Bagian 12 Ending

2.5K 237 20
                                    

Fong membelai lembut kepala Build, beberapa saat lagi ia akan ke ruang operasi, wajahnya sudah begitu lelah tetapi ia tetap berusaha tersenyum walau air matanya lolos.

"Pa-... sebentar lagi mereka akan lahir, mereka pasti sangat menggemaskan." Fong hanya mengangguk mendengar ucapan Build, ia menahan diri agar tidak menangis.

"Pa... semisal aku tidak dapat bertahan, jangan marah ya. Bukan mereka yang salah, aku yang memilih untuk ini semua. Katakan kepada Bible, bahwa aku sangat menyayangi anak-anak ini Pa."

"Kau pasti selamat sayang." Ujar Fong.

"Pa... terima kasih sudah menerimaku, terima kasih sudah memberiku kesempatan untuk memelukmu. Pa tetap menyayangiku ya. Jangan membenciku lagi, aku akan berusaha semampuku untuk tetap Pa mencintaiku." Fong mengecup begitu lama kening Build.

"Pa akan menyayangimu, Pa berjanji."

Buid pun tersenyum, "Aku tahu begitu sulit untuk ini, tetapi aku senang Pa menyayangiku. Aku selalu bermimpi akan hal ini. Aku pun pernah bermimpi bertemu dengan Ma, dia mengajakku ke tempat yang begitu inda Pa."

"Tidakkah cukup bersama dengan kami nak? Disini pun lebih indah."

Build tersenyum, "Pa berhenti menangis. Tidakkah Pa malu dengan cucu-cucu Pa?" Gurau Build, Fong hanya mencoba terkekeh walau begitu berat.

"Hanya dirimu yang Pa punya saat ini, jadi bertahan dan berikan Pa yang terbaik." Build pun mengangguk. Tak lama beberapa perawat pun datang dan meminta untuk membawa Build ke ruang operasi. Bible pun menemani Build sampai ruangan tersebut. Dokter memberikan izin untuk Bible menemani Build.

Di luar sana, Fong hanya menatap ruangan operasi. Ia bahkan mengingat bagaimana dirinya kehilangan Dyne ditempat tersebut. Ia sangat tidak ingin kehilangan anaknya, ia tak ingin kejadian sama menimpa sang anak. Fong mengusap kasar wajahnya.

"Tenanglah, Biu pasti akan baik-baik saja." Ujar Jean menenangkan Fong. Fong pun mengangguk paham.

"Aku sangat takut, ditempat itu aku pernah kehilangan Dyne, bahkan ditempat itu aku menumpuk segala rasa marahku kepada Biu. Tetapi, saat ini Biu berada disana, dalam situasi yang sama dengan Dyne saat itu. Aku takut terjadi hal sama, aku sangat takut anakku tidak selamat kali ini."

Key menghela nafasnya, "Biu itu anak yang kuat. Aku yakin ia pasti bertahan. Toh selama ini ia saja dapat bertahan bukan? Aku tahu kau sangat takut, aku pun tahu Bible didalam sana sedang merasa takut, selain kondisi Biu, kondisi kedua bayinya pun dalam kondisi tidak baik. Jadi, kita hanya dapat berdoa untuk mereka." Ujar Key. Fong dan Jean pun mengangguk. Selain mereka, Ta pun ada disana. Ia pun tidak ingin terjadi hal buruk terhadap Build ataupun kedua keponakannya.

"Hiaaaa lihat-lihat perut Phi Biu bergerak." Ujar Ta, Build hanya terkekeh dengan bersandar pada sofa, Ta tak hentinya mengusap lembut perut Build.

"Kau terlalu asik bermain dengan keponakan-keponakanmu, apa PR mu sudah kau kerjakan?" Ujar Bible, Ta hanya mendengus.

"Akan aku kerjakan nanti, ini masih jam 8 malam, aku jarang ada waktu bersama dengan Phi, jadi aku ingun bersama Phi."

Bible hanya mendecih, "jarang? Kau pagi-pagi ke kamar kami hanya untuk menyapa Phi kesayanganmu, lalu pulang sekolah kau berlari lagi mencari Phi kesayanganmu ini, sampai malam pun kau mencarinya, apa itu namanya jarang?"

"Hia, kau dari pada tidak ada kesibukan dan mengganggu kami, kau pergi sana. Bukannya dulu hia hobi balapan liar."

"Anak ini ya." Bible segera menarik Build dan memeluknya.

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang