Di depan tangga biru dikejutkan karena dirangkul oleh seseorang dan ternyata cindy dengan teman temannya, mereka sebenrnya baik banget dengan sahabat sahabatnya tapi beda dengan orang lain." Ya allahh biru lo dah sembuh padahal terakhir gue tengok lo masih koma loh " Heboh gadis berambut pink itu,
" Lo gak liat tuh biru dah sekolah jadi dah sembuh dong oon" Serkas gadis berambut hitam pendek, lebih ke tomboy sihh
"Udah udah penting biru udah sama kita lagi, da kita bisa main bareng lagii" Celetuk ceria gadis yang merangkul biru tersebut. Biru hanya diam dengan berfikir
" Oh ini to temennya biru, ternyata baik tuh gak kek deskripsi novel, jadi yang rambut pink namanya pinat dan tomboy itu berla dan yang ngerangkul gue ini cindy wihh mantep mantep cakep semua kok jadi gak rugi sahabatan sama mereka " batin biru.
" Ya sudah ayo ke kelas gue cape berdiri terus nih" Cemberut biru dan dihadiahi dengan tawa merdu mereka. Semua tidak lepas dari pandangan warga garuda yang melihat gank pembully yang solit tersebut.
"Ya udah yuk gas ke kelass!!" Gandeng pinat dan menuju kelas mereka.
Skip
Jam pelajaran ke dua biru harus melatih basket adek kelas 10 dan dengan kapten basket laki laki pun. Saat sampai disana udah Ramai dengan adek kelas yang berbaris rapi menunggu kedatangannya. Untung di kehidupan nya dulu ia pintar bermain basket jadi gak kaku kaku amat. Tanding adek kelas untuk percobaan sudah dimulai biru hanya melihat untuk meneliti siapa yang belum bisa untuk hal basket seperti ini. Tarik matahari membuat peluh membasahi dahi biru, dan sesat ia terkejut dengan benda dingin yang menempel di pipinya ia pun menengok. Terkejut itu yang dirasakan biru, kapten basket yang terkenal dingin ini malah memberikan iya minuman suatu hal langka.
" Oh thanks ya" Dengan mengambil botol itu dan langsung meneguknya.
" Hari ini panas sekali, biasanya tidak sepanas ini, dan guru penjas juga jarang memeberikan kita tugas untuk melatih adek kelas seperti ini" Celetuk pria di sampingnya, biru menengok dan melihat cowo berambut keriting dengan lesung pipi yang membuat ia manis dan tampan secara bersamaan. Entah kenapa semua orang di novel ini sangatlah tampan.
" Gue gak tahu, gue cuma ngikut aja kata guru." Sahut biru malas, ia hanya sibuk memperhatikan pria disamping nya ini, rugi kalau gak liat haha.
" Lo pakek pelembab apa kok bibir lo bisa sepink ini?" Celetuk biru dan dihadiahi tatapan tanya cowo disamping nya.
" Ekhem gue gak pakek apa apa, oh iya kita belom kenalan kan, kenalin nama gue areva juliandro panggila gue rapa aja."
" Gue biru, oh iya udh bel gue ke kantin dulu ya" Pamit biru dan langsung meninggalkan rapa sendiri disana.
Kejadian itu tak luput dari pengelihatan cowo diatas gedung sekolah yang melihat dengan tangan terkenal dan sorot mata tajam. Dadanya sesak pikirannya kalut, ini tidak boleh terjadi biru hanya miliknya, ia tahu biru cinta mati dengannya dan tidak akan meninggalkan nya, untuk pria yang berani mendekati biru akan ia beri pelajaran nanti tunggu saja ia sangat marah melihat hal seperti tadi.
Papayyy semua sampai jumpa lagi dan jangan lupa vote yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS BUCIN [Transmigrasi Figura]
ChickLitbagimana jika seorang nella cewe bar bar sejuta polah, tengil, julid, dan jangan lupakan reseknya minta ampun bertrasmigrasi di sebuah novel yang baru saja dia baca, oh jangan lupakan dia malah menempati tubuh figura yang hanya muncul dua kali dalam...