MOJAR EL CHURRO - YOONMIN

animal

Tags;

MAFIA YOONGI × BOY PUSSY JI TW/ CW; BDSM, SEX TOYS, NIPPLE PLAY, FINGERING, RIMMING, ORAL SEX, DRUNK, ALCOHOL, POLE DANCE, BLOOD, FIGHT, DEGRADING, HANDJOB, MURDER, SEMI SEX IN PUBLIC, CIGARETTES, HARSHWORD, ETC

***
Happy Reading!!!

*
*
*

Brakkk

Jimin menutup pintu kamarnya dengan kuat hingga menimbulkan suara bising, langkahnya yang kuat menghentak lantai menuju ranjang besar yang tersedia di sana. Dia melepaskan tas selempangnya dan menekan-nekan layar ponselnya dengan keras dengan wajah mengetat menahan marah sebelum akhirnya dia melemparnya dengan kesal ke arah cermin yang setinggi dirinya hingga pecah dan serpihannya berserakan di lantai.

Nafasnya terengah dengan wajah memerah dan sorot mata yang tajam. Mendengkus sebal lalu menjatuhkan dirinya ke atas ranjang dengan tengkurap dan mengubur wajahnya di bantal.

"Arrrghhhh! Dasar bajingan tengik!" serunya dengan murka.

Dia menoleh lalu menggerakan tangannya merabai nakas dan menekan tombol yang tertempel disana. Tak lama suara ketukan pintu terdengar dan masuklah seorang pemuda dengan jas rapi yang melekat di badan atletisnya, membungkuk hormat pada Jimin yang kini berbaring santai di atas ranjang.

"Bersihkan!" suruh Jimin.

Kim Namjoon, bodyguardnya itu segera membungkuk patuh dan memanggil beberapa pelayan untuk membersihkan kekacauan yang dibuat oleh milik bos besarnya.

"Apa bajingan itu sudah menghubungimu?" tanya Jimin sembari mendudukkan dirinya, melepaskan satu persatu kancing kemeja yang dia gunakan.

Namjoon menundukkan pandangannya dan mengangguk. "Tuan besar akan kembali besok pagi, Tuan. Tuan besar ingin anda tetap di mansion sampai beliau kembali nanti," jelasnya.

Decakan keras keluar dari bibir Jimin, dia membiarkan kemejanya yang sudah tidak terkancing menggantung malas di ke dua bahunya dan memperlihatkan dadanya yang sekal terlapisi oleh sebuah bra berenda berwarna merah. "Kapan dia menghubungimu?" tanyanya kembali dengan tangan meraih sebuah bungkus rokok beserta korek gas yang tergeletak di meja.

Mengapit rokok di bilah bibirnya dan menyalakannya, membiarkan asap rokok beterbangan di ruang kamarnya.

"Beberapa menit sebelum anda memanggil saya, Tuan."

Jimin mendelik sebal, meremat rokok yang menyala hingga apinya melukai telapak tangannya. Rasa sakitnya bahkan tak terasa, dia lebih merasakan kesal luar biasa karena seseorang yang sedang melakukan dosa mengabaikannya begitu saja sejak beberapa hari lalu.

"Kenapa dia mengabaikan pesan dan telepon dariku? Apa dia sudah bosan, eoh?! Lihat saja nanti …" Jimin menoleh dan menatap tajam ke arah cctv yang terpasang di sudut kamar.

Dengan kesal dia menunjukkan jari tengahnya kearah cctv sebelum dia beranjak bangun dari ranjang dan melepaskan kemeja serta celana ketat yang dia kenakan hingga dia hanya mengenakan bra juga g-string yang menutupi area privasinya.

"Aku akan pergi malam ini. Peduli setan dengan larangan bajingan itu. Siapa suruh dia mengabaikanku," ujar Jimin lalu berjalan santai menuju kamar mandi meninggalkan Namjoon dan para pelayan yang sejak tadi membersihkan serpihan cermin dalam keadaan tegang.

Ting

Namjoon segera mengambil ponselnya yang baru saja berdenting, menelan ludahnya kasar saat satu pesan singkat yang berasal dari sang bos.

Big boss

Sampai dia berhasil keluar, kalian semua akan tahu akibatnya.

Namjoon pun segera menghubungi seluruh penjaga yang berjaga di tiap sudut mansion untuk memperketat penjagaan. Dia tidak boleh lengah kali ini, karena terakhir kali dia lengah, beberapa anak buahnya kehilangan nyawa.