ada Rasi yang berada di samping Kaira..?

Harel mengeluarkan handphone-nya, lalu segera sibuk mengetik di layar.

'Hi, Kai, sorry gue ganggu malam-malam.. Kalau kita ketemu Rabu, bareng Om Saga, habis beres rapat Himpunan, gimana? Kira-kira, lo sama Om Saga bisa, nggak? Soalnya, besok gue belum bisa, ada latihan futsal sore, bareng Sora sama Liel juga, tuh. Tolong, tanyain ke Om Saga, ya, Kai.. Gue tunggu kabarnya. Thank you, Kai..'

Harel membaca sekali lagi, pesan yang telah ia kirimkan kepada Kaira dengan raut wajah sedikit tidak yakin. Ah, bodo amat. Ia memasukkan kembali handphone-nya ke dalam saku celana jeans-nya, kemudian melangkah pergi menuju mobilnya.

Nggak ada waktu buat mikirin semuanya! Lo harus bergerak cepat, Rel! Menurutnya, mengikuti saran dari Ayahnya bukanlah suatu hal yang buruk. Justru, itu adalah suatu tindakan yang layak untuk dicoba. Tidak ada salahnya juga. Kalau begitu, baiklah. Daripada ia harus kehilangan Kaira karena kalah cepat dari Rasi, akhirnya ia memutuskan untuk mengambil langkah maju, memperjuangkan Kaira.

Gue sedang menuju lo, Kai.. Lo harus tau, kalau si Healer yang pengin lo temui itu, selama ini udah ada di sekitar lo.. Dia adalah gue... H-L-R... Hareliano Lez Rraine.

***

ALL ABOUT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang