14. titik akhir

2.8K 205 7
                                    

Selamat membacaaaaaa

------

Hari ini sudah memasuki hari ke 7 rega menghilang. Belum ada tanda tanda yang menemukan rega tapi seorang polisi menemukan sebuah kendaraan roda dua yang terparkir di bahu jalan samping jembatan dimana tepat dibawahnya terdapat sungai yang langsung mengarah ke laut.

Mendengar kabar itu, mereka semua langsung menuju kelokasi dimana ditemukannya motor roda dua itu dan benar saja, sebuah motor yang sama persis dengan milik rega dan juga sebuah jaket yang menyangkut di ranting pohon.

Ratna sampai dilokasi langsung tak sadarkan diri, sasa dan suci menangis tak tau harus berbuat apa. Oyan dan papang sendiri membantu doni membawa Ratna pergi kerumah sakit.

"Baik! Sekarang krahkan anggota untuk mencari keberadaan rega di sungai dan kaut!" perintah atasan polisi.

"Siap!" jawab anggota polisi yang sedang bertugas.

"Hiks... R-rega masih selamat kan?" tanya sasa kepada polisi.

"Tenang, kita cari dulu rega sampai 24jam. Jika tidak ditemukan maka kasus ini ditutup dan-"

"Dan apa! Rega harus ketemu baru kasusnya ditutup! Kalian ga boleh bertindak semau kalian! Kalian polisi, kewajiban kalian melayani rakyat seperti kita!!" seru suci marah.

"Iya tapi-"

REI menggelengkan kepala cepat mencoba menepis pikiran pikiran negatifnya dengan airmatanya yang terus mengalir deras.

Rei berlari pergi menuju ke rumah lamanya yang berjarak cukup jauh dari jembatan tadi.

Saat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, rei akhirnya sampai di rumahnya dengan berjalan kaki. Penampilan rei sudah acak acakan dengan mata yang sembam karena terus menangis.

Rei perlahan msuk kedalam rumah. Didalam rumah Rei masih sangat rapih dan hanya terdengar suara tetesan air dari keran dapur.

"Hahaa! Kena lo!" ucap rega.

Rei mengalihkan pandangannya ke sumber suara kearah dapur dan melihat rega yang sedang memeluk dirinya saat sedang memasak.

Rei memejamkan matanya mencoba menetralkan detak jantungnya.

"Papaaaa! Babby kangennn" kata babby.

Rei kembali menoleh ke ruang tamu dan kembali melihat kenangan kenangan indah bersama rega dan babby.

"Gemesin banget si looo" -rega.

"Ahahaha! Papa jahat! Bunaaa hahahaa!" -babby.

"Mau tidur sama papa? Kita tidur bertiga!" -rega.

"Dasar mesum!" -Rei.

Kenangan dan bayangan terus bermunculan di tiap ruangan. Rei kembali menangis sambil terus berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat sejenak.

"Hikss... Kenapa lo pergi regaaa" tangis Rei.

Rei perlahan masuk kedalam kamarnya dan diam untuk kesekian kalinya melihat bayang bayang rega yang sedang tertidur pulas di kasurnya.

"Kenapa semua begitu nyata? Katakan pada gue kalo semua cuma mimpi" kata Rei membaringkan tubuhnya disamping rega.

"Gue mulai gila karna lo rega. Gue sayang sama lo" ucap Rei memeluk bayang bayang rega dan memejamkan matanya.

••••

Malam hari pukul 21.22 Rei terbangun dari tidurnya. Rei tersenyum manis menatap bayang bayang yang kini sedang menatapnya.

bbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang