10. INS : SURAT PENGANTAR NIKAH

34.5K 3.9K 604
                                    

Allo yg kawan²ku yang masih menunggu INS dengan segala kemumetan yang ada.

Vote+komen kalian bikin aku semangat update tau. Makannya komen sebanyak-banyaknya ya biar updatenya cepet

Tiktok : @leader.of_wattpad
Instagram : @khusnul_art

Follow kedua akun di atas ya, biar tau inpo update dan cek spoiler² pendek cerita INS ini.

Ini juga baru satu nih :

Instagram: @iktafa.respati

"Zina or Jina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Zina or Jina. Untuk Sumun yang berbeda."
__I'm not Stupid!

10. INS : SURAT PENGANTAR NIKAH

Ana terus saja mengomel tak jelas. Sedari tadi ia dipaksa kesana kemari hanya untuk mengikuti kemanapun Iktafa pergi, dengan embel-embel telah menandatangani proposal program hubungan itu. Lihat saja, sekarang waktunya istirahat dan mengambil jatah makan siang di kantin, Iktafa malah mengajaknya memasuki ruangan legendaris yang dipenuhi dengan buku-buku kuno yang kertasnya sudah berayap dan warnanya yang pudar. Bau harum bukunya sangat menyengat di lubang hidung, hingga  bisa sampai menembus tulang rusuk manusia-manusia pecinta literasi.

Perpustakaan.

Ana memang menyukai buku dan sangat menyukai belajar, namun semenjak ia diblacklist dari seleksi jalur prestasi dan dimasukkan ke dalam kelas Stupid malah membuatnya mengutamakan makan dan tidur. Masalah otak bisa diatasi.

"Udah sejam lebih astaga, lo sengaja buat gue jadi babu lo, kan?" gerutu Ana sembari mencak-mencak kesal. Sedangkan cowok jangkung dengan tinggi 170 cm itu tetap fokus menatap ukiran huruf ditiap-tiap lembaran buku ditangnnya.

"Dari tadi lo minta tulisin udah gue tulisin, minta disapa udah gue sapa, sekarang gue laper, Tafaaa. Ish, jadi pacar lo rasanya kayak babu."

"Harusnya kalo punya pacar tuh diperlukan kayak Tuan Putri, bukan malah nyuruh-nyuruh. Gimana sih?!

Ana masih saja setia mengomel-ngomel tak jelas, walau ia tahu ucapannya tidak akan digubris sama sekali oleh cowok itu.

"Gue pengin putus, gue nggak suka sama lo!"

Akhirnya Iktafa menjauhkan bukunya dari pandangan mata, dan menoleh ke samping di mana Ana berada. "Yakin?" tanyanya datar.

"Yakin lah, buang-buang waktu gue suka sama cowok autis kayak lo. Jumawa, sombong, sok pinter, sok ganteng, sok cool, keren aja engga."

I'M NOT STUPID! [TELAH TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang