Bagian 1

2K 282 22
                                    

Note : Tulisan tebal dan miring menandakan flashback.

***

Ada hal yang cukup membuat tak mengerti, mengapa jika membenci harus tetap mempertahankan? Mengapa harus terus menerus menyiksa? Bukannya hanya dengan menghilangkannya, mereka tak akan bersulit-sulit lagi?

Build hanya menghela nafas beratnya, luka-lukanya sudah cukup membaik. Sudah hampir seminggu Build bersembunyi dikediaman orang yang telah menolongnya, sebenarnya ia ingin pergi, tetapi ia takut jika sang Ayah kembali menemukannya. Disisi lain, Build merasa sungkan karena telah menyusahkan orang lain.

"Sudah sampai." Ujar pemuda tersebut, Build segera turun dari motor tersebut. Pemuda itu membuka helm miliknya dan memperlihatkan dengan jelas wajah tampan yang ia miliki. Pemuda itu menarik tangan Build agar segera masuk ke dalam rumah tersebut. Build hanya mengikutinya, karena ia berharap besar bahwa ia akan aman.

Pemuda itu menarik tubuh Build dan mencoba mencium bibir Build, akan tetapi Build refleks mendorong kasar pemuda itu, tubuhnya gemetar, bahkan dari wajahnya terlihat ia sangat begitu panik.

"A-apa yang kau lakukan?!" Ujar Build, bahkan rasa cemas itu menimbulkan sesak pada dadanya. Ia mencoba tenang, tetapi ia benar-benar takut.

"Bukannya kau sendiri bilang? Kau dapat melakukan apapun asal aku membantumu?" Ujarnya, Build hanya terdiam. Ia benar mengatakannya, tetapi bukan seperti ini.

"Aku akan melakukan apapun, tetapi tidak dengan ini. Aku-.. aku bisa menjadi pesuruh untukmu."  Hanya helaan nafas yang pemuda itu lakukan, ia pun membuka sarung tangannya dan melangkahkan kakinya menuju Build.

"Tenang saja, aku hanya mengujimu saja. Aku tidak seburuk itu." Ujarnya karena melihat wajah ketakutan Build.

"Namaku Bible, boleh aku tahu namamu?" Tanyanya, Build tak langsung meresponnya, bahkan saat Bible mengulurkan tangannya, Build hanya terdiam dan menatapnya.

"Ada apa? Aku hanya bercanda. Jika kau tidak terima, baiklah aku minta maaf akan perlakuanku tadi." Ujarnya kembali. Build hanya menggelengkan kepala.

"Maaf merepotkanmu. Kau dapat memanggilku Biu." Ujarnya.

"Biu?" Tanyanya, Build pun mengangguk. Bible hanya tersenyum tipis, saat ini ia melihat Build layaknya anak anjing yang tersesat. Lihatlah! Wajahnya penuh dengan luka, tangannya begitu banyak memar, sementara lututnya sudah terluka parah.

"Kau ini bukan buronan atau semacamnya kan? Aku tidak ingin sulit karena menyembunyikan penjahat." Build menggelengkan cepat kepalanya.

"Aku bukan penjahat, percayalah." Bible hanya mengangguk.

"Baiklah. Sebaiknya kau segera bersihkan dirimu, aku akan mencarikan pakaianku yang sekiranya muat untukmu, setelah ini aku akan mengantarkanmu pulang."

"Jangan bawa aku pulang. Aku mohon jangan membawa aku kembali kesana." Ujar Build dengan sangat takut, bahkan Bible tak tahu harus berkata apa lagi. Jujur ia penasaran apa yang terjadi pada pemuda yang ia temui ini.

Build menghela nafasnya kembali, ia menatap beberapa barang-barang milik Bible, sepertinya Bible adalah orang yang begitu rapi. Seluruh barang tertata dengan baik. Sesaat Build terhanyut kembali pada lamunannya, bahkan ia berpikir, seandainya saja saat itu sang Ibu memilihnya untuk tidak terlahir, Ibu-Nya tidak akan mati, dan juga Build tak akan ada di dunia ini. Ia tak membenci atas perlakuan sang Ayah, tetapi tak ia pungkiri bahwa ia sangat sakit jika terus bertahan. Ia menyayangi sang Ayah, tetapi untuk mendapatkan balasan rasa sayang itu tak pernah sekalipun Build rasakan. Mengapa sang Ayah dapat mencintai wanita yang menjadi Ibu dari Build, tetapi sang Ayah sendiri tak pernah bisa mencintai Build? Bahkan ia hanya di cap sebagai pembunuh. Build menahan tangannya yang gemetar. Ia kembali dan kembali berusaha tenang.

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang