brothers out of nowhere.

02: Invisible

Ask your father - Eighteen Journeys

The duke dances on the spiked bars
Dancing like he was not ready to die
Even though the darkness of the overhanging sky is ready to judge

Ask him, what is he standing on?
Why can't the wound be seen?
Even though the thorns are damaged

Duke knows no shame
Come down with a piece of wood
Expect guests
But all he got was gray

Ask him, how is the world?
Because he has no hugs

Ask him, how does it look?
Because why only gray is the color?

Lirik lagu Ask your father adalah karya Ann Jaceline disaat ia umur 20 tahun yang baru rilis tahun ini, lebih tepatnya lagi di hari kematian Ayahnya sekaligus tiga hari setelah ia berulang tahun yang ke-25.

Kenapa harus menunggu umur 25 untuk merilis lagu itu?

Dulu, ia sangka akan sangat spesial karena Almarhumah Ibunya dulu berusia 25 disaat menikah dengan Ayahnya. Tahun dimana Ibunya berhasil mendapatkan cinta seorang Giornata Collins.

Tapi jelas saja semua rangkaian indah yang ada di kepalanya tentang bagaimana lagu terbarunya itu akan sangat spesial pupus tak tersisa. Yang ada kini hanyalah lagu itu adalah lagu kutukan untuknya. Berikut dengan albumnya.

Tittle album terbarunya itu adalah Invisibleㅡyang memiliki arti tak terlihat. Covernya pun Jaceline yang buat sendiri dengan foto sang Ayah sebagai latar belakangnya.

Track kedua dari album tersebut adalah Butterfly, lagu tersebut ciptaan sang bassist yang menjelaskan tentang dirinya yang hidup dalam kebebasan yang memiliki tujuan.

Track selanjutnya adalah Ceremony, Death Gown, dan Eleven reasons. Ketiga lagu itu ciptaan sang drumer. Ia iseng menulis lagu setelah menonton banyak judul Anime Jepang, namun ternyata ketiganya diterima oleh produser musik mereka.

Meskipun Jaceline bilang itu adalah album dan lagu kutukan, telinga para pecinta musik tidak pernah bohong tentang bagaimana bagusnya lagu-lagu di album terbaru Eighteen Journeys kali ini. Alhasil seluruh lagunya masuk di tangga lagu, dan yang menjadi juaranya adalah lagu Ask Your Father yang menempati puncak tangga.

Ini adalah momen yang selalu mereka tunggu setelah perilisan album, tapi ya bagaimana mungkin mereka merayakan tatkala malang yang tak terhindar menghampiri vokalis mereka.

Alhasil ketiganya kini hanya terbengong sambil melihat layar PC yang ada di studio musik mereka biasa berlatih yang menampilkan charts yang dimana lagu mereka ada di puncak dengan jumlah diputar lebih dari 1 juta kali.

"Kita sedang berada di puncak komedi..." lirih Hendery sembari menoleh ke arah Jaceline yang tengah terdiam menatap lurus ke arah monitor.

Sekon kemudian Jaceline tersadar dan membalas tatapan Hendery dengan cengiran, "Keren banget ya kita??"

"Ahenggg, Atuyyy, sini gue peluk lo berduaaa!" Jaceline tertawa bagai tak ada beban lalu membawa kedua teman satu band-nya itu ke dalam pelukan.

Yuta menepuk pelan kepala gadis yang selalu menjadi muse-nya itu dan berkata, "Lo juga keren Ann, selalu keren."

"Ann, jangan sedih-sedih lagi ya? Life is still going on..." Hendery boleh bilang jangan sedih, tapi nyatanya kini ia yang matanya memerah.

"Thankyou boys, sekarang kita pergi ke gyukaku yuk yukkkk?!" Jaceline melepaskan pelukannya dan keduanya mengangguk antusias atas ajakannya.

"LESGOO, Bills on atuy wallet's~"

Yuta berdecak pelan, "Duit lo sekarang yang paling banyak ya bocil!"

"Dih, masa lo gak malu ditraktir yang lebih muda?"

"Siap si paling muda."

"Halah tuaa!"

Jaceline tidak begitu peduli dengan cekcok keduanya, ia tetap berjalan keluar dari studio terlebih dahulu. Sebab sudah teramat sangat biasa mereka begitu.

Keduanya akan akur ketika urusan band dan Jaceline saja, sisanya cekcok bagaikan pasangan yang hendak bercerai.

***
BOYS OUT OF NOWHERE
7 January 2023
12:55
***

!Note!
Gua terinspirasi Eighteen Journeys dari grup rock asal amerikaㅡ Paramore. Jadi kalau kalian mau ada sedikit bayangan gimana lagu-lagu mereka, kalian bisa dengerin lagu-lagu mereka.

Thankyouu guysss, stay with this book till end!