-3. Upset -

881 72 5
                                    

Dibiasakan untuk reader, vote dan komen dulu sebelum membaca ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibiasakan untuk reader, vote dan komen dulu sebelum membaca ya.. thanks!

. ~🌌🌌~ .

"Hai, kamu udah bangun"

Disinilah ia saat ini. Mengerjapkan pandang kearah sekitar yang masih nampak buram. Tapi bau obat-obatan ini sudah sangat jelas. Kenapa ia bisa disini? Bukankah sebelumnya..

Nampak seorang pemuda dan teman senasibnya tengah mengobrol di ruangan ekstrakurikuler dengan label broadcasting. Sebagian ada yang masih terlihat berleha-leha di sofa. Sebagian ada yang menyudahi dan berniat keluar karena sudah selesai dengan urusannya.

"Gue cabut dulu" ucap pemuda dengan fox eyesnya

Pemuda tersebut lantas berbalik badan. Hendak meninggalkan markas clubnya.

"DEONN!! JANGAN LUPA BILANG MR. EKO!" teriak seorang siswi ketika pemuda tersebut sedikit menjauh

"IYAA!" balasnya

Deon saat ini sedang menuju ke lapangan sekolah berniat untuk menjalankan tugasnya, menghubungi Mr. Eko perihal izin mengadakan event clubnya itu. Toh dia adalah ketuanya, jadi dialah yang harus bertanggung jawab.

Maka spot yang paling tepat menurutnya adalah ruang olahraga, karena Mr. Eko adalah guru olahraga dan biasanya ia ada disitu untuk standby dengan bola-bola kesayangannya.

Pemuda tersebut berjalan dengan percaya diri di pinggir lapangan hendak menuju ke ruang olahraga yang memang ada di dekat lapangan sekolah. Kedua tangannya ia masukan ke saku celana, berjalan ala anak cool.

Sesaat ia terhenti, netranya memicing memperhatikan seseorang yang menurutnya familiar di lapangan terlihat sedang bermonolog.

Tidak salah? Itu..

"Ngapain dia?" batinnya

Namun tak lama ia perhatikan..

BRUGHH

"HEII!!"

Dengan secepat kilat pemuda itu menghampiri sang oknum. Ia sangat terkejut dengan keadaan pemuda manis itu yang memilukan. Ia tak mengira, karena pemuda ini hanya melihat si manis dari belakang.

Baju sekolah yang penuh darah, noda lebam merah keunguan di kepala, dan bibir kecilnya yang terlihat sangat pucat.

Tanpa ba bi bu Deon langsung mengangkatnya ala bridal style dan itu juga yang membuatnya semakin terkejut dan juga terheran. Tubuh pemuda manis ini wangi tapi.. ramping sekali... dan...

Kenapa sangat ringan?..

Alhasil ia membawanya dan pergi mencari bantuan. Ya. Ia harus meminta tolong rekan senasibnya.

BLUE ROSES (Jay!Sub - Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang