- 8. Passed out -

405 33 3
                                    

Dibiasakan untuk reader, vote dan komen dulu sebelum membaca ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibiasakan untuk reader, vote dan komen dulu sebelum membaca ya.. thanks!

. ~🌌🌌~ .

Pemuda manis itu berdiri di tengah sorotan lampu studio, mengikuti arahan sang fotografer dengan hati-hati. Dia merasa sedikit kelelahan karena sudah beberapa jam ini dihadapkan pada berbagai pose dan ekspresi. Suasana di ruang studio ini terasa tidak mengenakan baginya meskipun sudah beberapa kali datang ke sini untuk pekerjaan. 

Tiba-tiba, sebuah suara yang akrab memecah lamunannya.

"Heyy, Tara, what a coincidence we met here," ujar pemuda Aussie tersebut sambil tersenyum lebar, menghampiri Tara yang sedang beristirahat sebentar di sudut ruangan.

Tara tersenyum tipis, sedikit terkejut melihat Chris di sini. "Hai, Chris" balas Tara, mencoba tersenyum walaupun rasa pusingnya datang lagi.

Mereka duduk di bangku yang tersedia di ruang tunggu studio, tempat yang cukup sepi dari keramaian sesi foto. Chris tampak santai meskipun Tara bisa melihat kegelisahan di matanya.

"Are you sick?" tanya Chris yang mulai khawatir dengan kondisi pemuda manis yang nampak kurang berenergi dibandingkan biasanya. Tatapan matanya yang nampak lesu dan tidak sebinar hari-hari lainnya.

"Ngga. Cuma sedikit kecapean" jawab Tara bohong, mencoba menutupi kondisinya yang sebaliknya.

Chris melihat ekspresi Tara yang sebaliknya dan dia tahu ada sesuatu yang tidak beres. Dia memutuskan untuk mengulurkan punggung tangannya untuk mengecek kondisinya. Benar saja, Tara sedang demam. 

"Kamu ngga baik-baik aja. Why don't you just take a break?", ujar Chris dengan netra yang berkaca-kaca.

Chris mendesah pelan setelah menyadari Tara berbohong soal kondisinya. "Kenapa kamu ngga bilang dari tadi kalo kamu sakit?"

Tara hanya menggeleng lemah, tak ingin membuat keributan. "Tara gapapaa, Chris. Just a little tired."

Chris tidak bisa menahan emosinya lagi. Dengan gerakan cepat, dia berdiri dan mengangkat tangannya, menunjuk ke arah salah satu staf studio yang sedang melintas. 

"Hey! Someone get him to the hospital sekarang juga!" teriaknya, nada suaranya penuh otoritas. Semua orang di ruangan itu terdiam sejenak termasuk Tara, menatap Chris dengan terkejut.

"Chris, please... jangan bikin keributan," Tara memohon, mencoba menenangkan situasi meskipun rasa pusingnya semakin mendera.

"Tara, ini ngga boleh dibiarin. You're sick! You need help!" Chris tidak peduli dengan protes Tara.

 "Kalo mamih kamu ngga peduli sama kamu, aku yang akan peduli. I'm not going to stand by and let this happen!"

Salah satu staf menghampiri mereka dengan cepat, tampak canggung di bawah tekanan Chris.

BLUE ROSES (Jay!Sub - Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang