Selamat membaca ❤️❤️
Satu vote + komen kalian, semangatku!!!
•
•
•
•
•"Woeee gue buka lowongan nih, serius nggak ada yang mau sama gue?"
Sudah hampir sepuluh menit Afghan berdiri sembari teriak seperti orang gila. Atlas dan yang lain hanya bisa memasang muka tembok untuk menahan malu atas perbuatan sahabatnya pagi ini. Hari masih pagi, tapi kenapa cowok dengan lesung di kanan dan kiri pipinya itu sudah membuat malu dirinya sendiri. Bukan, bukan dirinya saja yang malu, tapi teman-temannya juga menanggung malu atas perbuatannya.
Gadis dengan kardigan pink, tidak berhenti mendesis mengkal. Rasanya dia ingin menendang Afghan ke neraka saja. Gadis itu bernama Excelita Valerynsha.
Excelita Valerynsha. Gadis dengan kardigan warna pink yang selalu membaluti seragam sekolahnya. Excelita adalah playgirl yang hobi mengoleksi cowok. Gadis dengan ukiran wajah yang hampir sempurna -- rambut panjang , mata hitam legam, bulu mata lentik, hingga dapat membuat cowok langsung jatuh cinta dengan sekali pandang.
Tidak hanya Excel yang ingin membunuh Afghan sekarang juga. Cowok dengan seragam sekolah yang semua kancingnya dibiarkan terbuka hingga menampilkan kaos hitamnya, pun ingin rasanya menancapkan garpu di tangan kanannya ke jantung Afghan. Dia Abriel Daerlangga, atau biasa dipanggil Ariel.
Ariel, cowok ini juga sangat suka mengoleksi cewek untuk dijadikan pacarnya, sama seperti Excelita. Bahkan, dia bisa dengan mudah mengajak cewek yang tidak dia kenal untuk dijadikan pacarnya. Sebut saja dia playboy cap kardus.
Sedangkan, gadis dengan rambut panjang sepunggung yang tergerai dan jepit matahari yang mengisi kekosongan di rambutnya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah absurd Afghan. Dia Starla Lavena.
Starla Lavena adalah pacar Atlas. Gadis ayu rupawan yang berhasil menaklukkan kulkas empat belas ribu pintu dengan mudahnya.
Ngomong-ngomong soal Atlas, dia duduk di samping Starla. Cowok dingin ini tidak peduli dengan aksi Afghan pagi ini di kantin, sudah biasa. Atlas lebih tertarik memperhatikan Starla yang memakan bubur ayam dan sesekali menggelengkan kepala ketika melihat Afghan melancarkan aksinya.
"Starla, berhenti cantik bisa nggak?"
Celetukan Atlas barusan langsung mendapatkan sorakan dari Afghan. "Busetttt kalau mau gombal jangan di sini Bang. Ngenes banget hidup gue. Ayolah woee gue buka lowongan nih, jadi pacar gue. Gue jamin hidup lo berkecukupan," teriak Afghan tidak capek-capeknya menawarkan diri.
PLETAK
"Diem lo anak curut!"
Afghan meringis, tangannya bergerak mengelus kepalanya yang terasa nyeri akibat dihantam garpu oleh Ariel. Matanya melotot tajam, dia lantas menatap Ariel sengit.
"Lo---"
"Apa?" Ariel membalas pelototan Afghan lebih tajam, dia tidak membiarkan sahabat tengiknya itu menyelesaikan kalimatnya. Afghan langsung mengerutkan bibirnya, dia lantas kembali duduk membuat penghuni kantin langsung tertawa ngakak, lumayan tontonan gratis pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, AFGHAN! | ON GOING
Novela Juvenil"Aku adalah pemeran antagonis dalam cerita orang lain." ••••• Afghan Naraja, cowok dengan mulut lemes dan asal jeplak yang mampu membuat siapa saja naik darah jika berada di sampingnya. Kepribadian yang sangat berbanding terbalik membuat teman-tema...