16. Terbalik ?¿

91 6 3
                                    

" Nadia.... aku memindahkan buku bahasa inggrismu ke tas firzha " ledek Bela

" Belaaaaa... kembalikan buku bahasa inggrisku " teriak Nadia

" ambil sendiri sana ke tas firzha " kata Bela sembari berjalan melanggang keluar kelas

" huft... dasar Bela. Awas kamu, akan kubalas nanti " kata Nadia

Akhirnya Nadia mengambil bukunya yang berada di tas Firzha. Begitulah yang Nadia alami sehari hari. Pasti ada saja barangnya yang dipindah ke tempat lain.

" Bela, awas ya. Tunggu besok " ancam Nadia

---------------
*sesampainya di rumah*

" capeknyaaaa.... hari ini sangat melelahkan. Nonton tv ah. Hoaaamm.... kok jadi ngantuk ya. Tidur aja kali ya. Tidur siang dulu ah " Nadia pun tertidur

--------------
" hah ?? Ini kan di sekolah. Yasudahlah, aku juga akan membalas perbuatan Bela yang kemarin " kata Nadia

Sesampainya di depan kelas, Nadia melihat Andini yang terlihat murung dan tidak bersemangat.

" Hai Andini !! " sapa Nadia

" hai " jawab Andini dengan lesu

" tumben kamu lesu kayak gitu. Biasanya kan kamu teriak teriak di kelas " kata Nadia

" huaaa... Nadia... aku sudah putus asa. Betapa berat cobaan ini. Aku mau mati sajaaaa " teriak Andini sambil menangis dan memeluk Nadia dengan sangat kencang.

" eeh, ada apa ini. Kamu kenapa din ?? " kata Nadia

" aku... aku... tidak bisa mengerjakan Pr IPS yang diberikan Bu Lina " kata Andini sembari menyodorkan kertas

*Soal*
1. Siapakah presiden Indonesia yang pertama
2. Sila ke 3 pancasila adalah...

" yaampun... itu kan gampang banget. Masa kamu gak bisa. Nomer satu itu jawabannya...eeh...ada apa ini " belum selesai bicara, tiba tiba Alya menarik tangan Nadia

" Nadiaaaa... masa tangan aku di cubit sama Ghinaaaa " teriak Alya sambil menangis

Belum selesai masalah Alya dan Andini, tiba tiba Ghina menepuk pundak Nadia dan tertawa sangat keras.

" hahahaha... Nadia jaga... hahaha... " teriak Ghina

" aaaaa..... aku takut dicubit lagi sama Ghina. Nadia, aku takuuut. Lariiiii " kata Alya yang langsung berlari sangat kencang

" hahaha... kalian semua jaga. Akulah Ghina si pemberanii. Hahaha..." Ghina tertawa terbahak bahak

Lalu, ada seekor cicak yang menghampiri Ghina. Tanpa basa basi, Ghina lari dengan wajah ketakutan.

" hadeehh... sebenarnya ada apa ini ??. Sifat Ghina, Andini, dan Alya berubah 180 derajat. Apakah mungkin semua temanku sedang sakit jiwa ?? Lebih baik aku masuk ke kelas saja " Ucap Nadia yang kewalahan

Saat Nadia masuk kelas, Nadia melihat Rafi yang sedang membaca buku "The Adventure Of Matematics". Nadia kagum melihat Rafi yang sangat rajin.

" masyaalah.. rajinnya si Rafi ini.. tumben kamu kayak gitu Raf. Udah insyaf ya" puji Nadia ke Rafi

" ssttt... diem dong. Lagi serius nih " kata Rafi

" mmm... bukannya itu bukunya firzha ya ? " tanya Nadia

" iya. Si Firzha males baca buku. Jadinya, aku pinjam aja bukunya. Tolong, jangan ganggu aku lagi Nadia. Kalo kamu ganggu.. akan ku bunuh kau" kata Rafi yang tiba tiba wajahnya jadi seram bagaikan devil *eh*

Akhirnya, Nadia memutuskan untuk tidak mengganggu Rafi yang sedang serius membaca.

Nadia segera menaruh tas di bangkunya, lalu duduk. Belum sampai 1 menit Nadia duduk, Bela mengahampirinya dengan wajah kasihan.

" Nadia, maafkan aku ya soal kemarin. Sebagai gantinya, aku kasih lolipop deh. Kalo kamu gak puas, silahkan perintahkan aku untuk melakukan apa yang kamu mau " kata Bela sembari memberikan lolipop.

" Baiklah, kalau begitu, beliin aku staples dong di koperasi sekolah " kata Nadia berlagak seperti ratu

Bela segera berlari ke koperasi sekolah untuk membeli staples. Nadia masih kebingungan dengan sifat teman temannya yang berubah 180 derajat.

Tiba- tiba... seorang siswa berkacamata hitam berdiri di depan kelas. Ternyata, dia adalah Firzha.

" wahai paa fans ku. Perkenalkan, aku Firzha. Kalau ada yang mau minta tanda tangan, datanglah padaku " kata Firzha dengan suara cool.

Segeralah para murid kelas 71 berbondong bondong menghampiri Firzha sambil membawa kertas. Nadia yang penasaran, juga menghampiri Firzha, tetapi bukan untuk meminta tanda tangan lho ya.

" Fir, kamu sakit jiwa ya ? " tanya Nadia

" wohoooo... tentu saja tidak. Ini adalah para peggemarku yang biasa disebut... FIRZHAWERS. Kamu mau tanda tanganku Nadia ? " kata Firzha

" mmm... tidak, terima kasih " kata Nadia seraya meninggalkan kerumunan orang yang ingin minta tanda tangan.

" ah, lebih baik aku mencari ketenangan di taman sekolah. Yang aku butuhkan hanyalah ketenangan " kata Nadia

Nadia pun pergi ke taman sekolah. Di sana, ia bertemu dengan seorang guru yang berkerudung dan berkacamata. Nadia tidak mengenalnya. Guru itu tersenyum pada dan menyapa Nadia.

" assalamualaikum Nadia... " sapa guru itu

" wa'alaikumsalam. Ibu guru baru di sini ya ? " kata Nadia sembari salim pada guru itu

" eh, ibu kan udah lama disini. Kok kamu lupa sih. Saya itu Bu Lina " kata guru itu

Seketika Nadia terdiam 1000 bahasa. Ia makin bingung. Sebenarnya apa yang terjadi ??

" Nadia, kamu kenapa ? Kok diam saja " tanya Bu Lina

" Bu lina bukannya orang kristen ya ? Kok pake kerudung dan bilang assalamualaikum ? " tanya Nadia

" hah ? Kok tumben kamu tanya begitu ? Ibu itu emang islam. Kenapa kamu menyangka bahwa ibu itu kristen ? " tanya Bu Lina

" lah ? Kok jadi kayak gini sih ? Kenapa semua orang jadi terbalik kayak gini ? " kata Nadia

Nadia segera berlari menuju kantin dan merenungkan kejadian tadi.

" sebenarnya apa yang terjadi ? Andini yang awalnya heboh, jadi mudah putus asa. Ghina awalnya pendiam, jadi heboh dan penakut. Alya dan Rafi juga sikap nya berubah. Begitu pula Bela. Apalagi si Firzha. Ada lagi Bu lina yang kristen, jadi islam. Haduuh... semua orang pasa sakit jiwa kaki ye ? " kat Nadia dalam hati

Lalu, Ghina datang dan menarik tamgan Nadia. Ghina mengajak Nadia untuk naik ke atap sekolah. Sebenarnya Nadia tidak mau, tetapi Ghina terus saja menarik tangan Nadia.

Sesampainya di atap...

" Ok, nanti pas hitungan ketiga, kamu langsung jatoh dari atap ya Nad. Satuuu " kata Ghina

" woy woy, kamu mau ngapain sih ? " tanya Nadia

" duaaa " hitung Ghina

" eh, ini serius ? Aku gak mau.. aku gak mauuu. Ini berbahaya " ucap Nadia

" tigaaaaa. Nadia jatoooh " teriak Ghina sambil mendorong Nadia hingga jatuh dari atap

" huaaaaa.... Ghinaaaaa. Kamu serius ternyataaaaa " teriak Nadia

------------

" aaaaaa... eh, kok aku ada di lantai ? Bukannya aku jatuh dari atap ? " Nadia kebingungan

Nadia bangun dan menyadari bahwa itu hanya mimpi..

------------

Keesokan harinya di kelas...

Suasana kelas, masih seperti biasa. Andini tetap menjadi heboh. Ghina jadi anak pendiam seperti biasa. Bu Lina, tetap menjadi orang kristen. Firzha sedang membaca buku. Bela pun tetap jadi anak jahil seperti biasa.

" fiuuh... untung cuma mimpi " kata Nadia

Nadia Daily StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang