13. Mengapa Ghina !! ( 2 )

108 6 6
                                    

"APAAA !!! " teriak Nadia, Andini, Rafi, dan Anggun

" eh, ini bukan sinetron lho. Jangan pada lebay deh " teriak Firzha

" oh iya lupa... ini kan cerita Nadia Daily Stories " kata Andini, Rafi dan Anggun berbarengan sembari menepuk dahinya

" ssttt... jangan merusak skenario cerita. Nanti authornya marah lho " kata Nadia

" woy, balik ke skenario semuaaaa..." teriak sang author yang tiba tiba muncul * gaje mode on * -_-"

" tuh kan, author nya marah " kata Nadia

" eh, maaf author. Jangan suka marah dong, nanti cepet tua lho " kata Rafi

" eh, kasian tuh authornya. Udah ah, lanjut yuk ceritanya " ajak Firzha

ok, kembali ke ceritanya teman teman !!!

* kembali ke cerita *

" ok teman teman, tunggu apa lagi, ayo kita jenguk Ghina di rumah sakit " teriak Anggun

" Ayooo " teriak Nadia, Andini, Rafi dan Firzha

" eh anak anak... memangnya kalian pada tau rumah sakit tempat Ghina dirawat ? " tanya mbak Sani

" mmm... nggak tau deh bu. Memangnya Ghina dirawat di rumah sakit mana ya ? " tanya Firzha

" Ghina dirawat di rumah sakit mawar. Di ruang cendrawasih nomor 207 lantai 4 " kata mbak sani

" terima kasih mbak Sani atas informasi nya " kata Firzha

" sama sama " kata mbak Sani sambil tersenyum

Setelah itu, Nadia, Anggun, Rafi, Andini, dan Firzha langsung meninggalkan rumah Ghina. Mereka berencana untuk menjenguk Ghina besok. Mereka sepakat untuk berkumpul di taman dekat rumah Ghina jam 7 pagi, kemudian berangkat bersama sama ke rumah sakit.

***************

Keesokan harinya pada jam 7 pagi...

Nadia, Anggun, Andini dan Firzha sudah berada di taman dekat rumah Ghina. Hanya Rafi saja yang belum datang.

30 menit kemudian...
Rafi belum kunjung datang, tetapi Nadia, Anggun, Andini, dan Firzha tetap bersabar

45 menit kemudian....
Rafi belum datang juga. Padahal Nadia, Anggun, Andini, dan Firzha sudah bosan dan mereka mulai mengantuk.

1 jam kemudian...
Akhirnya Rafi datang juga

" Hai teman teman... aku dataaaang... " teriak Rafi dengan semangatnya

Tetapi....
Zzzzzz.. zzzzz... zzzz...

" lho ?? Kok malah pada tidur semua ?? Bangun... bangun woii... udah siang nih " teriak Rafi

" ooh, udah siang ya ? Ok lah, aku tidur lagi ya, byee " kat Andini yang masih mengigau

" yaelah... ini anak malah tidur lagi. Eh, serius ini. Jadi nggak jenguk si Ghina " Kata Rafi sembari menggoyang goyangkan badan Andini.

Tiba tiba, Andini terbangun...

" hah ?? Aku dimana ?? Waduuh udah siang. Nadiaaaaa... Firzhaaaaa... Angguuuun... cepetan bangun " teriak Andini

Nadia, Firzha dan Anggun terbangun. Setelah itu, mereka ber 5 segera lari sekencang kencangnya menuju rumah sakit. Jarak antara taman dan rumah sakit yaitu sekitar 5 km. Tentu saja mereka ber 5 sangan kelelahan. Tetapi, mereka rela melakukan itu demi sahabatnya.

Sesampainya di rumah sakit, mereka ber 5 langsung mencari kamar tempat Ghina dirawat. Akhirnya mereka menemukan kamar 207. Mereka pun membuka pintu ruangan seraya mengucapkan salam.

" assalamualaikum... " ucap Nadia, Anggun, Andini, Rafi, dan Firzha secara bersamaan

Akan tetapi, tidak ada yang menjawab. Di tempat tidur rumah sakit, terlihat Ghina yang terlihat tidur. Wajah Ghina terlihat pucat. Nadia, Anggun, Andini, Rafi, dan Firzha tidak ingin mengganggu Ghina dan mereka berencana untuk pulang ke rumah. Saat mereka ingin meninggalkan ruangan, tiba tiba ada seorang dokter yang masuk. Akhirnya, mereka ber 5 tidak jadi pulang.

Nadia bingung, kenapa dokter tersebut terus menerus menekan lengan Ghina. Nadia pun bertanya pada sang dokter.

" maaf om dokter, kok dari tadi menekan tangan Ghina terus ? Ada apa dengan tangannya Ghina ? " tanya Nadia

" saya lagi mencari denyut nadinya Ghina. Sampai sekarang, denyut nadinya belum juga ketemu " kata dokter dengan wajah cemas

" memangnya kenapa kalau denyut nadinya nggak ketemu ? " tanya Anggun yang sangat penasaran

" ya ampun kamu itu gimana sih. Kalau nggak ketemu denyut nadinya, ya bakalan mati lah " celetuk Andini

" apa !! Mati ?? " teriak Anggun

" apakah itu benar om dokter ? " tanya Nadia

" iya, kamu benar nak. Jika denyut nadi Ghina tidak kunjung ditemukan, maka harapan hidup Ghina hanya tinggal 10 menit lagi " kata dokter

" berarti, Ghina akan.... "

To be continued.....

*nb : sorry ya, ceritanya gaje. Sepertinya pikiran penulisnya lagi agak miring nih -_-"

Nadia Daily StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang