Hallo, i'm back😎🤟
Selamat membaca, ihiwww❤️❤️
Satu vote + komen kalian, semangatku!!!
🔥🔥🔥🔥
"Woeee anak baru, mulai sekarang lo jadi pacar gue!"
Pernyataan yang keluar dari mulut seorang crazy boy langsung mendapat perhatian dari siswa-siswi XI IPS 5, mereka yang awalnya sibuk dengan kegiatan masing-masing langsung tertawa nyaring ketika mendengar Afghan dengan percaya dirinya mengatakan kalimat itu.
Afghan menatap satu persatu penghuni kelas XI IPS 5, tidak ada yang menarik, hingga pandangannya jatuh pada seorang gadis dengan jepit matahari yang duduk di sebelah murid baru yang dia klaim jadi pacarnya hari ini.
Starla yang merasa canggung langsung mengalihkan pandangannya. Begitupun dengan Afghan yang langsung tersenyum kecut. Demi apa pun, kalau bukan karena ucapannya semalam di rumah Ariel, dia tidak akan melakukan hal gila ini.
"Woeeee budeg lo? Kiw cewek, busettt anak baru tapi kerjaan udah molor aja." Afghan menatap gadis yang diketahui murid baru, kebetulan sekali gadis itu duduk sebangku dengan Starla.
Afghan mendengkus. Penghuni kelas XI IPS 5 masih memusatkan perhatian mereka pada Afghan, tidak hanya mereka tapi Ariel, Atlas, dan Excel juga berada di kelas Starla---duduk tidak jauh dari tempat Afghan berdiri. Teman-temannya itu ingin menyaksikan Afghan menepati ucapannya semalam.
"Dedek gemes pinjem kursinya bentar boleh nggak?" tanya Afghan yang secara tidak langsung menyuruh Starla beranjak.
Starla tertawa kecil, dia langsung berdiri dan duduk di samping Atlas. Penghuni kelas XI IPS 5 sudah banyak yang keluar kelas. Masih ada waktu lima belas menit sebelum bel masuk tanda jam istirahat usai berbunyi.
Afghan sudah duduk di kursi Starla. Bibirnya dia dekatkan di depan telinga murid baru yang masih menelungkupkan kepalanya di atas meja dengan menggunakan kedua tangan sebagai bantalan.
"Sayang ...." Afghan berkata sangat lembut. Ariel dan yang lain dibuat ingin muntah.
"Udahlah Af, daripada sakit hati mending lo nyerah. Seratus persen ditolak, percaya sama gue," kata Excel yang sudah jengah. Pasalnya dia dan yang lain belum sempat mengisi perutnya demi melihat Afghan menepati ucapannya. Gadis dengan kardigan warna pink itu duduk di samping Ariel.
"Husttt." Afghan menempelkan jari telunjuk ke bibirnya, menyuruh Excel dan yang lainnya untuk diam.
"Baby girl, sayang, hallo, god morning princes."
Masih sama, murid baru itu bungkam. Entah dia tidur beneran atau hanya pura-pura. Tapi, demi curut yang menikah dengan kadal, Afghan semakin dibuat mengkal.
"Busettt lo tidur atau simulasi mati sih anjir?!" Afghan mengusap wajahnya kasar.
"Berisik!" pekik murid baru tanpa mengubah posisi sedikit pun.
"Busettt dijawab juga akhirnya. Good morning princess." Afghan mengelus rambut panjang murid baru itu.
"Bisa diem nggak lo?" tanya murid baru dengan wajah yang masih saja ditelengkupkan.
Teman-teman Afghan, dan siswa XI IPS 5 yang masih tersisa menahan tawanya supaya tidak meledak.
"Jadi pacar gue dulu, princess. Dedek gemes, namanya siapa?" Afghan menatap Starla.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, AFGHAN! | ON GOING
Ficção Adolescente"Aku adalah pemeran antagonis dalam cerita orang lain." ••••• Afghan Naraja, cowok dengan mulut lemes dan asal jeplak yang mampu membuat siapa saja naik darah jika berada di sampingnya. Kepribadian yang sangat berbanding terbalik membuat teman-tema...