17. akhir

4.2K 178 9
                                    

Happy Reading!
Typo bertebaran!!





19.20

Di tempat makan penginapan mereka semua sedang asik menikmati makan malam dengan sesekali bercanda ria tapi berbeda dengan oyan yang wajahnya begitu sembam akibat ulah Reza.

"Hahahaa! Minimal nikahin jangan jebol anak orang doang" ledek papang.

"Eh iya bener! Udah dijebol, di cium, di php in.. Eh ga dikasih kepastian" kata sasa.

"Maap ya bukannya gimana, itu orang bukan nara pidana yang mau dihukum tembak mati atau gantung diri" sambung suci.

Rei sendiri mendengar celotehan teman temannya hanya diam karna wajahnya yang sudah bersemu merah tapi berbeda dengan Rega yang terlihat tenang dengan satu tangannya yang terus mengusap perut Rei.

"Kata siapa gue gantung Rei?" tanya Rega.

"Hubungan lo sama Rega apa?" tanya papang tanpa basa basi langsung bertanya kepada Rei.

Rei yang mendapatkan pertanyaan itu diam, dia bingung mau menjawab apa karna memang statusnya bersama Rega tidak jelas walaupun mereka sudah tinggal satu rumah dan bahkan sampai melakukan 'itu'.

"Nah kn ga bisa jawab! Rei, lo jangan mau di bodohin sama Rega.. Buaya darat lu" timpal suci.

"Saat ini kita emang ga punya setatus, tapi nanti... Dia bakal jadi istri gue" kata Rega yakin sebelum mencium kening Rei.

"Nanti kapan?" tanya Rei.

"Huh? Udah pengen nikah?" tanya balik Rega.

"G-gue nanya.. "

"Em.. Nunggu gue lulus sekolah oke? Bentar lagi gue lulus kita langsung nikah. Setuju?"

"Em.. " angguk Rei dengan wajah memerahnya.

Papang, sasa dan suci melihat itu tertawa sebelum suci tersadar jika dia manusia di hadapannya terlihat diam diam saja sejak tadi.

"Lo kenapa? Sakit?" tanya suci menoel tangan oyan.

Oyan yang tersadar langsung menarik tangannya. Sasa melihat itu memicingkan matanya curiga, tidak biasanya oyan haya diam saja saat meledek Rega terlebih lagi baju yang Oyan gunakan saat ini panjang semua.

"Lo kenapa dah? Masuk angin? Kenapa pake baju panjang?" tanya suci.

"Gapapa" jawab oyan.

"Yakin? Makanan lo aja dari tadi cuma di aduk aduk doang"

"G-gue kenyang" balas oyan.

Papang menatap curiga pada reza yang masih tenang memakan makanannya.

"Woy pak tua! Lo apain oyan?" tanya papang.

Reza menatap papang sekilas lalu mengedikan bahunya.

"Kalian kn berdua dari tadi kenapa lo ga tau?" kini giliran Rega yang bertanya.

"Gue gapapa" jawab oyan.

"Boong! Muka lo ga bisa boong" kata Rei diangguki yang lain.

"Serius" kata oyan.

"Reza" panggil Rei.

"Ya?"

"Jangan sakiti oyan" kata Rei.

"Hm"

"Yaudah, habisin makannya sekarang baru istirahat" meraih rega.

"Makan" kata reza pada oyan.

bbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang