5.

259 18 0
                                    

Didalam mobil biru hanya diam dengan pikirannya, dengan melihat luar jendela. Otak kecilnya berfikir bagaimana kelanjutan alur novel ini, apa harus ia hancurkan atau tetap seperti novel saja?.

"Gak gue harus hancurin ni alur, gue gak mau mati muda, mana cantik imut kek gini masa mati ditangan tunangan sih."

" Gue harus jauhin tokoh penting di novel dan yah harus putus tunangan sama antagonis gila itu, dann gue harus cari cogan banyak"

Senyum miring tercetak jelas di bibir mungil cery itu, bukan keliatan seram malah lebih keliatan imut dan tengil.

Skip

Mobil hitam mengkilap itu pun sudah sampai didepan gerbang sma garuda, dengan gaya selomo biru keluar mobil dengan elegan dan dibuat tidak sebar bar mungkin. Dan itu semua tidak luput dari pandangan warga garuda, apalagi segerombolan siswa yang masih nangkring diatas motor.

Anjayy siape tuh kece battt

Ihkk imut banget tuh mukaaa

Loh loh bukan nya biru ya??

Anjirrr biru woyyy kapten basket perempuan yang dandan an menor itu kan??

Woy lah tuh biru anak buahnya cindy the gank kann wihhh parah battt cakep woy

Aaaaaa kapten basket sekolah kitaaa cantik banget cocok sekarang sama kapten basket lakik anak ustadz ituu

Huss bini guee

Mimpii

ANJERRR BIRU SENYUM KE GUE ANJINGGG AHHK MIMPI APAAA GUE DI SENYUMIN MBAK KAPTEN

heh agus lo mimisan woy

Dan masih banyak lagi, biru tidak banyak menanggapi, dia tahu tubuh yang dia tempati hanya seorang figura yang bikin dia terkenal hanya seorang kapten basket putri dan juga teman dari cindy antagonis perempuan disini. Dia berpapasan dengan siswa dan senyum ulas bin tengil muncul yang bikin siswa itu teriak histeris, ya iya lah biru dikenal dengan muka julid tengil yang jarang berkata kata saat banyak orang. Semua itu tak luput dari pandangan gerombolan anak motor itu. Mereka heran dengan tunangan wakil mereka, yang berbeda jauh dari dulu.

" Anjing itu beneran biru gar? Cantik parah sekarang kalau tampa make up kek gini " Heboh Diki anggota gank Leon itu. Ditanggapi anggukan teman temannya.

" Iya cuy lu kalau gak mau sama biru gue malah gas deketin, " Celetuk kenzo dengan nada candaan dihadiahi tatapan tajam gara itu.

" Silahkan jika dia mau, kalian tahu tuh cewek cinta mati sama gue, dan yah lulus kita akan nikah gak bakal dia berpaling dari gue apa lagi sama kalian " Ini lah gara cowo minim ekspresi dan jarang berbicara, sekali ngomong panjang pasti pedes.

Semua orang disana hanya diam dan mengiyakan, yang dikatakan gara memang benar. Saat biru berjalan menuju gara mereka sudah pasang badan untuk melihat pertunjukan penolakan gara dengan biru.

Biru melihat sang tunangan melihat dia dengan tatapan sinis itu pun sedikit berdecih, apa apaan tatapan seolah olah mengatakan 'jangan samperin gue!' najis banget, tapi ganteng uyy gak boong tapi lebih manisan pak dokter sihh, saat berada di depan gara biru berhenti dengan memberikan kotak makan yang dititipan bunda nya untuk gara.

" Nih dari bunda" Dengan tangan yang menggantung kotak bekal itu. Namun bukan menerima bekal itu, gara malah menempis kotak bekal itu sampai jatuh ke tanah. Hal itu yang membuat biru marah seketika.

" Lo kalau gak mau nerima bilang dong, gak ush lo tempis tempis segala,.gue masih bisa makan tuh bekal, kalau bukan karena bunda gue juga gak sudi kasih ke elo anjing." Sorot mata biru menajam, iya paling gak suka makanan bundanya diginiin.

" Gue gak mau!" Dengan nada bicara gara yang tidak ada nada bersalah pun biru naik pitam lagi.

" TOLOL ANJING, ENEK GUE SAMA COWO KEK ELO, AKHKK TERSERAH " Biru sudah hilang kendali dengan membentak gara dengan sorot mata benci.

Gara yang mendengar bentakan gadis didepannya itu pun terdiam kaku. Jantung berdetak cepat dengan tangan gemetar, ingin meraih tangan biru tapi gadis itu sudah pergi lebih dulu. Ia hanya melihat punggung biru yang berjalan menjauh darinya dengan sorot mata yang sulit diartikan.

ANTAGONIS BUCIN [Transmigrasi Figura]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang