Bagian 4

1.5K 223 24
                                    

Waktu terus berjalan, hubungan Bible dan Build pun semakin erat satu sama lainnya. Build pun perlahan mulai dapat bersosalisasi dengan orang, ia pun sudah cukup terbiasa untuk menemani Bible ke Arena balap. 4 bulan sudah mereka lalui dengan cukup baik.

Hari ini Bible mengajak Build untuk bertemu dengan adiknya, Ta. Kebetulan Ta baru saja pulang dari camping sekolahnya. Sebelum ia membawa Build kepada kedua Orangtuanya, Bible ingin dulu bahwa Build tahu ia memiliki seorang adik yang sangat ia sayangi.

"Bible, tidak apa aku bertemu dengan Ta? Apa kau tidak malu nantinya?" Ujar Build, Bible sendiri hanya terkekeh. Mereka terus berjalan dengan berpegangan tangan

"Buat apa aku malu? Aku malah senang. Ta juga pasti senang." Mendengar itu Build pun tersenyum. Pipinya bahkan merona dan membuat Bible semakin gemas melihatnya. Terkadang, Bible sendiri gila jika terus menatap Build, dan ia masih mencoba menahan diri untuk tidak kehilangan akalnya. Baiklah, hal tidak sopan yang Bible lakukan kepada Build hanya sebatas ia mencium Build, ia tahu bahwa Build sangat polos, ia baru saja mengenal dunia luar, dan ia tidak ingin menodai Build, mungkin suatu hari ia dapat melakukannya dengan Build, tetapi ia akan melakukannya saat Build siap. Ia mencintai Build? Sudah pasti, ia pun menyayangi Build, dan ia ingin tetap menjaga Build.

"Hiaaa." Suara tak asing pun terdengar, terlihat seorang anak muda berlari dan segera memeluk Bible dengan erat. Bible hanya terkekeh, bahkan ia membalas pelukan tersebut dengan satu tangannya. Tangan lainnya, ia tetap memegang tangan Build. Build tersenyum melihatnya.

"Kau sedikit lebih hitam setelah camping." Gurau Bible ketika Ta melepaskan pelukannya, Ta hanya tertawa kecil.

"Aku berjemur seharian, Ma juga mengatakan aku sedikit hitam."

Bible mengacak lembut rambut Ta, "sepertinya kau sangat senang."

"Sangat! Banyak hal yang aku lakukan, aku pun memiliki sesuatu untuk Hia, tetapi aku melupakannya dan tertinggal di rumah. Jika Hia pulang nanti, aku akan memberikannya." Bible pun mengangguk, setelahnya Ta melirik Build, bahkan ia melihat tangan Bible yang tak lepas menggenggam tangan Build, Ta hanya tersenyum.

"Apa ini sesuatu yang Hia ingin beritahu kepadaku?"

Bible pun tersenyum dan mengangguk, "kenalkan, ini Biu, kekasih Hia."

Ta semakin tersenyum lebar, bahkan ia pun segera memeluk Build dan membuat Build sedikit terkejut.

"Aahhh ternyata Hia memiliki kekasih, aku khawatir Hia akan sendiri sampai ia tua."

Bible hanya menekan kepala Ta atas ucapan yang Ta lontarkan, bicara apa adiknya ini. Ta segera melepaskan pelukannya.

"Phi sangat cantik." Puji Ta, Build pun tersenyum. Ta benar-benar anak yang baik.

"Hia, apa Pa dan Ma sudah bertemu Phi Biu? Aku rasa jika Ma melihatnya ia akan senang, karena Ma tidak khawatir bahwa putra sulungnya tidak menua sendirian."

"Kau ini. Belum, mungkin nanti."

Ta mengangguk paham, "Phi, dimana kau tinggal, mungkin aku bisa saja bermain saat aku melewatinya."

"Aku tinggal bersama Bible." Ucapan Build membuat Ta melirik Bible.

"Tuhan tidak akan mengampunimu Hia. Ma akan segera menyeretmu ke gereja untuk segera menikahi kalian."

"Pikiranmu terlalu jauh. Kami memang satu rumah, tetapi kami terpisah kamar, dan juga aku tidak melakukan apapun."

"Tapi Bible, bukannya kamar kita sudah ber-..." Bible melupakan bahwa Build tidak dapat berbohong, ia segera menutup mulut Build dan terkekeh. Ta hanya meliriknya dengan curiga.

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang